17. Worry And Disbelieve

219 53 93
                                    

Sudah banyak hal mereka lakukan bersama sepanjang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah banyak hal mereka lakukan bersama sepanjang hari. Mampir ke beberapa kedai, membicarakan banyak hal- ah, sudah banyak yang mereka lakukan.

Ketiga anak laki-laki itu -Taehyun, Beomgyu, Hueningkai- kini masing-masing telah berpencar kembali ke rumahnya.

Hari sudah mulai gelap, memperlihatkan matahari yang tengah bersiap untuk menghilangkan diri dari permukaan bumi.

Cukup melelahkan untuk hari ini. Hueningkai benar-benar berbeda khusus hari ini. Dia bermain keluar rumah bersama teman, menghabiskan banyak waktu dengan bermain. Dia bahkan sampai lupa mengabari kakaknya yang sekarang berada di rumah bersama kakak sepupunya.

Melewati jalan yang lenggang, Hueningkai teringat kalimat yang Beomgyu ungkapkan untuknya. Hueningkai sempat tidak percaya dengan permintaan maaf Beomgyu yang begitu tiba-tiba. Tapi dilihat dari nada bicara pemuda itu, sangat meyakinkan bahwa Choi Beomgyu sangat bersungguh-sungguh dengan kalimatnya.

Tapi... Hueningkai masih belum terbiasa dengan sikap ramah Beomgyu padanya. Bukan meragukan, tapi setelah apa yang diperbuat Beomgyu padanya...

Ah sudahlah, kalian pasti tahu maksudnya.

🌱🌱

"Bacot lu kebo empang!"

"Enak aja gua dikatain kebo! Bantet lu!"

"Gua ga pendek-pendek amat ya!"

Kekesalan Jung Jimin ketika dirinya dikatai pendek oleh Park Soora mulai terdengar di penjuru rumah Jung bersaudara itu. Terjadilah adu mulut di antara keduanya.

"Tapi lu sebagai cowo, pendeknya minta ampun." Soora berceletuk dan itu membangkitkan amarah Jimin.

Mendengus kasar, "heh, toa perabot! Lagian masih pendekan lu daripada gua, sok sok an ngatain orang pendek." Balas Jimin tidak terima.

"Gua punya nama, ya! Gak usah manggil  gua seenaknya dong!"

"Hey, hey kalian ngapain sih?! Ribut terus! Gak usah ribut-ribut! Kalian kira rumahku tempat debat?!"

Jung Kyungmi akhirnya bersuara setengah berteriak, membuat dua makhluk di hadapannya terbungkam.

Menghembuskan napas pasrah, Kyungmi kemudian berlalu meninggalkan Soora dan Jimin yang saling bertatapan sinis di antara keduanya.

"Lu sih," cicit Jimin menyenggol tubuh Soora dengan sikutnya.

Park Soora semakin sinis, "apaan sih lu." Balasnya sedikit berbisik. Karena kalau dengan teriakan lagi, ia takut akan memancing amarah Si gadis bermarga Jung itu lagi.

[✓] PRODIGIOUS || Huening KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang