"Sushi.. Ini ya yang namanya sushi? Nyam..." ucap amare sedang mencoba makanan-makanan yang ada di acara pernikahan akira.
"Ini.. Apa ini" ucap amare sambil mengambil makanan yang asing untuknya.
"Itu namanya tempe, bukankah sudah pernah kubuatkan untukmu?"
Seketika amare kaget karena mengenal suara yang dia kenal dan menengok kearah sumber suara. Dia begitu kaget melihat fanji sedang mengambil tempe juga.
"Fanji..??" tanya amare dengan mata terbelalak.
"Yo" balas fanji.
Amare bengong menatap fanji yang juga mencicip makanan lainnya.
"Kau tahu dimana asuka?" tanya fanji tapi amare masih tenggelam dalam kebingungannya.
"Amare? Kau dengar?" tanya fanji sambil melambai tangannya yang membuat amare sadar.
"Di-dia disana" balas amare sambil menunjuk kearah asuka.
"Oh.. Okey, thanks yak..." balas fanji menepuk pundak amare lalu pergi, sedangkan amare hanya diam dengan mulut terbuka.
...
Fanji pun berjalan mendekati asuka, orang yang dilewatinya menatap bingung kearahnya. Tapi fanji tidak sama sekali menghiraukannya, dia malah tetap memakan tempe yang ada di piring yang dia bawa.
"Pastinya! Oh ya.. Dimana papa nya, apa dia tidak datang?"
Suara seseorang wanita didepan asuka membuat fanji sedikit terkejut. Dia hanya tersenyum kecil kearah wanita itu.
"Dia istrinya karim ya?" gumam fanji berjalan semakin dekat.
"Dia sudah-" ucap asuka langsung dipotong oleh fanji.
"Aku papa nya, sorry baru datang.. Hm..asuka kau mau tempe? Akira membuat makanan khas Indonesia juga ternyata" sahut fanji yang tiba dibelakang asuka.
Semua orang yang mendengar suara fanji diacara itu pun kaget langsung melihat fanji dengan kimono hitam yang berantakan dan sedang memakan tempe, kecuali safiya.
"O-oh.. Perkenalkan, namaku safiya, istri tuan karim" balas safiya sambil menjulurkan tangannya ke fanji.
"Oh wanita itu? Kau ya istrinya karim.. Hm.. Sudah sebesar ini ternyata anaknya" balas fanji menjabat tangan safiya lalu menatap kearah bayi yang digendongnya.
"Ah maaf, namaku fanji, salam kenal" lanjut fanji yang membuat safiya kaget pula, dia baru sadar akan sesuatu setelah mendengar namanya.
Dalam keheningan yang cukup lama, mereka semua menatap kearah fanji yang sedang memakan tempe ditangannya, bahkan ada yang tidak sadar makanan yang sudah mereka pegang jatuh ke tanah.
Fanji yang sedang memakan tempe pun merasa tidak enak karena adanya kecanggungan yang secara tiba-tiba ini.
"Hm.. Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" ucap fanji pada semua orang disana, tapi mereka hanya diam.
"Huft.. Hm?" keluh fanji, lalu dia melihat asuka sedang menatapnya bingung dengan mulut terbuka.
"Aaa.... Em..." ucap fanji memasukkan tempe ke mulut asuka, tanpa sadar asuka memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)
FantasyCerita berawal pada 350 tahun yang lalu.. dimana adanya orang yang dipilih oleh tuhan untuk mendapatkan kekuatan dari-Nya. kekuatan tersebut diberikan untuk membantu perkembangan kehidupan manusia saat itu. Dari triliunan manusia yang hidup di bumi...