Besok pagi harinya
"Hm.. Bau nya wangi.." ucap asuka yang baru saja bangun dari tidurnya karena mencium bau wangi makanan.
"Rika! Bangun lah!" ucap asuka membangungkan rika yang masih tertidur pulas.
"Apa sih.. Hm.. Bau nya.. Kau masak sesuatu ya?" balas rika yang baru bangun tidur.
"Bukan aku! Aku juga membangunkanmu karena mencium baunya!" ucap asuka kepada rika.
"He? Terus ini bau apa??!!" tanya rika sedikit takut, dia berfikir akan adanya hantu yang memasak di dapur.
"Ayo liat" ucap asuka tapi lengannya ditarik oleh rika.
"Jangan!! Asuka.. Kupikir itu setan.." ucap rika dengan tangan bergetar masih memegang lengan asuka.
"Kau ini! Itu tidak mungkin, dah aku saja yang melihatnya" balas asuka sambil melepaskan genggaman saudarinya.
"Kalau kau melihat sesuatu yang mengerikan, berteriaklah! Aku akan menutup pintu kamarku" ucap rika yang membuat asuka jengkel
"Iya-iya!" balas asuka langsung keluar dari kamar dan mencari asal bau yang wangi makanan itu.
Saat asuka berjalan ke dapur, dia melihat seorang pria dengan rambut berwarna putih, sedang memasak didapurnya. Tangan kirinya yang memegang gagang wajan dan tangan kanannya membawa sebuah spatula. Permainan memasaknya terlihat memukau, dimana banyak bahan masakan yang berpindah-pindah tanpa membuat bekas di dapurnya.
"Ehem.." asuka berdehem untuk memberitahu keberadaannya kepada pria itu.
"Ouh kau sudah bangun?" tanya pria itu yang masih memandang masakannya.
"Bangunkan saudarimu, makanannya segera siap" ucap pria itu sambil membagi makanannya pada tiga piring.
"Kau saja yang membangunkannya, aku tidak bisa" ucap asuka sambil melipat tangannya.
"Huft.. Yaudah.. Bawa tiga piring ini" ucap pria itu sambil menunjuk tiga piringnya.
"Oke.." ucapnya sambil tersenyum kecil.
Saat pria itu membuka pintu kamar rika, tiba-tiba asuka berteriak yang membuat pria itu kaget.
"Apa yang ter-"
"Setan ganteng!!!" teriak rika ketakutan melihat pria itu berada di pintu kamarnya
"Setan ganteng?" tanya pria itu yang merasa bingung.
"Eh? Mas fanji.. Huft.. ASUKA!!!" teriak rika dan asuka hanya tertawa kecil mendengarnya.
"Ada apa sih" tanya fanji yang masih tidak mengerti keadaannya.
"Tidak ada apa-apa, ayo makan" ucap asuka sambil menarik fanji dari pintu kamarnya sampai ke tempat makan. Rika pun mengikutinya dengan wajah kesal menatap saudarinya.
"Selamat makan!" ucap asuka hendak memakan makannya.
"Ouh ya.. Di jepang harus bilang gitu ya kalo mau makan?" batik fanji dan menirukan apa yang dilakukan asuka.
"Selamat makan..." ucap rika dengan lemas.
"Hm!! Enak!! Apa namanya?!!" teriak asuka saat memakan makanan buatan fanji.
"Nasi goreng namanya" balas fanji sambil memakan makanannya.
"Makanan Indonesia?? Wah.. Keren! Enak sekali!" balas asuka dengan semangat makan.
"Iya.. Sebegitu enaknya ya?" tanya fanji agak heran dengan masakannya sendiri. "Kalo gak salah, terakhir kali aku masak.. Bibi yani sampai muntah.." batin fanji
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)
FantasíaCerita berawal pada 350 tahun yang lalu.. dimana adanya orang yang dipilih oleh tuhan untuk mendapatkan kekuatan dari-Nya. kekuatan tersebut diberikan untuk membantu perkembangan kehidupan manusia saat itu. Dari triliunan manusia yang hidup di bumi...