"Ha??"
"Sudah dengar penjelasan si edward bukan? Ki itu gaya bertarungmu dengan element sebagai simbolnya, jadi aku harus bertarung denganmu untuk melihat gaya bertarungmu." lanjut amare.
"Tidak apa-apa, saat aku masuk kesini juga seperti itu" sahut tuan edward.
"Oh ya.. Omong-omong apa ki elementmu tuan edward?" tanya fanji penasaran.
"Aku ya.. Api dan angin" jawab tuan edward yang membuat fanji dan asuka sedikit kaget.
"Sebentar.. Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu ki element?" tanya fanji.
"Sudah ku bilang bukan? Aku mempunyai semua ki element" balas amare sambil menunjuk dirinya sendiri dengan jempolnya.
Mendengar penjelesan dua profesional tingkat atas didepannya, fanji dan asuka hanya saling menatap dan menelan ludah.
"Bagaimana? Bisa dilanjutkan?" tanya amare dengan nada mengejek.
"Baik tuan!"
"Tentu saja!"
Jawab fanji dan asuka secara serempak.Hari itupun menjadi hari yang tidak akan pernah fanji lupakan sebagai hari dimana dia terbanting ditanah terbanyak.
...
Sore hari pun sudah datang. Fanji dan asuka akhirnya terbebas dari latihan tersebut... Bukan.. Atau mungkin lebih tepatnya penyiksaan.
"Besok datang lagi ya!" teriak amare sambil melambaikan tangannya pada dua muridnya yang sudah menjauh.
"Datang lagi matamu!" gumam fanji sambil melirik kebelakang dengan tangan kanannya memegang pinggangnya.
"Badanku sakit semua..." keluh asuka
"Ya sama..." balas fanji sambil meringis sedikit kesakitan.
Mereka berdua pun kembali kekamar. Asuka langsung merebahkan tubuhnya di kasur, dan fanji duduk disofa sambil meluruskan kakinya dan memijatnya.
"Mas fanji.. Kau bisa pijat juga??" tanya asuka saat melihat fanji memijat kakinya sendiri.
"Eh? Iya sedikit-sedikit, kakekku dulu yang mengajariku" balas fanji.
"Oohh..." jawab asuka sambil tersenyum dengan dalam kurung....
"Aduh... Kakiku... Tanganku.. Sakit.." teriak asuka dengan nada seperti di sengaja.
"Bilang aja kalau minta dipijat" ucap fanji sambil memicingkan matanta kearah asuka dan asuka tertawa geli mendengarnya.
"Balik badanmu" ucap fanji dan asuka pun membalik tubuhnya(tengkurap).
Fanji pun memijat kaki asuka. Beberapa saat kemudian, fanji kaget dengan apa yang baru saja terlintas di otaknya yang membuatnya berhenti memijat asuka.
"Ada apa?" tanya asuka.
"E-eh.. Ti-tidak" balas fanji dengan gugup.
"Sejak kapan aku terbiasa menyentuh gadis seperti ini" batin fanji sambil melanjutkan apa yang dia lakukan, tapi kali ini dengan tangan yang sedikit gugup.
Merasa pijatan fanji sedikit aneh, asuka pun juga kaget dengan apa yang baru saja dia ingat.
"Benar juga... Sejak kapan aku terbiasa di sentuh pria!" batin asuka dengan seluruh kakinya menegang.
Dan proses pemijatan pun berlangsung secara canggung. Karena fanji yang gugup membuat pijatan miliknya membuat kesalahan.
"Ahh..!" teriak asuka merasa sakit di kakinya.
Dan pada saat itu juga, murid pelatihan ninjutsu yang sedang berlatih berlari mengelilingi seluruh tempat klan amare, tepat didepan kamar mereka dan mendengar suara tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/223382580-288-k714363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)
FantasiaCerita berawal pada 350 tahun yang lalu.. dimana adanya orang yang dipilih oleh tuhan untuk mendapatkan kekuatan dari-Nya. kekuatan tersebut diberikan untuk membantu perkembangan kehidupan manusia saat itu. Dari triliunan manusia yang hidup di bumi...