Chapter 1.40

236 30 1
                                    

Di tempat yang tidak diketahui.. Terdapat sebuah istana yang besar, istana yang cukup untuk ditempati ribuan orang...

"Woah.. Gede" ucap fanji melihat istana tersebut.

"Tapi ini dimana?" gumam fanji.

Dia pun mencoba bertanya kepada seseorang, tapi setiap orang yang dia sapa sama sekali tidak menjawabnya.

"Apa aku bau?" batin fanji sambil mencium bajunya.

"Raja telah tiba!!!!!!" teriak seseorang yang membuat semua orang tertegun, dan fanji salah satunya.

Seketika semua diam menghadap kearah gerbang masuk dengan tubuh berdiri tegap.

"Ada raja? Hm..." gumam fanji penasaran.

Saat gerbang terbuka, terlihat mobil yang cukup mewah masuk dengan kecepatan lambat.

"Beri hormat!!" teriak seseorang lagi dan semua orang membungkuk kearah mobil tersebut.

Terlihat seseorang memperlihatkan dirinya sedang melambaikan tangannya kearah semua orang dan suasana seketika menjadi meriah.

"Mataku rabun ya? Mukanya gak keliatan" gumam fanji sambil mengucek matanya.

"Ahh! Ganteng sekali.. Kalau saja aku jadi istrinya... Pasti kubuatkan 1001 anak!" ucap seseorang wanita dengan semangat.

"Hei! Beliau itu orangnya setia, buktinya beliau selalu sendirian sampai sekarang sejak istrinya meninggal" balas wanita disampingnya.

Fanji yang menguping percakapan mereka sedikit jengkel dengan wajah aneh.

"Di pikir buat anak gampang kali ya, dengkulmu kopong mbok de" ejek fanji dalam gumamnya.

Semua kembali seperti sebelumnya setelah sang "raja" masuk ke dalam istana.

"Siapa sih dia?" ucap fanji penasaran, "masuk boleh kali y-"

"Kalian siapa?" tanya seseorang yang seperti penjaga kepada sekumpulan gadis.

"Kami adalah club ******* fans!! Biarkan kami masuk!" ucap salah satu gadis disana.

"Apa?! Club fans apa?! Kok njelibet ngomongnya!" gumam fanji mendekat.

"Apakah kalian sudah mendapatkan izin masuk?" tanya penjaga tersebut.

"Wah.. Ada izin masuk.. Kayaknya aku gak bisa masuk" gumam fanji. "Tapi kalau secara ilegal bisa.." lanjut fanji dengan senyuman anehnya.

Fanji pun mencoba mengelilingi istana tersebut. Dia menemukan jendela yang terbuka disana, dia pun segera masuk lewat jendela tersebut.

"Tuan, kenapa anda ingin lewat disini? Bukankah ini cukup jauh untuk kearah ruang raja?" tanya seseorang yang membuat fanji kaget.

"Mampus aku!" batin fanji langsung bersembunyi dibalik pot yang cukup besar.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengenang sesuatu.." ucap "raja" itu sambil tersenyum kearah pot.

"Pot itu??" tanya orang disampingnya.

"Iya.. Aku mempunyai cerita yang cukup menyenangkan bersama pot itu" balas "raja" itu.

"Apakah anda ingin membawa pot itu ke ruang raja?" tanya orang itu.

"Tentu saja" balas "raja" yang terlihat ingin tertawa.

Orang disampingnya pun segera mendekati pot itu dan hendak membawanya seperti yang dikatakan raja.

"Hei hei! Aduh gimana ini!" gumam fanji semakin bingung. "Aku pakai skill ninja bisa mungkin ya" lanjutnya.

"Tunggu dulu" ucap raja yang membuat senua orang tertegun.

The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang