Chapter 1.43

212 28 3
                                    

Hari demi hari sudah terlewati, tepatnya sudah dua tahun sejak hari pernikahan fanji dan asuka. Begitu banyak yang telah terjadi, dari pernikahan resmi brian dengan irene, dan juga pernikahan kak abi dengan rika.

Di taman depan rumah fanji... Tunggu sebentar, entah itu bisa disebut rumah atau bukan, atau mungkin bisa disebut mansion.

"Hei.. Dia menendang!!" suara dengan nada semangat terdengar dari mulut irene.

"Benarkah???!" balas brian segera mendekat.

"Sentuhlah cepat!" suruh irene sambil memberi isyarat ke arah perutnya.

Brian pun langsung menyentuhnya. Seketika matanya terbelalak seakan-akan merasakan sesuatu.

"Wow! Terasa sekali!" ucap brian kaget.

"Siapa dulu ibunya" balas irene dengan sombong.

"Kau pikir siapa yang bekerja keras membuatnya?" balas brian sambil menyilangkan tangannya.

Obrolan dua pasangan ini didengarkan oleh teman-temannya dengan ekspresi senyum masam.

"Huwe!!" teriak bayi yang sedang digendong rika.

"Cup cup cup... Sstt.. Sstt.." ucap rika sambil mengayun-ayunkan anaknya.

"Sayang! Aku kerja dulu!" teriak kak abi dari dalam rumah

"Hm?! Bekalmu di meja ruang tam-"

"Huwee!!" bayi itu kembali menangis yang memotong ucapan ibunya sendiri.

"Ah! Iya! Aku berangkat dulu!" balas kak abi keluar dari pintu dan segera masuk ke mobil.

"Ayo capcus" ucap kak abi pada sopirnya.

"Siap bos!" balas sopir itu lalu pergi.

Setelah melihat kak abi pergi, asuka dan fanji saling menatap dan melihat rika dengan anaknya, lalu melirik kearah brian dan irene yang sedang bermesraan.

"...." mereka hanya diam dan saling menatap satu sama lain.

"Huft..." keluh mereka bersamaan.

"Hm???" gumam rika menatap kedua pasangan ini, lalu melirik kearah brian dan irene.

"Oh.." ucapnya mengerti sesuatu. "Tenang saja, kalian setiap hari melakukannya, bentar lagi juga datang" ucapnya kearah pasangan yang terlihat suram itu.

"Hm...? Hu'um.." balas asuka dan fanji sambil mengangguk-angguk bersamaan dengan wajah melas.

Sesaat kemudian, handpone fanji berdering yang membuat semua orang kaget.

"Ahh~~~" suara keluar dari HP fanji yang membuat semua orang kaget.

"Woi-woi!!" teriak fanji segera mematikan hpnya.

"Anjin* belum ku ganti ringtone nya kemarin malam" gumam fanji segera mengotak-atik hpnya sambil menutup mulutnya.

Namun seketika ada aura membunuh muncul dibelakang fanji Dan... BOOM!! pukulan telak mengenai fanji yang membuatnya tersungkur, dan HP yang dia pegang terlempar lalu ditangkap asuka.

"Huft.. Oh telepon dari tuan akira" ucap asuka langsung menelpon akira kembali tanpa melihat kondisi suaminya yang tersungkur cukup jauh.

"Oh asuka? Dimana fanji?"

"Mas fanji? Hm... Dia.. Entahlah, ada apa ya?" balas asuka melirik kearah fanji yang sudah berusaha bangkit.

"Hm.. Begini, ini tentang makhluk mitos itu.."

The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang