Chapter 1.44

190 29 3
                                    

"Dia... Menendang.."

...

Irene, rika dan kak abi saling bertukar pandangan. Lalu saling tertawa bersamaan.

"Ayolah asuka.. Itu tidak mungkin, aku ini dokter, dan juga baru melahirkan.. Aku yakin bayi didalam rahimmu itu baru berumur tidak lebih 5hari, benarkan pak dokter terkenal??" tanya rika kepada suaminya.

"Hu'um, bayi itu belum memiliki kekuatan untuk menendang seperti itu" balas kak abi sambil melipat tangannya dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya benar, lihatlah perutku" sahut irene sambil menunjukkan besarnya perutnya. "Sebesar ini, dan dia baru menendang beberapa hari yang lalu" lanjutnya.

Semuanya berbicara kepada asuka, tapi asuka sama sekali tidak memperhatikan mereka. Malah dia masih menatap perutnya sambil memeganginya.

"Dia.. Menendang lagi.." ucap asuka menatap ke tiga orang itu dengan ekspresi terkejut tidak percaya.

Rika dan kak abi yang melihat ekspresi asuka dengan segera paham jika asuka sama sekali tidak bercanda.

"Ayo kekamar rika, kita lakukan pengecekkan" ucap kak abi berjalan terlebih dahulu.

"Aku ikut membantu, ryu juga sedang tidur" sahut rika

Asuka pun segera mengikuti mereka, irene yang sedang hamil hanya tersenyum kecil melihat mereka dan tetap diam duduk dikursinya.

...

Di kaki gunung fuji.

Disekitar kaki gunung fuji sudah banyak sekali orang yang berkumpul. Tatanan pasukan begitu terlihat jelas bagaikan tentara yang baris berbaris. 

"Asuka dimana?" tanya akira pada fanji.

"Dia tidak ikut" balas fanji, tapi wajahnya sama sekali tidak menyembunyikan ekspresi senangnya.

Akira yang melihat ekspresi itu hanya tersenyum kecil.

"Selamat ya" balas akira sambil menepuk pundak fanji. Lalu maju kedepan banyaknya pasukan itu bagaikan komandan besar.

"Tanpa basa basi, aku akan menjelaskan rencana kali ini..." ucap akira didepan mic yang membuat suaranya terdengar jelas sampai seluruh pasukan.

"Pasukan baris depan akan dipimpin oleh tuan amare, fanji dan brian. Kita akan menggunakan sistem bergilir! Jika pasukan depan pertama sudah kuwalahan, segera mundur dan sebagai pasukan depan kedua dibelakangnya segera gantikan untuk menyerang! Pasukan yang sudah mundur, segera ke pos pengobatan dan segera persiapkan untuk kembali ke pasukan depan di baris belakang! Ini akan menjadi pertempuran tanpa jeda!" jelas akira dan segera dibalas teriakan pasukan.

"Untuk pasukan tengah, akan dipimpin oleh tuan karim dan tuan yen cuan! seluruh penyihir segera gunakan barier untuk menahan segala serangan yang akan menuju ke pos belakang dan tempat mengungsi! Dan untuk klan red tail, bantu penyihir untuk menahan serangan agar mereka tidak terpental!" jelas akira, karena sekuat apapun barier, jika penggunanya tidak kuat menahan serangan itu, maka dia akan terpental bersama barier itu sendiri, oleh karena itu, anggota klan red tail dibutuhkan fisiknya untuk menahan barier itu.

"Untuk pasukan belakang! Aku sendiri yang akan memimpin! Semua pasukan belakang harus selalu bersiaga di pos pengobatan untuk membantu disana, dan sebagai cadangan jika pasukan depan kekurangan pasukan!" jelas akira.

Semua pasukan pun segera membentuk sistem tempur sesuai yang dikatakan akira.

Brrr....

The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang