Tok tok tok"Bangun!! Asuka! Bangun!" teriak fanji didepan pintu kamar dua gadis itu.
"Apa sih.. Pagi-pagi sudah berisik" keluh rika yang baru bangun karena diganggu fanji.
Merasa kesal, rika pun bangun dari tempat tidurnya dan berjalan kearah pintu untuk membukanya.
Tok tok duk!
Tanpa sengaja fanji mengetuk dahi rika karena rika tiba-tiba membuka pintunya saat fanji mengetuk pintunya.
"Aduh!"
"Maaf-maaf" ucap fanji kaget melihat rika.
"Huft! Kalau bukan karena ganteng, akan ku pecahkan pu-" ucap rika tiba-tiba menutup mulutnya.
"Pecahkan?" balas fanji bingung.
"Tidak apa-apa! Kenapa kau pagi-pagi sudah ribut?" tanya rika sambil menunjuk fanji.
"Maaf, ku mau membangunkan asuka. Pagi ini jadwal penerbangannya" ucap fanji yang membuat rika bingung.
"Jadwal penerbangan? Jadwal penerbangan apa?" tanya rika.
"Ha? Kau tidak dikasih tau oleh saudarimu? Hari ini kami akan pergi ke klan red tail"
"Apa!!! Asuka sialan! Kenapa dia tidak memberitahuku!" ucap rika kaget sekaligus kesal dengan saudarinya.
"Bisa kau bangunkan? Kami harus siap-siap sekarang" ucap fanji
"Ouh..." balas rika tersenyum melirik asuka yang sedang tertidur. "Bangunkan saja sendiri, masuklah" lanjutnya sambil mempersilahkan masuk fanji.
Ketika fanji masuk ke kamarnya, dia kaget melihat asuka yang sedang tidur dengan posisi yang berantakan yang masih memakai baju yang dia gunakan kemarin dan roknya terbuka. Seketika fanji menutup matanya dan rika hanya tertawa kecil melihatnya.
"Bangunkan ya!" ucap rika yang tiba-tiba sudah ada diluar pintu.
"Tunggu du-"
Brakk!
Suara yang amat keras saat rika menutup pintunya.
"Sialan!" gumam fanji kesal.Fanji pun kembali melihat asuka, dia bingung harus melakukan apa.
"Asuka! Bangun!!" teriak fanji kearah asuka dengan jarak yang cukup jauh.
"Hm?? Rika! Matikan alarmnya!" balas asuka yang masih tidur.
"Sialan.." gumam fanji, "aku bukan alarm!! Bangunlah! Aku fanji!!" teriak fanji sekali lagi.
"Hm?? Mas fanji?.. Uh.. Mas fanji..." balas asuka sambil senyum-senyum sendiri sambil memeluk guling yang disampingnya dengan senang.
Melihat apa yang dilakukan asuka membuat fanji kaget sekaligus malu.
"Anjay.." gumam fanji melihat reaksi asuka.
Saat itu, fanji berfikir bahwa meneriakinya tidak akan bisa membangunkan asuka. Jadi dia menguatkan hatinya untuk mendekati asuka dan membangunkannya.
"Asuka... Bangun lah" batin fanji sambil mencolek-colek tangannya dengan jarinya dengan gugup.
"Ih.. Mas fanji.. Jangan malu seperti itu.." balas asuka yang masih tidur sekaligus membuat fanji semakin gugup.
"Sebenarnya nih cewek mimpi apaan sih" gumam fanji yang berfikir yang tidak-tidak.
Fanji pun menarik nafas panjangan dan melepaskannya. Dia menguatkan hatinya lagi dan mencoba membangunkannya lagi.
"Asuka.. Bangunlah, hari ini kita harus berangkat ke bandara" ucap fanji sambil mengguncangkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)
FantasíaCerita berawal pada 350 tahun yang lalu.. dimana adanya orang yang dipilih oleh tuhan untuk mendapatkan kekuatan dari-Nya. kekuatan tersebut diberikan untuk membantu perkembangan kehidupan manusia saat itu. Dari triliunan manusia yang hidup di bumi...