Besok harinya di kelas sihir A-1
"Jadi.. Apa mereka berdua baik-baik saja?" tanya karim pada brian sambil melihat fanji dan asuka yang saling memalingkan wajah masing-masing.
"Bagaimana ya.. Susah jelasinnya tuan" balas brian sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi kemarin, apa ada masalah dengan mereka berdua?" tanya karim yang semakin bingung.
"Yah.. Kisah asmara remaja tuan, anda tau bukan?" balas brian tersenyum masam.
"A-ah.. Begitu.. Baiklah itu bukan masalahku lagi, lalu kemarin kalian langsung pulang? Atau.. Bagaimana?" tanya lagi karim mengingat dia diam-diam pergi saat fanji dan asuka saling berdebat.
"Ba-baiklah.. Jadi begini tuan.." balas brian lalu menceritakan apa saja yang terjadi kemarin.
Kemarin, tepatnya saat matahari hendak tenggelam. Fanji dan asuka berdebat secara tiba-tiba dengan hal yang tidak jelas untuk diperdebatkan.
Dari sekolah sampai kembali ke kamar, mereka masih berdebat tanpa henti. Hanya brian yang berjalan mengikuti mereka dengan diam dan menutup telinga berharap tidak mendengar ocehan dua makhluk didepannya.
Saat dikamarpun fanji dan asuka masih berdebat, hal itu cukup mengganggu brian yang berusaha untuk tidur. brian pun merasa lega saat fanji dan asuka tiba-tiba diam karena tertidur, dan dia langsung tidur dengan pulas.
"EH!!!!" teriak fanji dan asuka yang membuat brian kaget dan langsung terbangun.
"KENAPA KAU TIDUR BERSAMAKU!!!" teriak fanji dan asuka bersamaan.
"Kalian kemarin kelelahan berdebat dan akhirnya tidur di kasur yang sama... Hoamm.." sahut brian sambil menguap merasa tidurnya masih belum cukup.
Mendengar ucapan brian, mereka berdua diam sambil memalingkan wajah. Brian hanya menghela nafas dan langsung pergi kekamar mandi.
"Hari ini masuk sekolah, kita akan masuk ke kelas A-1" ucap brian
"Yah.. Sebenarnya aku C-1 sih karena sihirku lemah, tapi gara-gara mereka berdua terlalu overpower jadi aku ikut-ikutan.. Hm.. Tidak masalah sih, cewek-cewek disana juga cantik" batin brian lalu masuk kekamar mandi.
Saat di kelas pun, fanji dan asuka masih memalingkan wajah tanpa berbicara satu kata pun.
"Brian! Kau akan duduk bersamaku kan?!" tanya fanji sambil merangkul brian.
"Tidak! Brian akan duduk denganku kan?!" sahut asuka sambil menggoyang-goyangkan tubuh brian.
Mereka berdua mulai berdebat agar brian bisa duduk bersama mereka. Brian yang jengkel pun menghentikan perdebatan mereka.
"Stop!!! Ah kalian.. Hm.. Hei gadis cantik.. Boleh ku duduk disampingmu?" tanya brian mendekati salah satu tempat duduk yang kosong disamping gadis lain.
"Bo-boleh.." balas gadis itu.
"Oh!! Bangkunya tersisa satu! Sepertinya kalian harus sebangku ya...." ucap brian dengan nada mengejek pada fanji dan asuka.
Mereka berdua pun duduk bersampingan tanpa mengucapkan apapun dan kembali memalingkan wajah masing-masing. Dan hal itu masih berlanjut sampai pelajaran berakhir.
"Yah.. Begitulah" lanjut brian mengakhiri ceritanya.
"Aku pikir seharusnya tidak serumit itu bukan? Mengingat aku dengan mantan-mantanku dulu" balas karim sambil menopang dagunya dengan tangannya ala gaya akira.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)
FantasiaCerita berawal pada 350 tahun yang lalu.. dimana adanya orang yang dipilih oleh tuhan untuk mendapatkan kekuatan dari-Nya. kekuatan tersebut diberikan untuk membantu perkembangan kehidupan manusia saat itu. Dari triliunan manusia yang hidup di bumi...