Chapter 1.15

421 59 2
                                    

"Ku beri persetujuannya" ucap amare yang membuat semua orang kaget termasuk guru alciel.

"Tu-tunggu tuan! Itu akan berarti besok adalah duelnya! Walaupun fanji itu adik tuan. Tapi dia masih baru disini" ucap guru alciel pada amare.

"Tenang saja.. Benarkan? Fanji?" balas amare lalu menatap kearah fanji. fanji pun merespon dengan mengangkat kedua tangan dan pundaknya kepada amare (entahlah) sambil tersenyum.

"Ta-tapi..."

"Sudahlah alciel.. Kalian berdua akan berduel di arena utama besok.. Gunakan seluruh kemampuan kalian, aku sudah lama tidak menonton duel" ucap amare kembali menatap kearah fanji dan murid yang mengajak fanji duel.

"Tentu tuan amare, saya akan mengeluarkan semua kemampuan saya!" jawab murid itu sambil memberi hormat pada amare.

"Hm!!" balas fanji tersenyum pada amare sambil memberikan jempol padanya.

"Sekarang masalah kalian ditunda dulu, kita lanjutkan pelatihannya!" ucap guru alciel yang membuat seluruh murid kembali membentuk barisan.

Sore hari pun sudah datang. Pelatihan taekwondo pun juga sudah selesai. Fanji dan asuka berjalan kembali ke kamar mereka. Saat berjalan kembali ke kamar, asuka merasa cemas yang membuatnya lebih sering melirik kearah fanji dengan rasa bersalah.

"Hm? Apa kau naksir? Sejak pelatihan tadi kau selalu melirikku" ucap fanji yang membuat asuka kaget.

"Eng-engga!! A-aku.." jawab asuka gugup untuk menjawab dia cemas dengan keadaan fanji.

"Huft.. Sudahlah, memangnya sehebat apa sih pria itu?" balas fanji yang membuat asuka menghela nafas panjang.

"Dia bernama xiao yan chen . Apa kau tahu klan naga?" tanya asuka yang membuat fanji kaget. Kagetnya fanji bukan karena dia tahu identitas klan naga itu, tetapi karena namanya yang keren.

"Apa itu?! Terlihat keren!" ucap fanji dan asuka hanya menepuk dahinya saat mendengarnya.

"Huh.. Klan naga itu klan keturunan master kungfu tingkat tinggi. Semua keturunannya sangat mahir dalam hal beladiri, terutama pada ketua klan atau penerusnya. Dan kau tau? Dia adalah penerus klan itu" jelas asuka yang menyebut "dia" dengan artian pria yang menantang fanji duel.

"Berarti dia sangat kuat?!" tanya fanji kaget.

"Dia termasuk peringkat lima besar dalam generasi kita" balas asuka.

"Hm... Kalau kau peringkat berapa?" tanya fanji yang membuat asuka sedikit tertegun.

"Hm!! Kau pasti tidak menyangkanya kalau aku mengatakannya" balas asuka tertawa kecil pada fanji.

"Berapa?!!!!" tanya fanji semakin penasaran.

"Peringkat 7!!! Aku lah satu-satunya wanita dalam peringkat sepuluh besar!" balas asuka, tapi fanji hanya menghela nafas mendengarnya, seperti menyesal bertanya.

"Kenapa?" tanya asuka heran dengan reaksi fanji.

"Huft.. Lalu siapa rank nomor satunya?" tanya fanji yang membuat asuka sedikit kaget.

"Eh? Hm.. Kalau tidak salah.. Dia bernama brian samuel" jawab asuka yang membuat fanji sedikit tertegun.

"Tunggu.. Bukankah nama tuan edward juga ada samuelnya? Apa itu berarti.." jawab fanji

"Ya... Dia anak tuan edward" jawab asuka yang membuat fanji sedikit tertawa.

"Kenapa kau tertawa?" tanya asuka sedikit heran.

"Tidak apa-apa.. Nanti malam ajari aku lebih tentang beladiri ya" ucap fanji.

"Boleh, tapi kau masak makanan dulu" balas asuka tertawa kecil padanya.

The Four Pillars of God : The forgotten pillars (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang