Gua nyesel sih...
Kalau gua tahu bahwa hari ini adalah hari terakhir dalam hidup gua...
Gua gak akan segan-segan untuk mengungkapkan cinta gua kepada Andreas.
Cinta?
Ya. Cinta.
Setelah gua pikir-pikir...
Gua memang jatuh cinta kepadanya.
Gua mau dekat dia terus...
Gua merasa...
Nyaman.
Gua ingin selalu berada dalam pelukannya yang membuat gua merasa aman.
Gua merasa sedang terbang jika dia melontarkan kata-kata gombalnya yang receh.
Gua gak mau kalau dia melakukan itu ke orang lain kecuali gua.
Itu sudah bisa menjadi bukti kan kalau misalnya gua cinta dengan dia?
Gua ingin dia mengetahui kalau gua cinta dengannya.
Gua mau tahu apakah dia juga merasa yang sama?
Jikalau dia tidak merasa perasaan yang sama...
Biarlah seperti itu.
Yang penting... dia tahu kalau misalnya gua cinta sama dia.
Namun, jika sebaliknya yang terjadi... kalau misalnya dia cinta dengan gua, maka gua akan merasa sangat senang, pastinya.
Tapi ya... gak mungkin kan gua tahu jawabannya?
Karena dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya...
Di pangkuan gua...
Dengan darah yang berceceran di wajah rupawannya yang sudah berhasil membuat perut gua rasanya digelitik oleh ribuan kupu-kupu saat gua memandanginya.
Namun, apa yang gua rasakan sekarang saat memandangi wajahnya bukanlah perasaan menggelitik itu, tapi yang gua rasakan adalah hati gua yang serasa sedang terhunus oleh pedang yang sangat tajam.
Cup
Maaf jika aku sudah lancang kalau sudah menciummu tanpa izin. Gua akan anggap ini sebagai hadiah terakhir gua di dunia ini, sebelum gua pergi.
Hah...
Gua kira kita akan menerima happy ending. Tapi tidak semuanya berakhir dengan happy kan?
Jadi...
Mari kita bertemu di kehidupan selanjutnya, Andreas.
Disitulah kita akan merasakan happy ending yang sebenarnya.
Disitu juga saatnya kita bertukar posisi. Nanti, biarlah gua yang memperjuangkan lo.
Disitu juga gua gak akan melepaskan lo sampai kapan pun.
Disitu juga gua gak akan menyia-nyiakan apa yang namanya kesempatan.
Disitulah gua akan dengan sangat yakin untuk membuat lo sebagai pasangan gua.
Oh ya...
Sebelum gua pergi, ada satu kalimat yang mau gua katakan...
Terima kasih dan maaf...
Andreas...
dan orang-orang lain yang gua kasihi.
Gua harap kita juga bisa bertemu di kehidupan selanjutnya.
Selamat tinggal... untuk sekarang.~Alisia Yocelin.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Let's meet in the next life✓
RomanceJudul sebelumnya: I'm waiting for you Cup Maaf jika aku sudah lancang kalau sudah menciummu tanpa izin. Gua akan anggap ini sebagai hadiah terakhir gua di dunia ini, sebelum gua pergi. Hah... Gua kira kita akan menerima happy ending. Tapi tidak s...