Zeline masih merebahkan tubuhnya di ranjang uks kampus, kepalanya masih saja pusing biasanya saat Zeline sudah minum teh hangat pusing dikepalanya akan mereda namun untuk kali ini tidak
"Pusing banget ya Zel?" Eli begitu sangat khawatir melihat Zeline yang sedari tadi memejamkan matanya menahan pusing di kepalanya
"Iya Li pusing banget. Padahal aku gak salah makan hari ini" jawab Zeline, matanya masih terpejam
"Ke dokter ya? Gue anterin" ajak Eli
"Gak usah Li, abis ini gue harus kerja" Zeline menolak ajakan Eli bukan karena dirinya tidak ingin pergi ke rumah sakit, namun Zeline sama sekali tidak ingin merepotkan sahabat terbaiknya ini. Sepulang kerja Zeline akan pergi sendiri ke rumah sakit
"Tapi Zel, kondisi lo sekarang gak memungkinkan untuk kerja. Ayolah lo juga harus jaga kondisi lo yang sekarang. Lo sadar kan kalo sekarang lo lagi ha-" ucapan Eli terpotong karena Zeline menutup mulut sahabatnya itu dengan tangan mungilnya. Eli yang baru saja sadar akan ucapannya langsung mengangguk saat melihat tatapan khawatir dari Zeline
"Oke oke, tapi kalo kepala lo masih pusing lo harus segera ke dokter ya" Eli menggenggam erat tangan Zeline, dirinya memberi kekuatan pada sahabatnya
"Iya Li, makasih banget ya" ucap Zeline sangat tulus
Pembicaraan keduanya tidak luput dari pendengaran Ansel, David dan Daniel. Sok kuat banget jadi orang benak Ansel. Dirinya ingat betul waktu masih menjalin hubungan asmara nya dengan Zeline, dalam keadaan apapun mau itu sakit atau tidak Zeline tetap melaksanakan aktivitas nya untuk bekerja. Zeline tidak pernah memikirkan kondisi dirinya. Pernah waktu itu Zeline mengalami gejala tifus dan diharuskan dokter untuk rawat inap namun bukan Zeline namanya kalau tidak menolak. Ansel yang pada waktu itu masih menjadi pacar pura pura nya memaksa agar Zeline mau dirawat inap namun tetap saja Zeline menolaknya dengan alasan dirinya harus bekerja dan kuliah. Puncaknya di hari ke tiga Zeline pingsan di kampus dan akhirnya Ansel mengantar Zeline kerumah sakit agar dirawat dengan intensif
"Masih pusing gak Nsel?" Tanya Daniel memecahkan keheningan
"Gak terlalu sih, yaudah ke kelas yuk males banget gue disini!" Jawab Ansel
"Yaudah ayok kekelas. Gue juga males satu ruangan sama anak miskin dan yatim piatu" kata David dengan jahatnya sedangkan Ansel hanya tersenyum sinis membenarkan ucapan David namun tidak dengan Daniel, dirinya geram melihat kedua sahabatnya ini walaupun Daniel ikut andil dalam taruhan itu tapi dirinya tidak mungkin berucap seperti Ansel dan David
"Udah diem deh mulut lo berdua!!" Kata Daniel, dirinya lebih dulu meninggalkan ruangan uks dan disusul oleh Ansel maupun David
"Anjing banget sih mereka, suka banget ngatain orang lain seenak bacodnya" Eli benar benar geram dengan Ansel, David dan Daniel walaupun Eli sadar hanya Daniel yang tidak pernah mengatai Zeline
Kenapa Ansel dan David sangat membenci dirinya? Bukankah Zeline yang seharusnya membenci Ansel dan David karena taruhan konyol itu?
"Udahlah Li, gak usah kita ladenin" sejujurnya Zeline merasakan sakit hati atas ucapan Ansel maupun David. Semurah itukah dirinya di mata mereka? Bahkan Ansel seakan lupa bahwa sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang Ayah
"Gak bisa gitu Zel, mereka keterlaluan banget mulutnya" Eli tidak habis pikir bagaimana bisa Zeline sesabar ini? Sudah di jadikan barang taruhan dan sekarang dijadikan bahan ejekan
Dasar laki laki bangsat!!!!!! Geram Eli
***
Ansel, David dan Daniel sedang menuju parkiran kampus setelah mengambil tas di kelas. Ketiganya berencana ingin ke restoran Caffe Starlight selain ingin merasakan hidangan nikmat di Caffe itu ketiganya juga ingin menonton live music disana
"Lo yang nyetir nih" Ansel melempar kunci mobilnya ke David
"Cek, giliran urusan nyetir pasti gue" gerutu David
"Yaudah buruan jangan kebanyakan mulut" kata Daniel
Selama dalam perjalanan menuju Caffe Starlight pikiran Ansel tertuju pada Zeline wanita yang sudah ia renggut mahkotanya. Ansel masih tidak percaya jika Zeline benar benar hamil anaknya walaupun kenyataannya Ansel melakukan hubungan intim sampai orgasme enam kali dan dikeluarkan didalam tetap saja dirinya mengelak bahwa Zeline sedang mengandung darah dagingnya. Ah palingan cuman mau harta gue doang benak Ansel dengan senyum smirknya
VOMENT yaaa:*******
Follow dulu yuk ig author : dwiayntTBC.....
Instagram : @wattpadwi_
@dwiaynt
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Romance"Aku hamil" ucap Zeline dengan wajahnya yang menunduk, Zeline tidak berani melihat mata tajam Ansel "Hamil?" Kekeh Ansel "Iya aku hamil anak kamu Ansel" suara Zeline cukup pelan karena dirinya tidak ingin jika penghuni Caffe bisa mendengar Ansel...