"Aku hamil" ucap Zeline dengan wajahnya yang menunduk, Zeline tidak berani melihat mata tajam Ansel
"Hamil?" Kekeh Ansel
"Iya aku hamil anak kamu Ansel" suara Zeline cukup pelan karena dirinya tidak ingin jika penghuni Caffe bisa mendengar
Ansel...
Sudah tiga hari Zeline dirawat inap dan hari ini dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah karena kondisinya yang sudah membaik. Selama Zeline berada dirumah sakit Andrew selaku bosnya itu selalu merawat Zeline dengan telaten dan seperti saat ini Andrew sedang mempacking barang barang Zeline.
"Mulai sekarang kamu tinggal di apart saya, kamu gak perlu khawatir karena apart saya memiliki 2 kamar."
Rasanya Zeline benar benar tidak enak hati dengan bosnya itu, mau sampai kapan dirinya akan tinggal di apart Andrew? Memikirkannya saja sudah membuat kepala Zeline pusing bukan main.
"Tapi saya tidak punya uang untuk bayar kamarnya Pak" jawab Zeline dengan polosnya.
Andrew hanya terkekeh saat mendengar ucapan Zeline barusan. Apa yang Zeline barusan bilang? Uang? Untuk bayar kamar apart yang akan ia tinggali? Haha yang benar saja!
"Kamu khawatir untuk itu Zeline?" Andrew mendudukan pantatnya disofa rumah sakit dan sekarang Andrew menatap Zeline yang tengah menunduk.
"Iya Pak" jawab Zeline seadanya. Memang benar bukan? Bahwa Zeline memang tidak memiliki uang untuk bayar sewa kamar apart milik bosnya itu.
"Kamu pikir saya menyewakan kamar apart saya pada kamu Zeline? Saya yang meminta kamu untuk tinggal disana bukan menyewakannya. Jadi kamu tidak perlu khawatir masalah apapun." tegas Andrew
"Tapi Pak—"
"Bisa untuk tidak membantah saya?"
Zeline diam. Dirinya tidak berani jika sudah mendengar suara Andrew yang sepertinya marah?
"Bisa jalan atau perlu kursi roda?"
"Bisa jalan Pak tidak perlu pakai kursi roda."
"Oke. Sekarang kita keluar dari rumah sakit" selama keduanya berjalan untuk sampai ke loby rumah sakit, Andrew tidak melepaskan genggaman tangannya pada Zeline sedangkan Zeline, dirinya sudah tidak bisa berkata apa apa lagi. Ingin komentar takut dan akhirnya Zeline hanya pasrah saja.
"Selamat siang Ibu Zeline" sapa sang dokter.
"Siang Dokter—" dan betapa terkejutnya saat Zeline melihat Ansel yang berada disamping dokter itu. Begitupula dengan Ansel yang sangat terkejut saat melihat Zeline yang berada dirumah sakit tempat Bundanya bekerja.
"Perkenalkan ini anak saya, Ansel" dokter itu melirik Ansel untuk memperkenalkan dirinya pada pasien nya itu.
"Ansel"
"Zeline"
"Ini pasien Bunda yang waktu itu pernah Bunda cerita kekamu sayang" jelas sang Bunda pada Ansel.
Ansel mengernyit heran saat melihat laki laki yang berada disamping Zeline sedang menggenggam tangan Zeline dengan sangat erat.
Apa apaan itu? Tanpa sadar Ansel mengepalkan tangannya.
"Pak Andrew, mohon untuk dijaga dengan baik istrinya yang sedang mengandung ya? Jangan sampai kelelahan apalagi sampai stres. Kasihan janin dan Ibunya" pinta sang dokter.
"Pasti dokter. Saya akan merawat istri dan juga anak saya dengan sangat baik."
Ansel yang mendengar jawaban itu berdecih. Pede sekali laki laki ini mengatakan bahwa dirinya adalah suami dari Zeline dan ayah dari anak yang sedang Zeline kandung? Cih!!!
Loh kenapa kau marah tapir!!!! (Author)
"Baik. Kalau begitu saya dan anak saya permisi ya? Mari Bu Zeline"
Zeline hanya tersenyum kikuk, bukan karena tatapan dari Ansel yang sangat mematikan. Tapi dari jawaban bosnya itu yang menjawab ucapan sang dokter dengan menyebut dirinya sebagai "Istri"
"Ayok" Zeline mengangguk dan keduanya kemballi melanjutkan jalannya agar segera sampai ke loby rumah sakit.
VOMENT PLEASE :)
AgaMaira Mampir dicerita baru author yap
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.