5

42.4K 2.2K 92
                                    

Tuhan masih sangat baik pada Zeline dirinya sudah diberikan seorang sahabat yang sangat baik dan Tuhan juga sudah menitipkan calon buah hati padanya walaupun dengan cara yang salah. Zeline harus bersyukur mungkin rencana Tuhan akan lebih baik daripada rencananya

Selesai Zeline menceritakan masalahnya pada Eli hatinya sudah cukup tenang, setidak nya beban berat yang dirinya pikul sudah berkurang walaupun hanya sedikit

"Eli, makasih banyak ya lo udah mau jadi sahabat gue. Secara kan lo anak orang kaya tapi sama sekali lo gak pernah milih milih untuk berteman. Mahasiswa disini aja bahkan enggan lirik gue karena gue orang miskin dan yatim piatu sedangkan lo? Lo malah mau berteman sama gue bahkan lo mau menganggap gue sebagai sahabat lo" Zeline tidak bisa menahan air mata, dirinya terlalu bahagia karena masih ada yang mau berteman dengan dirinya tanpa melihat status dan latar belakangnya

"Lo salah Zel, justru karena gue milih milih teman mangkanya gue cuman mau berteman sama lo bahkan sahabatan sama lo. Karena apa? Karena gue tau lo bukan orang yang munafik. Gue bisa aja dengan gampang cari teman dikampus ini yang statusnya sama kaya gue tapi gue gak mau karena gue tau mereka semua itu mau berteman satu sama lain hanya karena harta. Dan gue benar benar muak sama pertemanan bangsat kaya begitu" ucap Eli

"Tapi gak bangsat juga yang harus lo sebut Eli" Zeline maupun Eli tertawa bersama karena hanya dengan kata kata bangsat

"Yaudah sekarang kita kekelas yuk. 5 menit lagi dosen masuk" ajak Eli dan Zeline pun menurut. Dirinya tidak ingin meninggalkan kelas dalam keadaan apapun kecuali sakit. Karena Zeline sudah sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa sampai dirinya lulus nanti

***
Dikelas lain, ada seorang laki laki yang terus menerus menyenderkan kepalanya ke tembok karena dirinya sedang merasakan pusing yang amat sangat. Padahal tadi keadaannya sudah cukup lebih baik namun sekarang rasa pusing dan mual kembali hadir di diri Ansel. Ya laki laki yang sedang menyenderkan kepalanya ke tembok adalah Ansel

Daniel dan David mengernyitkan dahi saat melihat Ansel yang terus menerus menyenderkan kepalanya ke tembok, sebelumnya Daniel dan David tidak pernah melihat Ansel yang seperti sekarang ini

"Ansel lo kenapa sih? Dari tadi itu kepala nyender terus ke tembok" tanya David heran

"Gue juga gak tau dari pagi kepala gue benar benar pusing dan perut gue mual" jawabnya Ansel dengan matanya yang terpejam karena merasakan pusing yang amat sangat

"Yaudah lo ke uks aja deh Nsel, gak lucu kalo lo pingsan didalam kelas" seru Daniel, dirinya baru buka suara setelah kejadian dikantin tadi. Dan Ansel hanya menganggukan kepalanya saja. Lebih baik dirinya beristirahat diruangan uks

***

Saat mata kuliah sedang berjalan tiba tiba saja Zeline meringis karena kepalanya pusing dan perutnya mual

"Sshh" Zeline langsung memijat dahinya yang tiba tiba merasakan pusing, reflek hal itu tidak luput dari pandangan Eli. "Lo kenapa Zel?" Tanya Eli pelan sedangkan Zeline hanya menggelengkan kepalanya saja

"Muka lo pucat Zel, lo sakit?" Tanya Eli khawatir, "gue gapapa kok El" jawab Zeline berbohong karena dirinya benar benar tidak ingin membuat Eli khawatir

"Gak bisa gitu Zel, muka lo udah benar benar pucat banget. Kita harus ke uks sekarang" Eli mengangkat tangan kanannnya, "iya kenapa?" Tanya Dosen yang sedang mengajar dikelasnya. "Pak saya izin ke uks, sahabat saya sakit wajahnya juga pucat banget saya khawatir Pak" kata Eli sedangkan sang dosen langsung menghampiri meja Eli dan benar saja saat tatapan dosen melihat Zeline yang berkeringat dingin dengan wajah pucatnya. "Yaudah kamu temani Zeline di uks, berikan dia air hangat" ucap sang dosen, dengan segera Eli membopong tubuh Zeline untuk dibawa ke ruangan uks

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang