21

27.6K 1.6K 73
                                    

Saat ini David dan Daniel sedang asik bermain PS 5 dikediaman Ansel. Entah kerasukan setan apa dengan tiba tiba Ansel menghubungi kedua sahabatnya itu untuk main kerumahnya.

"Bro" panggil Ansel kepada kedua sahabatnya yang sedang bermain PS 5.

"Hm" hanya gumaman yang Ansel dengar,

"Ck serius gue!" Ansel menarik PS nya dari tangan David dan juga Daniel.

"Apaansih?" Tanya David dan juga Daniel.

"Lo kenal gak cowok yang ada di tempat kerja si Zeline?" Tanya Ansel, dirinya sudah tidak bisa menahan lagi dengan rasa penasarannya itu.

"Yang mana?" Tanya David heran, sedangkan Daniel hanya menyimak saja.

"Yang waktu itu gendong si Zeline waktu pingsan di caffee."

"Bosnya mungkin?" Ucap David acuh, "lagian kenapa sih lo tumben banget tanya cewek miskin itu?"

"Mulut!" Tanpa sadar Ansel sedikit membentak perkataan David.

"Loh loh loh kenapa lo bro? Tumben banget ngegas?"

"Lupain lah males gue cerita sama lo" Ansel bangkit dari duduknya dan langsung naik ke lantai atas dan masuk kedalam kamarnya.

Bruk!!!!

Ansel menutup pintunya dengan kencang hingga membuat David dan juga Daniel kaget dibuatnya.

"Dasar anak setan!" David kembali mengambil stik PS yang sempat Ansel ambil tadi, "udahlah mending kita main lagi" akhirnya David dan juga Daniel kembali bermain PS nya tanpa memperdulikan Ansel yang sedang dilanda rasa penasaran yang akut.

Hahaha mampus kau Ansel

Sedangkan ditempat lain, saat ini Andrew sedang bersiap siap untuk berangkat ke caffee walaupun hari sudah sangat siang Andrew tetap harus datang ke caffeenya yang sudah ia tinggal sejak beberapa hari yang lalu dikarena kan dirinya yang harus menemani Zeline dirumah sakit.

Zeline yang sedang asik menonton tv diruang tengah tiba tiba saja fokusnya teralihkan saat melihat bosnya yang baru keluar dari kamar itu sudah berpakaian dengan rapih.

"Pak Andrew mau kemana?" Tanya Zeline penasaran.

"Mau ke caffee, sudah lama saya tidak mengecek kesana." Jawab Andrew lalu menduduki pantatnya di sofa tepat disebelah Zeline.

Zeline mengangguk mengerti, benar saja bos nya itu selalu menemani dirinya saat dirumah sakit.

"Maaf ya Pak, karena saya Pak Andrew jadi tidak sempat untuk datang ke caffee."

"Tidak masalah Zeline, kamu saya tinggal sendiri dulu tidak apa?"

"Tidak apa Pak, keadaan saya sudah cukup baik."

"Oke kalau gitu saya ke caffee dulu. Kalau ada apa apa langsung hubungi saya dan jangan pernah sungkan." Andrew mengusap lembut pucuk kepala Zeline sedangkan sang empu yang diperlakukan seperti itu hanya bisa berdiam kaku.

Andrew tersenyum kecil saat melihat wajah Zeline yang merona merah. "Menggemaskan!" Ucapnya dan Andrew langsung keluar dari apart dengan kekehannya.

Oh sial! Pipi Zeline rasanya sangat panas.

VOMENT PLEASE
DAN JANGAN LUPA UNTUK MAMPIR DICERITA BARU AKU YA

VOMENT PLEASE DAN JANGAN LUPA UNTUK MAMPIR DICERITA BARU AKU YA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang