Andrew memutuskan kembali ke kamar untuk menghampiri Zeline dan dirinya berharap bahwa Zeline tidak mendengar semua pembicaraannya dengan David.
Andrew hanya tidak ingin terjadi hal buruk terhadap Zeline, sudah cukup penderitaan yang Zeline alami selama ini karena perbuatan bejat adiknya dan juga ayah dari calon bayi yang Zeline kandung saat ini dan entah mengapa Andrew ingin sekali melindungi Zeline dari hal-hal buruk lainnya.Baru saja Andrew ingin masuk kedalam kamar Zeline tiba-tiba dirinya mendengar Zeline yang sedang berinteraksi dengan bayinya yang masih berada di dalam perut, alhasil Andrew hanya bisa berdiam diri di depan pintu agar tidak mengganggu kegiatan Zeline.
"Bunda udah gak sabar untuk ketemu kalian. Sehat-sehat ya sayang." Zeline mengelus perutnya dengan sayang dan tanpa sadar Andrew mengulas senyumnya saat melihat pemandangan ini.
Menurut dirinya Zeline sangat cantik saat sedang berinteraksi dengan buah hatinya.***
Ansel sudah tiba di parkiran mobil cafe tempat Zeline bekerja, tadi saat dalam perjalanan menuju cafe Ansel mampir ke salah satu toko bunga dan membeli bouquet untuk Zeline.
Ansel baca di internet katanya jika ingin meluluhan hati seorang wanita dirinya harus kasih hadiah yang spesial. Alhasil Ansel membeli bouquet bunga yang sangat cantik."Semoga Zeline suka sama bouquet ini." Ucap Ansel, dirinya langsung masuk ke dalam cafe.
"Silahkan mau pesan apa?" Tanya salah satu barista laki-laki saat Ansel berdiri di depan kasir.
"Hm saya bisa bertemu dengan Zeline?" Tanyanya,
"Zeline?" Barista itu kembali bertanya ke Ansel.
"Iya, apa hari ini Zeline masuk kerja?"
"Maaf Kak, ada keperluan apa ya dengan Zeline?" Tanyanya dengan sangat sopan, takut-takut jika pelanggan cafe nya tersinggung dengan pertanyaan yang ia lontarkan.
"Saya kekasih nya Zeline." Tidak tau mengapa tiba-tiba saja Ansel mengaku bahwa dirinya adalah kekasih Zeline. Ansel tidak perduli saat melihat barista itu menunjukkan raut bingung sekaligus kaget.
"Kekasih nya Zeline? Berarti anda ayah dari anak Zeline yang sedang dikandung?" Tanyanya spontan kembali, karena yang ia tahu bahwa Zeline belum menikah dan saat ini Zeline memang sedang mengandung tapi dirinya sangat terkejut saat tau bahwa laki-laki ini adalah kekasih sekaligus ayah dari anak Zeline yang sedang dikandung.
Seingatnya dulu dirinya pernah melihat laki-laki ini yang sering membully Zeline, oh bahkan tidak hanya dirinya saja yang membully Zeline tapi ada 2 laki-laki lain."Iya benar. Jadi bagaimana? Apa hari ini Zeline datang bekerja?" Tanya Ansel kembali, mati-matian dirinya menahan emosi karena tidak dijawab juga pertanyaannya ini.
"Maaf sudah lama Zeline tidak bekerja lagi dicafe karena bos saya Pak Andrew melarang Zeline bekerja sedang kehamilannya sudah masuk ke bulan delapan." Jelasnya, dan hal itu membuat Ansel sangat terpukul.
Satu, dirinya tidak bisa berjumpa dengan Zeline dan yang kedua Ansel sangat merasa bersalah pada Zeline dan juga anak didalam kandungannya. Selama ini Zeline mati-matian bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri dan juga calon anaknya. Sedangkan dirinya dulu mati-matian membuat Zeline mati perlahan atas sikap bejat dan brengseknya.Oh Ansel kau benar-benar telah membuat dosa yang luar biasa!
"Apa anda tau dimana Zeline tinggal? Saya perlu bertemu dengan Zeline." Ansel masih terus berusaha untuk bertemu dengan Zeline.
"Loh bukannya anda kekasihnya Zeline? Seharusnya anda tau dimana Zeline tinggal saat ini kan? Aneh sekali pertanyaan nya." Alex yang kesal akhirnya berani untuk buka suara.
"Saya sudah pernah datang ketempat tinggalnya yang lama namun nihil."
"Aneh sekali anda ini, apa jangan-jangan kalian ini bertengkar sehingga anda sama sekali tidak tahu menahu keberadaan Zeline? Bahkan anda tidak tahu nomor ponsel Zeline huh?" Cerocos Axel,
Ansel baru ingat kenapa dirinya tidak mencoba untuk menghubungi Zeline lebih dulu? Ah bodoh sekali dirinya ini.
"Saya jadi ingat, bukankah anda ini yang pernah membully Zeline dicafe sehingga Zeline harus di larikan kerumah sakit sampai Zeline harus di rawat inap. Benar bukan?"
Dan seketika Ansel hanya bisa berdiam layaknya patung, Ansel sangat ingat kejadian itu saat Zeline pingsan lalu di gendong oleh bosnya dan dilarikan ke rumah sakit.
Betapa jahatnya Ansel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Romance"Aku hamil" ucap Zeline dengan wajahnya yang menunduk, Zeline tidak berani melihat mata tajam Ansel "Hamil?" Kekeh Ansel "Iya aku hamil anak kamu Ansel" suara Zeline cukup pelan karena dirinya tidak ingin jika penghuni Caffe bisa mendengar Ansel...