27

18.7K 1.3K 55
                                    

1 Bulan kemudian.....

"Aaaaa gue ikut seneng! Akhirnya lo lulus dengan nilai terbaik! Selamat ya Zeline" Eli terus memeluk sahabatnya itu dengan perasaan terharu, Eli sangat bangga pada Zeline.

"Makasih Eli, gue juga seneng banget kita bisa lulus bareng." Tentunya Zeline membalas pelukan Zeline.

Keduanya berpelukan dengan perasaan terharu, akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba, dimana Zeline bisa lulus kuliah dengan nilai terbaik. Zeline bersyukur walaupun kondisinya saat ini sedang hamil tapi Zeline bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik.

"Hei dede bayikkk, kamu harus bangga ya punya Bunda seperti Zeline, kamu tau tidak? Bundamu ini lulusa terbaik tahu! Aku saja kalah. Cepat-cepat kamu keluar dari perut Bundamu ya dede bayikkk" Eli mengelus perut buncit sahabatnya dengan perasaan haru.

"Zellll, akhirnya yang kita tunggu-tunggu tiba juga ya? Sekarang kita udah lulus kuliah dan tinggal menunggu wisuda. Gue gak sabar menanti anak-anak lo lahir deh dengan begitu gue punya ponakan yang bisa gue ajak jalan-jalan ke Mall dan shoping bareng." Girangnya

"Alhamdulillah ya El, akhirnya kita lulus juga. Gue juga udah gak sabar menanti anak-anak gue lahir ke dunia, hahaha kamu ini yang dipikirin shoping aja. Jangan lupa tanggung jawab kamu setelah ini harus urus perusahaan Ayah kamu." Zeline mengingatkan, sedangkan Eli mendengus malas. Ah dirinya hampir lupa bahwa tanggung jawabnya semakin besar setelah lulus kuliah.

"Gimana kalo malam ini lo nginep dirumah gue Zel? Kita rayain kelulusan kita ini? Ayok gue mau bbq." Ajak Eli semangat, "let's go!" Zeline menyahuti.

Sedangkan disebrang sana, Daniel, David dan juga Ansel sedang bercengkrama sambil bertos ria. Ketiganya baru saja selesai sidang.

"Huhhhh akhirnya kita bertiga lulus juga." Ucap Ansel semangat. "Bagaimana kalo malam ini kita adain pesta?" Usul David, Ansel dan Daniel menoleh "pesta apa?" Tanya keduanya "biasa lah ke Club, menghilangkan rasa mumet." "GAS!!!" Daniel dan Ansel menyetujui ajakan David.

***

Malam ini Zeline dan Eli sedang menikmati perayaannya dengan memakan berbagai macam makanan, ada berbagai macam bbq, snack, keripik, dan lain sebagainya.

"Khem Zel usia kandungan lo udah masuk 6 bulan kan?" Tanya Eli

"Iya El, kenapa?"

"Lo masih kerja di Caffe itu?"

"Masih El, gue gak mungkin berhenti kerja kan? Mau makan apa gue sama anak-anak gue ini?"

Eli manggut-manggut menyetujui ucapan Zeline,
"Ah gue benci banget sama mantan lo itu, bisa-bisanya gak mau akuin apa yang dia perbuat. Dasar setan!" Sarkas Eli kesal.

Ah Zeline jadi teringat Ansel. Bagaimana nanti saat dirinya sudah melahirkan buah hatinya? Lalu saat anak-anaknya sudah besar dan menanyakan keberadaan ayahnya, Zeline harus berkata apa?

"Zelll!!! Ish kok bengong sih? Gue salah ngomong yaa?"

Zeline tersadar dari lamunannya, "gak El, gue cuman kepikiran aja nanti kalo anak gue lahir dan sudah tumbuh besar lalu mereka nanyain keberadaan ayahnya, gue jawab apa ya?"

"Mati mungkin?" Cengir Eli

"Hushhh jangan sembarangan." Peringat Zeline

"Ya habis lo mau jawab apa? Kan gak mungkin lo jujur ke anak lo kalo ayahnya itu gak mau mengakui keberadaan mereka kan? Apa gak sedih nanti ponakan gue?"

Zeline menghela nafasnya dengan gusar, apa yang dikatakan Eli benar adanya. Mana mungkin dirinya jujur seperti itu? Zeline tidak ingin anaknya sedih karena tidak di akui oleh ayahnya sendiri.

Club.....

Ansel, Daniel dan juga David sedang menikmati alunan musik yang memekakan telinga. Hampir 1 bulan mereka berkutat hanya pada skripsi nya saja.

"Ansel..." panggil Daniel

"Hm?"

"Lo masih gak mau akuin anak lo yang ada dikandungan Zeline?"

Sepersekian detik Ansel hanya diam tidak menyahuti ucapan Daniel.

"Gue ragu Niel, gue masih gak percaya kalo itu anak gue." Ansel lalu bersender ke sofa dan memejamkan matanya, tiba-tiba saja kepalanya pusing karena memikirkan ucapan Daniel.

"Tapi Nsel, suatu saat kalo dugaan lo salah dan ternyata itu benar-benar anak lo gimana?"

"Gue gak tau." Ansel tetap acuh tak acuh.

"Ck lo liat, suatu saat nanti lo bakalan nyesel seumur hidup karena udah buang Zeline sama anak lo" Daniel langsung menyesap kembali vodkanya, sedangkan Ansel masih tidak bergeming dari posisinya.

Disini, David hanya mendengarkan interaksi antara Ansel dan juga Daniel. Tanpa sadar tangannya mengepal kuat.

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang