28

19.4K 1.4K 147
                                    

Sudah 2 minggu sejak dirinya lulus kuliah, Zeline masih berkutat dengan pekerjaannya di Caffe. Padahal saat ini perutnya sudah semakin besar, Andrew sebagai atasannya Zeline sudah memerintahkan Zeline untuk cuti kerja terlebih dahulu dan fokus terhadap kandungannya namun Zeline menolak karena dirinya tidak ingin hanya berdiam dirumah dengan akhirnya Andrew memutuskan untuk mempekerjakan Zeline hanya 3 hari dalam seminggu dan Zeline mengiyakan perintah Andrew, dirinya tidak mungkin memaksakan kehendak atasannya sendiri.

Zeline merasa sangat bersyukur memiliki atasan yang baik nya luar biasa, bahkan sampai saat ini Zeline masih tinggal di apart milik Andrew. Padahal, waktu itu Zeline sudah bilang ke Andrew bahwa dirinya ingin cari kontrakan yang  dekat dengan tempat kerja nya namun Andrew tetap menolak permintaan Zeline.

"Zeline bisa keruangan saya?" Panggil Andrew,

"Bisa Pak," Zeline mengikuti jejak langkah Andrew lalu masuk kedalam ruangan kerja bos nya itu.

"Ini untuk kamu." Andrew menyerahkan sebuah amplop berwarna putih kepada Zeline.

"Tapi Pak, 2 minggu kemarin saya sudah menerima gaji."

"Saya tahu, ini bonus untuk kamu. Terima ya?" Pinta Andrew

"Tapi Pak?" Zeline masih belum menerima amplop putih yang diberikan Andrew padanya,

"Uang ini bisa kamu gunain untuk keperluan anak kamu, ambilah." Karena Andrew terlalu gemas dengan tingkah Zeline yang masih diam saja akhirnya Andrew menarik tangan Zeline lalu menyerahkan amplop itu dengan sedikit paksaan.

"Kamu bisa kembali bekerja." Perintah Andrew lalu dirinya lebih dulu keluar dari ruangannya, sedangkan Zeline masih terdiam kaku. Zeline bingung harus menyikapi bosnya itu karena terlalu baik padanya. Dengan langkah terburu-buru Zeline menghampiri Andrew lalu menarik tangan atasannya itu, "Pak terimakasih ya." Ucap Zeline dengan tulus. Tanpa keduanya sadari ada yang memperhatikan interaksi Zeline maupun Andrew.

***

David sudah bersiap-siap untuk pergi ke Caffe kakaknya, hari ini David ingin memantau pergerakan Zeline. Karena sejak 2 hari yang lalu saat David hampir tertabrak sebuah kereta tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menyelamatkan dirinya. Dan siapa sangka? Ternyata wanita itu adalah Zeline.

Flashback....

David yang baru saja ingin pergi ke sebuah Club tiba-tiba saja dipertengahan jalan motor nya mogok. David tidak sadar jika motornya berhenti tepat di perlintasan kereta api. David yang terlalu fokus hanya kepada motornya saja sampai tidak sadar bahwa kurang lebih jarak 2 meter ada sebuah kereta api yang ingin melintas. Padahal sudah banyak yang berteriak dan mengklakson ke arah David agar dirinya sadar bahwa posisinya saat ini sangat berbahaya.

"Njir kenapa sih nih motor." David masih terus mengotak-ngatik motornya yang tiba-tiba mogok, namun tiba-tiba saja David melihat ada suara seorang wanita yang berlari kencang ke arahnya dan,

SREKKKKKK

David ditarik hingga terguling ke rerumputan lalu tidak lama kemudian dirinya membulatkan matanya lebar-lebar saat melihat kereta api yang menabrak motornya hingga terseret jauh.

"Shit gue hampir ketabrak kereta." Ucapnya dengan suara bergetar, sedangkan wanita yang menarik dirinya meintis sakit karena dengkul kakinya terluka.

"Ssshhh" ringisnya dan David langsung menghampiri wanita itu.

"Maaf dan terimakasih sudah menolong saya." David membantu wanita itu untuk berdiri. Dan betapa sangat terkejutnya saat wanita itu menoleh ke arahnya.

"ZELINE?!"

"DAVID?!"

"Kamu gila ya David?! Kalo mau bunuh diri jangan merugikan masinis itu!" Hardik Zeline marah dan kesal, bisa-bisanya cowok yang suka membully nya ini ingin mengakhiri masa hidupnya dengan berdiam diri di perlintasan kereta api.

David tidak dapat mencerna apa yang diucapkan Zeline saat ini, dirinya terlalu kaget bahwa yang menolongnya saat ini adalah Zeline yang selalu dirinya bully habis-habisan.

"HEIII!!!" Zeline kembali berteriak ke David, namun tanpa di duga David memajukan wajahnya lalu mencium bibir Zeline.

"Hmpphh" Zeline meronta agar ciumannya dengan David terlepas.

Plakkkkk.

Zeline menampar wajah David dengan keras. Enak saja main cium!

"Gila ya kamu!!!" Zeline menangis karena ketakutan atas perbuatan David.

"Sorry gue gak bisa ngontrol diri gue." David bisa melihat ada kesedihan dari sorot mata Zeline. Sedangkan Zeline masih terus menangis atas perbuatan David. Dengan perasaan kesal dan jengkel Zeline meninggalkan David dengan jalan tertatih. Sial dengkul nya lecet dan itu sangat sakit saat digerakan.

"Gue minta maaf oke? Lo gak usah maksain diri untuk jalan. Lo liat dengkul berdarah." David mengejar langkah Zeline lalu menarik tangan wanita itu.

"Lepas!!" Zeline berontak, dirinya tidak ingin berlama-lama dihadapan laki-laki ini. Dengan gerakan cepat David langsung menggendong Zeline dengan hati-hati lalu membawa wanita itu kesebuah klinik terdekat. Untung saja tidak jauh dari keberadaannya saat ini ada sebuh klinik kecil.

"Udah diem, gue mau bawa lo ke klinik." Ucap David yang masih terus menggendong Zeline, sedangkan Zeline hanya bisa menyembunyikan wajahnya di leher David karena banyak sekali pasang mata yang melihat kedirinya dan juga David.

Flashback off

Sekelabat bayangan dimana saat dirinya ditolak oleh Zeline, lalu membuat pertaruhan koyol dengan Ansel maupun Daniel, dan membully gadis itu habis-habisan.

David tersenyum getir, betapa brengsek dirinya terhadap wanita yang masih merenggut hatinya sampai saat ini. Seharusnya David tidak melakukan itu semua terhadap Zeline.

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang