Zeline masih tidak habis pikir bagaimana bisa David si cowok paling menyebalkan dimuka bumi ini adalah adik dari bosnya?
Sifatnya sangat bertolak belakang, Andrew yang terlihat tegas namun penuh perhatian sedangkan David? Ah cowok itu sangat membencinya sampai ketulang.
"Aku harus bagaimana?" Monolog Zeline, dirinya bingung dan takut.
"Bagaimana apanya?"
Dengan secepat kilat Zeline langsung menoleh ke sumber suara, "khem maaf Pak–"
Andrew masih tidak bergeming, dirinya terus mengamati wajah Zeline yang terlihat sedikit pucat ah belum lagi memar dipergelangan tangannya yang putih. Memang adiknya itu sangat brengs*k sekali.
Andrew menghela nafas berat, lalu Andrew membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh Zeline.
"Wajahmu sangat pucat." Andrew terus memandang manik mata Zeline yang terlihat sangat teduh namun ada guratan kesedihan didalamnya.
"Daripada kamu diam seperti ini terus menerus, lebih baik saya membantu kamu untuk mengobati lengan kamu yang memar, ayok." ajak Andrew lalu meraih tangan Zeline dan membawa Zeline keruangan kerjanya.
"Duduk." Perintah Andrew, Zeline mengikuti apa yang dikatakan Andrew.
"Bilang jika saya terlalu menekan luka kamu, ya?"
Zeline mengangguk. Dan tidak perlu memakan waktu yang lama untuk Andrew mengobati luka dan memar dipergelangan tangan Zeline.
"Makasih Pak–" ucap Zeline, Andrew mengangguk.
"Kalau begitu saya permisi–" baru saja dirinya ingin keluar dari ruangan kerja Andrew, tiba-tiba saja
"Zeline sebentar," panggil Andrew
"Maafkan adik saya ya? Untuk perlakuannya dikampus ataupun tadi."
"Pak Andrew tidak perlu meminta maaf atas kesalahan David." Ucap Zeline hati-hati.
"Perlu, walau bagaimanapun David tetap adik saya. Jadi saya sebagai kakak nya harus meminta maaf kepada kamu."
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi keluar. Sekali lagi saya benar-benar berterima kasih."
Dengan gerakan cepat Zeline langsung keluar dari ruangan Andrew, dirinya tidak ingin berlama-lama dengan situasi yang sangat canggung. Ah bagaimana tidak canggung? Tadi Andrew terus mencuri-curi pandang ke dirinya saat tangannya sedang diobati. Bukan, bukannya Zeline kepedean tapi memang seperti itu kenyataannya.
Sedangkan didalam ruangan, Andrew sedang menormalkan detak jantungnya yang tidak karuan. Bagaimana mungkin hanya menatap Zeline, mencuri-curi pandang, dan menyentuh kulit tangannya bisa membuat jantungnya berdetak dengan cepat? Gila! Ini benar-benar gila!

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Romance"Aku hamil" ucap Zeline dengan wajahnya yang menunduk, Zeline tidak berani melihat mata tajam Ansel "Hamil?" Kekeh Ansel "Iya aku hamil anak kamu Ansel" suara Zeline cukup pelan karena dirinya tidak ingin jika penghuni Caffe bisa mendengar Ansel...