19

26.6K 1.7K 152
                                    

Baru saja Ansel ingin memasuki kejantanannya di lubang wanita jalang ini tiba tiba saja ia urungkan. Entah kenapa Ansel malah mengingat wajah Zeline.

"Ah fuck!!!!" Ansel mengumpat kesal, nafsunya sudah hilang entah kemana

"Sayang.." panggil si wanita jalang itu

"Stop panggil gue sayang! Mendingan sekarang lo cabut dari sini" Ansel menghela nafasnya berat. Sial!

"Gak mau! Aku belum kamu puasin begitu juga kamu belum puasin aku!" Kekeh wanita itu

Tanpa banya bicara Ansel langsung menarik tangan wanita jalang itu dan menyeretnya keluar kamar yang tersedia di club

"Pergi sialan!!"

Bruk!!!

Ansel menutup pintu kamar dengan keras dan tidak lupa untuk menguncinya dari dalam. Ansel meraup semua pakaian wanita jalang yang ia pesan tadi, lalu dibuangnya baju itu ke tong sampah

"Ah sial kepala gue kenapa pusing lagi si arghhhh" Ansel merebahkan tubuhnya sambil menutup matanya. Kepalanya sangat sakit sekarang

***

Sedangkan si wanita jalang itu mau tidak mau harus berjalan keluar dengan bertelanjang bulat. Benar benar hari yang sangat sial. Selama dirinya berjalan kearah room karyawan banyak sekali laki laki sialan yang menggodanya bahkan mendaratkan tangannya di pantat dan payudaranya

"Ini tidak gratis sialan" umpatnya dan langsung berlari dengan cepat. Walaupun dirinya berprofesi sebagai wanita jalang tetap saja dirinya sangat merasa di permalukan oleh laki laki sialan yang telah mengusirnya dari kamar

***
Saat ini, Zeline baru saja menyelesaikan makannya yang diberikan oleh bosnya itu. Zeline mengusap pelan perutnya yang semakin buncit dengan senyum yang merekah

"Hai sayang? Maafin bunda ya" hanya itu yang Zeline ucapkan kebuah hatinya, Zeline terlalu malu pada dirinya sendiri karena yang terlampau egois. Bagaimana bisa ada seorang calon Ibu yang begitu memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan kandungannya?

Ceklek

Pintu ruangan terbuka dan munculan sosok Andrew

"Sudah selesai makannya?" Tanya Andrew dan di angguki Zeline

"Sekarang minum obat dan vitamin nya" dengan telaten Andrew membuka bungkus obat nya lalu mengarahkan obatnya ke mulut Zeline

"Pa—k biar saya saja sendiri" tolak Zeline

"Tidak ada bantahan" Andrew langsung memasukan obat lalu vitamin ke dalam mulut Zeline dan disusul dengan segelas air putih

"Makas–" belum sempat Zeline mengucapkan kata terimakasih, satu jari bosnya itu mendarat di bibir Zeline

"Ssttt" saat ini keduanya saling bertatap, Zeline benar benar dibuat bingung dan gugup dengan tingkah Andrew selaku bosnya itu. Bagaimana Zeline tidak gugup? Saat ini Andrew sedang menatap dirinya dengan pandangan yang sulit diartikan dan sekarang jarinya pun mengusap bibir Zeline yang terlihat pucat. Oh sial! Perasaan apa ini? Zeline bertanya tanya pada dirinya sendiri

Sedangkan Andrew sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Tanpa ragu jarinya mengusap lembut bibir pucat Zeline tanpa memutuskan tatapannya. Dengan perlahan Andrew mendekatkan wajahnya ke Zeline dan sekarang hidung keduanya sudah saling bersentuhan bahkan Andrew dan Zeline bisa merasakan hembusan nafas masing masing

CUP

Andrew mengecup bibir Zeline lalu melumatnya dengan lembut. Sial bibir Zeline benar benar sangat manis seperti madu

Sedangkan Zeline hanya bisa diam dengan rasa shocknya pada Andrew. Zeline bingung harus bereaksi seperti apa? Disisi lain Zeline sangat menikmati ciuman lembut ini tapi disisi lain pula Zeline tidak ingin dianggap jadi wanita murahan apalagi saat ini dirinya sedang mengandung

"Balas ciuman saya Zeline" pinta Andrew yang masih saja melumat bibir Zeline

Seperti terhipnotis, akhirnya Zeline membalas ciuman Andrew dengan kaku. Dirinya terlalu bingung harus bereaksi seperti apa saat ini

Tuhan tolong bantu Zeline, pintanya dengan memejamkan mata

Andrew melepaskan ciuman itu dengan nafas terengah begitu juga dengan Zeline. Keduanya masih saja saling memandang satu sama lain dan bahkan saat ini pipi Zeline sudah sangat merah seperti tomat. Ada rasa malu sekaligus senang dihatinya

"Terimakasih, sekarang tidur lah" Andrew membantu Zeline untuk berbaring dibrankar lalu menyelimuti tubuh Zeline yang ringkih

"Saya akan menginap disini dan tidur di sofa, sekarang kamu harus istirahat" pinta Andrew dan diangguki Zeline

***
Ansel masih terdiam di kasur dengan matanya yang mengarah ke langit langit kamar. Ansel masih terbayang malam malam itu saat dimana dirinya yang tengah melakukan percintaan panas dengan Zeline. Ansel ingat betul dirinya dan Zeline melakukan percintaan panasnya hingga 6 ronde dan Ansel mengeluarkan cairannya dengan sangat banyak dirahim Zeline

Sial kenapa rasanya sangat sulit untuk mengakui bahwa Zeline hamil karena dirinya?

Ansel tidak yakin bahwa Zeline hamil anaknya, mungkin saja Zeline melakukan itu dengan laki-laki diluar sana tanpa sepengetahuan dirinya kan?

Dasar Ansel brengsek

Vote 1k dan komen 1k, up cepet.

Instagram :
@wattpadwi_
@dwiaynt

TBC

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang