Elena's pov
Setelah aku pulang, aku ingin mengambil barang-barangku. Tapi ada dia disana. Dia yang telah pergi meninggalkanku selama 3 bulan ini.
Aku segera masuk kedalam kamarku hendak merapihkan baju untukku bawa pergi, namun ia menarik tanganku.
"Maaf," ucapnya, "kau tidak membutuhkanku" ucapku kemudian mendorongnya. "Please, aku tidak bermaksud pergi. A..aku hanya ingin kau dan aku menenangkan diri" ucapnya.
"Menenangkan diri katamu? Kau kira aku tenang? Tidak sama sekali. Kau ingin aku di benci oleh fans mu karenaku kau tidak ikut konser? Itu yang kau mau? Kau sama sekali tidak membutuhkanku disini. Aku yang akan pergi" ucapku kemudian mulai menghapus airmataku, "El, bukan ini maksudku" ucapnya
"Aku tidak ingin kau menuduhku sebagai pelacur atau perempuan murahan yang bisa kencan dengan orang dimana saja. Aku melakukan hal ini semua demi kau, aku ingin kau keluar dari masa kelam. Aku bukan laki-laki sepertimu yang bisa meniduri wanita manapun, aku bukan siapa-siapa, aku hanya sampah. Dulu you dont even know im exist. Kau seorang superstar dan aku hanya seorang anak kuliahan" ucap ku kemudian mendorongnya yang berusaha memelukku.
"Aku tidak menuduhmu, aku tidak meniduri semua wanita! Kau bukan sampah, El. Please jangan mengungkit masalah kita. Aku ingin kita ulang dari awal" ucapnya.
"Mengulang semua dari awal setelah ini semua terjadi? Kau lucu, Bajingan." Ucap ku keras.
"Kau kenapa sih, El?" Tanyanya, "seharusnya aku yang bertanya, kau kenapa sih, Harry? Kenapa aku terus menyakitiku? Aku ingin hubungan ini berhasil tapi tidak, ini tidak akan berhasil" ucapku.
"Elena,"
"Kemana kau selama kau meninggalkanku?"
"A-aku hanya mencari ketenangan"
"Mencari ketenangan dengan bercinta dengan wanita lain? Kau pikir aku tidak tahu? Aku memang tidak tahu kau dimana tapi aku tahu apa yang kau lakukan disana. Kau hanya memberi tahunya pada Zayn karena ia yang bisa menutup mulut karena ia tidak mau menyakiti perasaanku? Bullshit" pekikku, "aku minta maaf, aku frustasi. Aku menyayangimu, El. Aku tidak ingin kehilanganmu" ucapnya.
"Lalu siapa itu Luke? Kau mengenalnya sebelum ia mengenalku kan?" Tanyaku, "ia hanya kakak dari Barbara" ucapnya.
"Kau tetap meminta maaf dan kau tetap tidak mau jujur. Aku tahu ini semua Harry, kau adalah anak buah Luke dulu. Kau mencintai Barbara saat pertama kali kau melihatnya ketika kau bermain kerumah Luke, dan Luke tidak setuju kecuali kau membantunya membuat usaha sextape, club ternama itu serta penjualan drugs" ucap ku, aku yang sudah menangis pun menghapus airmataku dan beranjak pergi dari Harry yang sudah meneteskan airmata juga.
"Aku takut jika aku memberitahumu ini sejak awal kau meninggalkanku" ucapnya, "aku mencintaimu sejak pertama kali melihatmu" ucapnya lagi.
"Aku tidak percaya dengan semua kata-katamu lagi. Aku lebih baik tinggal di jalan daripada tinggal dengan seorang bajingan besar" ucapku kemudian pergi keluar.
Harry's pov
Fuck! Siapa yang memberitahunya tentang semua ini?! Aku tidak akan membiarkannya pergi dari hidupku, aku menarik tangannya lagi dengan kencang. Kemudian menggendongnya dan menurunkannya dikasur. Aku memegang wajahnya,
"Aku tidak akan menyakitimu, El. Aku berjanji tapi dengarkan aku" ucapku.
"Aku mencintaimu, aku sangat-sangat mencintaimu lebih dari apapun. Aku sudah berusaha melupakan Barbara, dan aku berhasil karena rasa cintaku padamu semakin kuat. Aku minta maaf atas semua yang kulakukan, aku berjanji aku tidak akan bercinta dengan wanita selainmu. Aku mencintaimu, El. Jika kau ingin meninggalkanku, aku tidak sanggup. Kau lebih baik bunuh aku daripada meninggalkanku seperti ini" ucapku, aku menghapus airmata yang keluar dari wajahnya, kemudian menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfiction18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...