Louis's pov
"Har, gimana si Elena. Udah 1 tahun loh dia koma." Ucap Niall, "dia masih tidur, udahlah Ni. Biarin aja, gue yakin dia bakal bangun kok" ucap Harry. "Kabarnya lo deket sama perempuan ya? Siapa namanya? Elsa?" Ucap Liam.
"Elsa, dia mirip banget sama Elena" ucap Harry, "gue gatau bakal bertahan sama Elena atau malah ninggalin Elena terus ke Elsa" ucapnya lagi.
"Har, lo gak bisa gini. Elena butuh seseorang yang selalu support dia." Ucapku, "lo gak ngerti, Lou. Gue udah putus sama Elena" ucap Harry. "Dan gue jatuh cinta lagi sama Elsa" ucap Harry lagi kemudian bangkit dan segera pergi.
**
Elena's pov
Aku membuka mataku, yang kulihat hanyalah cahaya putih. "Elena?" Ucap seseorang. Aku menengok kearahnya, Louis. "Aku akan menelfon the boys" ucapnya kemudian segera menelfon the boys. Setelah beberapa lama, the boys datang. Tapi ada yang janggal, ada seorang perempuan sangat cantik disebelah Harry.
"El! Syukurlah " ucap Eleanor kemudian memelukku, setelah semuanya memelukku tinggal satu orang lagi. Harry. The boys dan Eleanor segera keluar.
"Hai," ucapnya, aku tersenyum. "Kau berhasil bangun dan melawan penyakitnya" ucap Harry, "selamat" ucapnya lagi kemudian memelukku. "Kenalkan, ini Elsa. Dia sahabatku" ucap Harry. Elsa tersenyum. Dia sangat cantik dengan mata dan rambut hitam pekatnya.
"Elena," ucapku kemudian menjulurkan tanganku. Ia menerimanya kemudian tersenyum. "Harry selalu menceritakanmu selama kau koma" ucapnya pelan, "Elsa," ucap Harry kemudian memeluk pinggang Elsa.
Ini yang kuharapkan sebelum aku koma, Harry bahagia bersama perempuan yang ia sayangi.
Elsa keluar begitu melihat banyak yang ingin aku ucapkan dengan Harry, Harry duduk dihadapanku.
"Aku senang melihat kau bahagia dengan Elsa" ucapku, "sepertinya aku bangun di waktu yang salah telah mengganggu hubungan kalian" ucapku, ia mengelus tanganku. "Tidak, kau tidak boleh begitu. Elsa hanyalah sahabatku" ucapnya.
"Dulu kita juga sahabat" ucapku, "Elena, aku membutuhkan kalian berdua" ucap Harry.
Berdua.
**
"Eleanor, aku akan pindah ke Belanda" ucapku, "aku baru membicarakan ini padamu. Hanya padamu" ucapku lagi. "Besok aku akan berangkat, jangan beritahu siapapun" ucapku dan Eleanor hanya mengangguk.
"Kau tinggal disana dengan siapa?" Tanya Eleanor, "Luke" ucapku. Ia menganga, "kau gila! Tidak! Aku tidak akan mengijinkanmu!" Ucapnya.
"Ele, dia orang baik." Ucapku, ia tergelak ironi. "Ia baik? Selama ini kau di bohongi" ucapnya.
"kau akan pergi ke Belanda bersamaku." Ucap Eleanor, "aku akan mengabari Louis saat kita sampai di Belanda, bantu aku berkemas" ucap Eleanor. Beberapa menit kemudian kami sudah sampai dirumah Eleanor, jarak dari rumah sakit memang tidak terlalu jauh.
**
Kami sampai dirumah yang ku beli di Belanda, Eleanor merapihkan pakaiannya kemudian menelfon Louis.
"Louis, aku di Belanda"
"Bel---WHAT?!"
"Aku ada di Belanda dan aku akan tinggal disini untuk sementara waktu."
"Kau gila, Eleanor. Ada keperluan apa kau disana?"
"Aku menemani Elena, ssstt! Jangan bilang pada Harry karena Elena mau mencari ketenangan. Sudah lah, Lou. Aku akan aman disini"
"Aman bagaimana? Itu BE-LAN-DA. Kau tidak tahu bahasanya" ucap Louis, "ik kan, bye Louis!" Ucap Eleanor kemudian mematikan telfonnya.
"Kau juga bisa berbahasa Belanda?"
"Kau kan guruku, El." Ucap nya kemudian kami tertawa.
**
Halo untuk beberapa Chapter kedepan bakalan banyak ada bahasa belanda aka dutch. Aku akan translate di A/N nya ya!
(Kamus Dutch:)
Ik kan = aku bisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfiction18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...