{ATTENTION!
BEFORE READING THIS PART, MAKE SURE THAT YOURE 18+ AND BECAUSE IS RAMADAN, FOR PEOPLE WHO FASTING RIGHT NOW, DONT READ THIS. BECAUSE THERES SMUTS SCENE HERE!}Elena's pov
Aku mengambil rokok itu kemudian keluar, aku berjalan ke taman di luar karena aku tidak mau menyalakannya didepan Kath.
Seseorang menepuk punggungku, "Elena?" Tanya seseorang. "Sorry?" Ucapku yang tidak mengenali orang ini. "Ak-aku Ashton." Ucapnya. Aku menutup mulutku. "I miss you!" Pekikku kemudian memeluknya.
"Kau merokok sekarang?" Tanyanya. "Tidak, aku hanya sedang stress." Ucapku. "Dimana Harry?" Tanyanya. "Bersama Elsa dan Jeannine-anaknya." Ucapku. "Thats must be hard." Ucap Ashton. "And hurt." Ucapku.
Ashton. Ashton Irwin. Mantanku beberapa tahun yang lalu, tepat sebelum aku berpacaran dengan Harry. Kami putus karena ia harus pergi ke Australia saat itu.
"Kau masih tinggal di Aus?" Tanyaku. "Nope. Aku tinggal di London sekarang, namun aku lagi berlibur kesini." Ucapnya. "Bukankah kau punya anak? Dimana dia? Bolehkah aku melihatnya?" Tanya Ashton. "Boleh," ucapku kemudian kami kembali ke Apartment.
**
"Sudah malam, kau mau menginap disini atau pulang?" Tanyaku. "Kau mengusirku?" Tanya Ashton kemudian tertawa. "Tentu tidak! Aku merasa nyaman bersamamu, dan sepertinya Kath senang berada di pelukanmu." Ucapku sambil melihat Kath yang berada di pelukannya.
"Harry tidak pulang kesini?" Tanyanya, "Mana ku tahu," ucapku. Gemma dan Anne pulang, mereka baru saja berbelanja untuk perlengkapan kami selama tinggal disini. "Hai, Gemma dan Anne. Ini Ashton," Ucapku, "Dia temanku." lanjutku.
"Hai Ash! Im Gemma," Ucap Gemma. "Aku sudah tahu, kau terkenal." Ucap Ashton kemudian tertawa. "Kelihatannya kau sudah memiliki pengganti adikku," ucap Gemma. "Gemma." Ucap Anne.
"Bukan itu, aku hanya tidak mau kita berpisah." Ucap Gemma, aku langsung memeluk Gemma. "Youre the best sister i ever had. I wont leave you until forever," ucapku. Ia mengelus punggungku. Aku melepaskan pelukanku kemudian Gemma dan Anne masuk kedalam kamarnya.
"Ash, sudah malam. Kath butuh istirahat, kau akan menetap atau bagaimana?"
"Jika aku menetap, bolehkah?" Tanya Ashton. "Tentu saja!" Ucapku. Kami masuk kedalam kamar, Ashton menaruh Kath di kasurnya dan ia terlelap. "Aku akan tidur di sofa luar saja," ucap Ashton kemudian hendak membuka pintu, aku menarik tangannya. "Sleep with me." Ucapku.
Ia menatapku sejenak kemudian menempelkan mulutnya di mulutku, aku membalas ciumannya. "Aku sangat merindukan ini," ucap Ashton. Ia membuka resleting onesie ku. "What a cute unicorn onesie, honey." Ucapnya.
"Sshh, slowly babe. Kath sedang tidur." Ucapku. Ketika ia membukanya ia melihat tubuhku tanpa bra. Hanya dibaluti celana dalamku. Ia menciumku lagi kemudian memegang dadaku perlahan. "Ash," ucapku mengerang.
"Im having my period," ucapku. Ashton hanya tersenyum. Ia mencium leherku sehingga ada bekas biru disana. Aku mengerang perlahan karena takut Kath terbangun.
"Ehmm" seseorang berdeham, aku melihat kearahnya dan itu Harry. Aku langsung memakai onesieku lagi kemudian mengejarnya, "Harry!" Pekikku.
"What? I dont want to stop you guys. Just continue," ucapnya. "No, please. Listen." Ucapku. "Have you taste his D?" Tanya Harry.
"No," ucapku. "Aku kira sudah, i bet he have a small dick." Ucapnya. "Harry." Ucapku. "Im sorry," ucapku lagi. "No you dont have to sorry because we're over right?" Ucapnya. Aku menggeleng.
"Please, dont. Aku tidak mau Kath tumbuh tanpa ayahnya." Ucapku. "Aku juga tidak mau Jean tinggal tanpa ayahnya! Dan aku tidak mau Kath tahu bahwa ibunya adalah pelacur!" Pekik Harry. Aku yang tadinya menunduk pun langsung menatap matanya kemudian melihat kearah lain. "Thanks." Ucapku.
"Thanks for everything." Ucapku kemudian berlari ke dalam Apartment. Gemma yang mendengar kami bertengkar pun keluar. "Harry, i heard everything. You called your wife a bitch?!" Pekik Gemma.
"Because she is!" Pekik Harry. "So what should i call you? A manwhore? You bang so many girls when youre with her and when she almost bang a boy you called her a bitch?! How pussy you are! Im ashamed to be your sister." Pekik Gemma.
"Shut up, Gemma! This is my problem with her and do you know how to solved this?! Divorced." Ucap Harry. Aku menyandar ke tembok dan lama kelamaan aku duduk dan tetap bersender ke tembok.
**
Aku sedang tour sekarang, aku menyanyikan 19 laguku. Sebelum konser dimulai aku melakukan kebiasaanku. Tentang masalahku dengan Harry, kita lagi break untuk sementara.
"Curl your toes 3 times, blink 15 times. Rub your eyes. Make a wish and cross your legs. Your dream will come true."
Inilah yang mom ku ajarkan sebelum ia meninggalkanku. Ia selalu mengingatkanku untuk melakukan itu. And this concert is for you mom.
Sebelum aku konser, aku menerima telfon dari Harry. Aku mengangkatnya. "El, congrats for your first concert." Ucapnya. "Thank you," ucapku. "Ill come tonight!" Ucapnya. "Woaah! Cant wait" ucapku, "Dont act like it didnt happen" ucapnya. "I dont act like it didnt happen, i act like it happen but it just another mistake" ucapku kemudian aku mematikan telfon dengan alasan konser sebentar lagi akan dimulai.
**
Konser sudah selesai dan semuanya berjalan lancar, namun saat menyanyikan im alright aku menangis karena aku melihat Harry dan Elsa disana. Sekarang waktunya meet and greet, jadwal m&g kali ini memang diganti. Dilakukan akhir acara.
Aku menunggu orang yang akan masuk, "Hai, El! Im sorry if i bothered you but for my birthday present now would you ask Harry to follow me on twitter? And also you!" Ucapnya. "Im so sorry, honey. I cant ask Harry to follow you because its kinda rude and i only follow a few people on my twitter. Im so sorry. But because its your birthday today i would follow you but please dont share any solo dms because its bother me, thank you honey." Ucapku kemudian ia memberiku usernamenya. Aku segera memfollownya.
Setelah meet and greet selesai aku pun kembali ke hotel, aku melihat Ashton dan Kath disana. Aku segera memeluk mereka. "My baby!" Ucapku sambil menggendong Kath. Ashton mencium mulutku sebentar kemudian memelukku dan Kath. "Aku akan bersiap untuk interview," ucapku. "Baiklah." Ucap Ashton.
**
"Elena Brighton Smith!" Pekik Jimmy, aku segera masuk ke studio ini. Aku memeluk Jimmy sebentar kemudian duduk. "Hows your concert going? And i heard that you cry?" tanya Jimmy. "Great. Umm yeah i cry hahah, such a shame!" Ucapku kemudian tertawa. "Why?" Tanya Jimmy. "Im under pressure right now, Jimmy." Ucapku kemudian tersenyum.
"Harry and you alright?" Tanya Jimmy. "Yes! Everything is alright." Ucapku. "Okay then, this is Harry Styles!" Ucap Jimmy. Aku melihat Harry dan ia memeluk Jimmy kemudian duduk disampingku. "Is it true, you guys want to record a new single together?" Tanya Jimmy. "I dont know, its a secret." Ucap Harry tersenyum. "What a good family here," ucap Jimmy. You just dont understand.
"Can we take a selfie?" Tanya Jimmy. Aku dan Harry mengangguk. Harry meletakkan tangannya di bahuku dan Jimmy berada didepan kami. Foto indah namun penuh kebohongan.
Setelah interview selesai aku akan pulang namun Harry menarik tanganku. "Can we take a walk? I want to talk about this all." Ucapnya. Aku mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfic18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...