2.2

438 20 2
                                    

Elsa's pov

Disinilah aku sekarang, di apartment Eleanor dan Elena. "Apa yang terjadi?" Ucap Elena. Aku membuka maskerku. Elena dan Eleanor terlihat kaget.

"Harry? Tapi kenapa? Kukira ia sangat mencintaimu." Ucap Eleanor. "Luke." Ucapku. "Harry tidak menyukai Luke, sangat tidak suka" ucap Elena kemudian bangkit mencari jaketnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Eleanor, "menyelamatkan apa yang harus ku selamatkan" ucap Elena kemudian pergi meninggalkan kami berdua.

**

Elena's pov

Aku datang ke club Luke, aku melihat keramaian disana. Padahal ini pagi-pagi dan club juga belum buka. Aku segera melihat kearah keramaian itu dan aku melihat lelaki yang sudah lama meninggalkanku--kutinggalkan itu di hajar oleh bodyguard Luke.

"STOPPP!!!" Pekikku kemudian menghampiri Harry. "kalian bodoh! Kalian tidak punya hati! Jika kalian mau menghajarnya kalian harus sendiri-sendiri! Kalau perlu lewati mayatku terlebih dahulu!!!" Pekikku. Bodyguard itu langsung menarik tanganku.

"Berhenti!" Pekik Luke kemudian menyuruh bodyguardnya untuk melepaskanku. Kemudian ia dan bodyguardnya meninggalkan kami berdua.

Aku segera memapah Harry yang sudah tidak berdaya masuk kedalam taxi. Aku membawanya kerumahnya.

**

Sesampainya aku dirumahnya aku memapahnya ke tempat tidurnya. Aku segera mengambil air untuk mengompres luka dan lebamnya.

"Ahh!" Pekik Harry, "kau harus tahan" ucapku. "Kenapa kau ada disini? Bukankah kau sudah meninggalkanku?" Tanyanya.

"Itulah alasan mengapa aku adalah temanmu, maafkan aku. Aku hanya ingin tinggal di Belanda." Ucapku kemudian ia mengelus pipiku, "maafkan aku." Ucapku kemudian meneteskan air mataku, ia segera menghapus airmataku.

"Aku sudah memaafkanmu," ucap Harry, "Harry, Elsa bukanlah pelacur. Ia mengenal Luke sama sepertiku." Ucapku, "tidak mungkin Elsa mengenal Luke bukan karena ia pelacur." Ucap Harry.

"Ia teman kuliah Luke." Ucapku yang membuat matanya terbelalak, "Elsa ada dimana?" Ucapnya. "Di apartmentku." Ucapku.

"Senang bisa membantumu kembali dengan Elsa" ucapku, ia tersenyum kemudian mencium puncak kepalaku.

**

2 tahun setelah kejadian itu, hari ini aku akan melihat anak Elsa dan Harry! Aku akan kesana bersama Eleanor dan The Boys.

"Congrats on the first baby!" Pekik Louis kemudian mencium kepala bayi itu, "siapa namanya?" Tanya Liam. "Jeannine Brighton Styles" ucap Harry. Aku menganga.

Brighton? Namaku Elena Brighton Smith.

"Nama yang bagus bukan? Harry yang memutuskannya" ucap Elsa kemudian tersenyum. "Selamat atas anak pertamamu, Styles." Ucapku ia tertawa.

"Bolehkah aku menggendongnya?" Ucapku, "silahkan" ucap Elsa kemudian memberi Jean ke tanganku.

"Kau sangat cantik, Jean! Warna matamu seperti daddymu sedangkan warna rambut kecilmu seperti mum-mu. Kau ada dimples, seperti Harry!" Ucapku. Harry tergelak melihat aksiku, ia mencium Jean yang berada di pelukanku.

Elsa menatapku kemudian tersenyum.

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang