Elena's pov
Aku akan pergi keluar bersama Harry, hari ini. Aku sudah memperbaiki hubunganku dengannya namun aku belum mau tinggal bersamanya. Saat kami keluar apartmentku sudah banyak paparazzi. Banyak juga fans yang meminya foto. Aku mengambil beberapa selfie dengan fans-fansku. Harry juga mengambil selfie dengan beberapa fansnya.
Suasana makin crowded, fans terjatuh didepanku. Aku membantunya berdiri namun seorang paparazzi mendorongku hingga aku terjatuh. Harry membantuku bangun kemudian mendorong sang paparazzi.
"Fuck you! Who the fuck are you? Do you think you can do that to her? No fucking way dudes! Just chill! Take a pic of us because that is your fucking job! Youre not supposed to push us!" Pekik Harry, "Harry," ucapku, namun ia masih saja membentak paparazzi itu. Aku menariknya.
"Baby, shushh baby." Ucapku kemudian melerai mereka berdua, "Harry, cmon" ucapku kemudian menariknya memasuki mobil kami.
"Harry kamu tidak boleh seperti itu ah" ucapku, "dia kan tidak sengaja." Ucapku lagi. "Tidak sengaja gimana sih?" Ucapnya membentak. "Harry," ucapku kemudian mengambil sebelah tangannya dan memeluk tangannya.
**
Kami sampai di sebuah Mall, aku akan shopping!! Aku memasuki sebuah toko. Aku melihat satu baju yang sangat bagus sekali, aku mengambilnya kemudian seseorang mengambilnya juga. Aku melihat kearah orang itu. Orang itu speechless.
"Elena?" Ucapnya kemudian mulai fangirling, "hei, hei. Chill, okay? Ambil saja bajunya, not a big probs" ucapku kemudian menepuk pundaknya pelan. "Please take a pict with me, i dont care about this tshirt again! Wheres Harry? I want to take a selfie with him" ucapnya. "Sure, but Harry is not here. Dia di Saint Laurent." Ucapku. Ia mengangguk mengerti.
Aku mengambil beberapa selfie dengannya kemudian memeluknya. "Can i meet Harry? Its my birthday, Elena. Pleaseee" ucapnya. Aku akhirnya pun mengangguk.
Aku memasuki Saint Laurent dan menemui Harry, ia sudah membawa beberapa kemeja dan boots di tangannya. "Whoa nice boots, baby" ucapku. "what a cute couple!" Ucap fans itu. "Ini siapa?" Tanya Harry. "Our family! Our fans, its her birthday today." Ucapku. Harry mengangguk mengerti.
Ia langsung berselfie bersamanya kemudian Harry mengucapkan happy birthday, setelah fans itu pergi Harry membayar semua yang ia beli. "I want that boots. Ada yang untuk perempuan tidak? Warnanya bagus, ungu glitter" ucapku. "No, Boo. Sorry" ucapnya. Aku menaruh kepalaku di bahunya kemudian meniup-niup rambut panjangnya.
"Harus kuikat" ucapnya kemudian mengikat rambutnya sambil tertawa, ia memakai kacamatanya kemudian kami keluar dari toko itu.
**
Aku sedang memasak cupcake untuk dimakan bersama Harry di apartmentku. "Harry, cupcakenya sudah jadi." Ucapku kemudian membawa cupcakenya kehadapan Harry.
"baunya enak." Ucapnya, aku tersenyum. Ia mencolek krim di cupcakenya kemudian mencolek pipiku. Aku membalasnya dan terjadi perang krim.
Aku berlari mengejarnya namun aku terjatuh karena ada krim di lantai, kakiku luka dan berdarah. Harry langsung menggendongku dan menaruhku di sofa. Ia segera berlari ke kamar mandi mengambil alcohol dan obat merah.
Ia menyiramkan alcohol di kakiku, aku berteriak kesakitan. "Lo gila ya? Sakit tau!" Ucapku. "Sabar dong, sayang." Ucapnya kemudian memberiku obat merah. "Wanna take a walk?" Tanyaku.
"Take a walk gimana sih kamu lagi kaya gini kakinya" ucapnya, "lukanya kecil doang sih, lebay" ucapku. Ia mencubit hidungku kemudian kami pergi ke sebuah taman.
**
Hallo!
Jangan lupa votes and comments ya, jangan cuma baca aja donggg. Aku mau berterima kasih sama beberapa orang yang udah comments dan votes!Dan aku kecewa banget loh kemaren udah sengaja bonus 2 chapter tapi malahan gak ada yang comments 😭 aku gak kasih 2 chapt lagi ahh #ngambekwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfiction18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...