1.7

481 33 7
                                    

Harry's pov

Sudah berhari-hari namun kondisi Elena makin parah, ia hanya terbaring dirumah sakit. Sekarang ia hanya menerima makanan dan obat dari infus, dia sangat lemah.

"Harry,"

"Elena, syukurlah. Akanku panggilkan dokter" ucapku, "tidak usah, aku hanya ingin memberi tahu. Kita putus saja. Sudah sampai disini" ucap Elena. "Tapi mengapa?" Ucapku. "Tolong pergi" ucap Elena. Aku menggelengkan kepalaku kemudian ia menyuruhku pergi lagi. Akhirnya akupun pergi.

Elena's pov

Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku, aku hanya saja tidak mau ia melihatku lemah. Aku tidak mau ia tertular atau apapun. Aku tidak bisa melihatnya menangis. Beberapa saat setelah itu, Louis, Liam dan Eleanor datang menjengukku.

"Elena, kau jadi lebih kurus" ucap Eleanor, aku tersenyum. "El, bantu aku ke toilet" ucapku. Ia memapahku ke toilet. Ia menunggu diluar, aku segera mencuci tanganku. Namun aku melihat banyak rambutku yang rontok. Aku mengambilnya kemudian membuang rambut itu.

Aku kembali berbaring di tempat tidur, "Harry dimana?" Tanya Louis. "Kami sudah tidak berhubungan lagi" ucapku. "Mengapa?" Tanya Liam. "Liam, Elena butuh istirahat" ucap Louis. "Kami akan keliling-keliling berdua, Eleanor kau temanin Elena saja" ucap Louis. Eleanor mengangguk.

"Ele, aku takut"

"Tidak ada yang perlu ditakutkan, Elena. Kami selalu disini bersamamu, kami selalu mendukungmu. Kami tidak akan pergi meninggalkanmu, dan begitu juga kamu. Kamu pasti sembuh! Kamu harus semangat melawan penyakitnya"

"Tubuhku melemah, Ele. Aku tidak sanggup lagi tiap hari memakai obat dan semua makanan dari infus. Tubuhku tidak akan bisa,"

"Elena, kau mau sembuh kan? Kau mau kan menyanyi lagi? Kau mau kan bersama Harry lagi?" Ucapnya, aku meneteskan airmataku. "Aku akan menginap disini sampai kau sembuh" ucapnya. Aku kemudian tertidur.

**

Eleanor's pov

"Eleanor?" Ucap seseorang, aku menengok kebelakang. Itu adalah Harry. "Bagaimana keadaan Elena?" Tanyanya. "Ia belum sadar dari komanya," ucapku.

Elena koma selama 4 bulan ini, namun ia belum juga bangun.

"Bolehkah aku kesana?" Tanya Harry, "karena Elena belum sadar jadi kemungkinan besar kau dibolehkan kesana" ucapku, saat kami sampai ia langsung memeluk Elena.

"El, bangun. Aku masih disini." Ucap Harry, namun apa daya Elena masih saja tertidur. "Aku kangen, El. Kangen kamu yang mensnya suka bocor, kamu yang perutnya keram, kamu yang bawel" ucap Harry. Ia meneteskan airmatanya.

**
Halo! Udah lama nulis cerita masa kita belum kenalan 😂

Namaku amanda! 😁
Makasih banyak buat yang udah votes dan comments aku gak kepikiran kalo cerita ini bisa segini banyak readers nya! Makasih yaa!

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang