2.3

418 31 2
                                    

Elena's pov

"El, kau tahu ada berita baru?" Tanya Eleanor, "apa?" Tanyaku. "Harry akan menceraikan Elsa" ucap Niall.

"APA?" Pekikku, "mengapa bisa? Apa? Kenapa?" Tanyaku panik pada The Boys dan Eleanor. "Harry bilang, Elsa berselingkuh. Aku juga tidak tahu, aku belum menemuinya sejak saat terakhir kita melihat anaknya" ucap Liam.

"Aku harus menemui Harry" ucapku, Zayn mencegahku. Aku menatap wajahnya menyuruhnya pergi dari hadapanku agar aku bisa bertemu Harry.

"Kau tidak sadar sudah berapa keping hatimu sekarang? Kau mengorbankan hatimu untuk lelaki brengsek yang sudah meninggalkanmu."

"Dia temanmu, Zayn!"

"Jangan mengganggu hubungan ora-"

Plak!!
Aku menamparnya. "Niatku adalah membantu mereka, Zayn! Aku tidak peduli dengan hatiku lagi. Bahkan hatiku akan hancur jika melihat Harry tidak bahagia. Kau tidak tahu rasanya menjadi aku. Aku hanya bisa membantu mereka agar mereka bahagia! Jika yang menikah adalah Harry dengan Barbara juga kau akan melakukan ini!" Pekikku kemudian mendorongnya. Aku membuka pintu dan menghapus air mataku.

**

Aku mengetuk pintu rumahnya, seorang perempuan cantik membukakan pintunya. "Kau mencari siapa?" Tanya orang itu. "Elsa, aku temannya" ucapku. "Silahkan masuk, Elsa ada diatas. Dikamarnya." Ucapnya, aku tersenyum kemudian naik keatas.

Aku membuka pintu, sialan. "Elsa?" Ucapku menepuk pundaknya perlahan. Ia melihat kearahku. Ya tuhan, dia sangat berantakan.

"Kau baik-baik saja?" Tanyaku, iahanya tersenyum kemudian memelukku. Ia menangis di pelukanku. "Aku tidak pernah berselingkuh, El. Se-semua ini aku lakukan untuk melihatmu bahagia bersama Harry. Harry tidak bahagia bersamaku" ucap Elsa, aku melepaskan pelukan kami.

"Elsa, ia bahagia bersamamu! Ia mencintaimu, Elsa." Ucapku, "tidak, dia lebih berbahagia bersamamu. Aku sudah mengikhlaskan semuanya. Kita tetap menjadi teman, selamanya." Ucap Elsa. Aku memeluknya lagi.

"Elsa?" Ucap seseorang, kami melepaskan pelukan kemudian menengok. Orang yang tadi. "Mama sudah siapkan makanan, kalian makan ya." Ucap orang itu. Dia adalah mama dari Elsa.

"Sidangku dilaksanakan besok, aku harap Jeaninne berada di tanganku" ucapnya, aku tersenyum. "Aku akan datang, di pihakmu." Ucapku.

"Maaf, aku tidak bisa makan. Aku harus pergi." Ucapku, Elsa mengangguk. Aku turun kebawah dan menemukan mama Elsa.

"Tante, maaf aku tidak bisa makan bareng, aku buru-buru" ucapku, mama Elsa tersenyum. Aku segera keluar dan berpamitan.

**

Maaf chapternya sekarang pendek-pendek, karena sepertinya dikit lagi habis! Jadinya aku pendekin tapi banyak chapter daripada satu long chapt terus selesai hehe!

Dont forget to votes and comments💕

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang