0.2

1K 55 0
                                    

Elena's pov

Aku sedang berada di apartement lamaku sebelum aku tinggal dengan Harry. Ini adalah apartementku dengan Eleanor -pacar Louis-

Aku sedang minum kopi sambil melihat pemandangan dari apartementku, indah.

"El, kau tidak makan nasi dulu? Sudah minum kopi saja. Nanti maag mu kambuh-loh"

"Aku tidak peduli, Aku sangat ingin menyudahi ini semua"

"Kau tidak boleh begitu. Aku akan pergi ke basecamp One Direction, kau mau ikut?"

"Tidak,"

Ia hanya tersenyum, kemudian meninggalkanku. Aku harap Ele tidak memberitahukan keadaanku.

**

Sudah lama aku berdiri didepan kaca, memandangi tubuhku yang semakin kurus dan terlihat tidak terawat. Aku memang sudah tidak mempedulikan penampilanku selama 1 minggu aku di apartement lamaku ini. Aku pun sudah banyak melihat berita bahwa Harry dan Taylor dikabarkan telah resmi. Dan banyak yang menanyakan dimanakah aku.

Aku disini, dalam kesendirian dan sakit.

Aku berjalan ke kamar mandi dengan gontai, mengambil cutter.

Aku duduk di bawah shower yang menyala, tidak aku tidak menangis. Air mataku sudah habis.

Aku menggulung lengan panjangku, aku mulai menusukan cutter di nadiku.

Tiba-tiba semuanya gelap.

**

"El, kau sudah sadar?" Tanya Harry. "Aku ingin pulang" ucapku.

"Dengar dulu El, aku ingin menjelaskan" ucapnya. "tidak usah, semua sudah jelas. Hubungan ini sudah berakhir sejak seminggu yang lalu" ucapku.

"Tidak, harus dua pihak yang memutuskannya" ucapnya, "terserah, aku ingin pulang" ucapku.

"Kau jangan membuatku marah lagi, Elena" ucapnya yang sekarang sedang menggertakan giginya.

"Terserah, aku tidak sedikitpun peduli" ucapku, "kau mau menyiksaku? Kau mau menamparku? Kau mau membunuhku? Aku malah sangat senang" ucapku lagi.

"Elena! Aku tidak ada apa-apa dengan Taylor, dia hanya temanku! Aku memeluknya karena ia ada masalah" ucapnya.

"Lalu, apa alasanmu dengan kata-kata one direction 'rugi' karenaku, Harry?" Tanyaku dengan sarkastik.

"Aku hanya, sudahlah El! Jangan dibahas. Yang penting aku mencintaimu" ucapnya.

"Aku tidak akan membahasnya juga, aku akan bayar semua uangmu yang aku pakai selama aku tinggal denganmu Harry" ucapku, "El, please. Aku mencintaimu. Dont let me die dengan cara ini" ucapnya kemudian memelukku.

"Harry, aku juga sangat-sangat mencintaimu. Tapi apa kehendakku jika tuhan berkata lain?" Tanyaku, "tidak, tuhan pasti menyuruh kita bersama" ucapnya kemudian memelukku lebih kencang.

"Har, aku tidak bisa nafas"

"Maaf, El" ucapnya kemudian melepaskan pelukannya.

"Aku sangat mencintaimu, Harry"

"Aku mencintaimu, Elena"

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang