0.3

1K 48 1
                                    

Elena's pov

Aku sudah tinggal bersama Harry lagi, ia sudah tidak berhubungan dengan Taylor. Kami tidak ingin membahas tentang itu lagi, yang penting sekarang kami fine-fine saja.

"El, kau belum makan" ucapnya, "Aku sudah sembuh, Harry" ucapku kemudian memainkan Iphoneku.

"Stop main Iphone dan makan!" Ucapnya sambil memukul meja, ohh Harry yang dulu kembali.

Aku pun menaruh Iphoneku dan turun ke ruang makan, "umm aku tidak selera makan Harry," ucapku, "maksudmu makananku tidak enak?!" Tanya Harry.

"Bukan begitu. Perutku sakit, dan kau tambah dengan makanan pedas" ucapku.

"Terserahlah, aku sudah coba peduli padamu tapi kau tetap saja membuatku kesal" ucapnya kemudian membanting pintu masuk kedalam kamar kami berdua.

Aku membuka pintu, "Harry, ayolah" ucapku. Dia hanya membuka bajunya kemudian masuk kedalam selimut sambil memainkan Iphonenya.

"Harry,"

Ia sama sekali tidak menengok, "bagaimana kalau kita buat video terus kita upload ke youtube? Kau tertarik?" Ucapku.

Ia menengok dan bertanya, "video sex?" Tanyanya, "kau gila! Ini akan kita masukkan dalam youtube!" Ucapku.

"Yasudah tidak jadi" ucapnya kemudian bangkit dan memakai baju 'ramones' nya.

Aku pun mendekat kearahnya, menggigit bibir bawahku aku sangat berusaha untuk menggodanya agar dia memaafkanku.

"Harry, maafkan aku" ucapku kemudian meraba dada bidangnya, "kau tidak jago menggodaku" ucapnya kemudian melewatiku, ia berjalan kearah kamar mandi.

Namun aku menarik tangannya, aku meraba letak 'bola' nya. "Ah! Fuck!" Erangnya sambil mendorongku ke kasur, ia membuka seluruh pakaianku kemudian ia membuka pakaiannya.

"Pakai pengamanmu, Harry" ucapku, ia pun berdecak kesal kemudian memakai pengamannya. Ia mulai menciumi tubuhku dari atas sampai bawah.

"aghhh shit"

Erangku ketika ia menjilati klitorisku, namun itu tidak ada apa-apanya dibandingkan aku mengerang ketika ia menyatukan badan kami.

Ia memainkan pinggulnya kedepan dan kebelakang. Ia berusaha mencapai klimaksnya.

"Harry," erangku, "aku akan keluar" tambahku.

"Kita mengeluarkannya bersamaan ya" ucap Harry, "1..2..3"

"Ahh!" Ucap Harry kemudian ia berbaring disampingku.

"I love you, Elena" ucap Harry. "Kau adalah orang yang tepat bagiku untuk melakukan ini Harry, jangan buat aku menyesal" ucapku kemudian ia mengecup keningku.

Kami berdua pun tidur.

**

"Elena, ini sudah jam 7 malam kau harus makan. Dari pagi tadi sebelum kita melakukan itu kau belum makan" ucapnya, "entah kenapa aku tidak lapar, Harry" ucapku.

"Baiklah, sayang" ucapnya.

"Nanti jam 8, Lou akan membawa temannya kesini. Lou akan jalan-jalan jadi ia akan menitipkan temannya sampai Lou pulang" ucapku.

"Aku tidak suka ada tamu, El!" Pekik Harry, "Har, aku mohon kau bersikap baik nanti" ucapku yang mengelus tangannya.

"Kau selalu membuatku kesal!!!!!" Ucapnya kemudain menepis tanganku dan membanting gelas.

**

"Hai, Harry dan Elena" ucap Lou. Aku melihat kesamping Lou ada perempuan berparas cantik, dengan tubuh yang sangat pas.

"Oh ya, dia adalah Barbara Palvin. Panggil saja Barbara" ucap Lou. "Dia akan menginap dirumah kalian untuk sementara waktu" ucap Lou.

"Aku segera pamit karena besok flight ku jam 3 bye" ucap Lou kemudian pergi.

Aku melihat Harry yang masih saja melihat gadis ini dengan tampang tidak suka.

"Harry! Bersikap yang seharusnya" ucapku kemudian menyenggol kaki Harry.

"ya, silahkan masuk" ucapku.

Kami pun berencana ngobrol di sofa namun dari tadi Harry hanya melihat belahan dada dari Barbara!

Uh cowok pervert satu ini!

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang