Elena's pov
Setelah 4.5 tahun aku tinggal di Belanda akhirnya aku kembali ke London. Hari pertama di London aku akan membeli gaun untuk datang ke pesta pernikahan Elsa dan Harry.
Dan, ohya. Aku tinggal di apartment lamaku bersama Eleanor. "Eleanor, baju ini bagus tidak?" Tanyaku menunjukkannya baju yang sedang kupakai.
"Elena, dari mana kau mendapatkan dress bagus itu?!" Pekik Eleanor, "Harry pernah membelikannya" ucapku. Ia tersenyum kemudian memelukku.
**
Aku datang ke pesta pernikahan ini dengan make up natural. Bahkan aku terlihat seperti tidak memakai make up. Aku melihat Zayn, Louis, Liam dan Niall. Aku menghampiri mereka kemudian memeluk mereka.
"Kau sangat cantik!" Pekik Niall, aku berterimakasih. Louis memeluk Eleanor, katanya ia sangat merindukan Eleanor.
"So, kau sudah punya laki-laki juga?" Tanya Liam, "belum, aku belum mau menikah dan berpacaran" ucapku sambil tergelak.
Aku melihat Elsa yang keluar dengan gaun mewahnya beserta Harry. Mereka mengucapkan janji di altar. Sekarang saatnya kami bersalaman pada kedua mempelai.
"Selamat, Mate!" Ucap Louis yang berada di depanku. Sekarang giliranku. "Congrats, Harry. Aku ingin menggendong anakmu secepatnya" ucapku kemudian menggigit bibir bawahku. Aku menahan tangisan. Harry hanya menatapku. Aku segera beralih ke Elsa.
"Elsa, bahagiakan Harry ya! Dan aku ingin segera memeluk anak kalian" ucapku kemudian memeluknya. Aku segera turun. Niall menepuk pundakku kemudian mengusap punggungku perlahan.
"Mau jalan-jalan?" Ucapnya, aku mengangguk. Kami pergi dari pesta megah ini. Ia mengajakku ke taman.
"Kau masih mencintainya kan?" Tanya Niall, "kau gila! Ia sudah menikah" ucapku. "Liar" ucapnya kemudian membuang mukanya.
"aku tidak berbohong" ucapku kemudian tersenyum, "senyum palsu, kesedihan didalam. Typical seorang Elena Brighton Smith!" Ucapnya kemudian tertawa.
Aku menggigit bibir bawahku menahan air mata, "keluarkanlah air matamu. Lagi pula jasku murah" ucapnya kemudian memelukku. Aku menangis dipelukkannya, membasahi jasnya.
**
Elsa's pov
Aku membuka gaunku, meninggalkannya di kamar mandi. Aku segera keluar kamar mandi dan melihat Harry yang sudah menungguku di dalam selimut. Aku segera duduk di kasur, kemudian tidur memeluknya. "Harry?" Ucapku kemudian mengelus tangannya perlahan. Ia tidak menjawab. Aku melihat kearah wajahnya, ia sudah tertidur. Mungkin ia terlalu lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfiction18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...