Elena's pov
Hari ini aku dan Harry akan membuat baju untuk pernikahan kami, akhirnya akupun setuju dengan Harry dan akan menyelenggarakan pernikahan kami secepatnya. Aku ditemani oleh Eleanor dan Harry ditemani oleh Louis.
"Kau ingin gaun seperti apa, Mrs. Styles?" Tanya Katty, perancang busana. "Aku ingin gaun putih, Katt. Gaun putih namun besar dan elegan." Ucapku.
Katty berjalan mencari dress kemudian membawa sebuah dress bagus kehadapanku. "Dress ini kubuat hanya untukmu, beberapa bulan lalu Anne memintaku membuat dress yang sangat indah untukmu, dan ini hasilnya. Sesuai permintaanmu, bagaimana?" Tanya Katty.
"Aku menyukainya, Katty!" Ucapku, ia tersenyum senang. "Elena, kau pasti sangat bagus memakai gaun itu. Aku tidak menyangka kalian akan naik ke pelaminan." Ucap Eleanor. Aku memeluknya.
"Congrats atas pelaminan kedua-mu, Mate." Ucap Louis, Eleanor mencubitnya. "Sorry," ucapnya. Aku mengangguk.
Kami segera pulang dan melihat Anne dan Gemma di Apartment. Louis dan Ele sudah pulang sejak tadi.
"Gemma!" Pekikku kemudian memeluknya, "Congrats, baby girl! Akhirnya kau menikahi adikku yang bodoh ini." Ucapnya. Harry tertawa kemudian memeluk Gemma.
Anne berdiri kemudian aku dan Harry memeluknya, "Congrats." Ucapnya kemudian tersenyum. "Terimakasih, Elena. Kau telah merubah anakku." Ucapnya.
"Robert, dimana?" Tanyaku. "Elena!" Pekik Harry. Apa? Kukira ia sudah berbaikan dengan Robert. Ternyata ia hanya berbaikan dengan Anne.
Setelah beberapa lama berbincang-bincang, Anne dan Gemma pamit pulang. Aku segera masuk ke kamarku, Harry menyusulku namun aku membanting pintu.
Ia membuka pintunya dan menyusulku, "Ada apa?" Tanya Harry, "kenapa kau tidak bilang padaku bahwa kau masih membenci Robert?" Tanyaku.
"Aku selalu membenci Robert. Tidak ada yang bisa membuatku berhenti membencinya dan memaafkannya."
"Bagaimana jika aku tidak mau menikahimu jika kau tidak mau bermaafan dengan Robert?"
"Gaun itu batal dan semuanya batal." Ucap Harry kemudian keluar menutup pintu kamarku. Aku naik ke kasur dan menekuk kakiku. Aku memeluk kakiku dan mulai menangis.
**
Aku terbangun, aku tidak sadar jika aku tertidur tadi. Aku segera masuk ke kamar mandi dan mengikat rambutku. Mataku sangat-sangat bengkak. Aku ingin keluar namun aku mendengar suara tawa dua orang.
Ku kira itu adalah Harry dan Liam, atau mungkin Zayn karena suara rendah dan accent British lelaki itu. Aku sangat ingin keluar namun mataku bengkak.
Namun akhirnya aku memutuskan untuk keluar, aku melihat ke suara tawa itu. Harry dan--Robert?
"There she is!" Ucap Robert, aku berjalan kearahnya. "Kenapa matamu bengkak?" Tanya Robert, "terkena debu." Ucapku kemudian tersenyum.
**
Robert sudah pulang, aku masuk kedalam kamar. "Maafkan aku," ucap Harry. "Tidak seharusnya aku sejahat itu." Ucapnya lagi, aku berbalik kearahnya dan langsung memeluknya.
"Aku mencintaimu,"
"Aku juga mencintaimu, lebih dari apapun."
**
I DIDNT REALIZE I HIT 34 CHAPTER!
Thank you so much for the pewps who've been waiting for this ff. I love you guys so much! Also thanks and i give a shoutouts for those people who already vomments every chapter! And i appreciate that.
~~~~
aku update jam 3 pagi HAHAHA but okay aku mau cerita kemaren aku ketemu Harry! i live in london btw. Jadi aku liat dia masuk restaurant gt pake coat and boots (as always) trs aku nunggu sama temen-temenku di luar restaurant soalnya kita gak mau ganggu privacy dia. Aku nunggu sekitar 2jam kayaknya, tapi gak kerasa sama sekali! Pas dia keluar aku langsung kayak THANKS LORD banget. Akhirnya aku foto dan have a little chat with him! dia tinggi banget dan he's lovely to his fans. Rambutnya bagus banget dan gantengnya ++ dari di foto!
So buat kalian yang belum ketemu dia, dont lose hope! 🙌🏽🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfiction18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...