Elena's pov
Hari perceraian kedua pasangan serasi itu pun datang, aku memakai kemeja dan rompi agar terlihat rapi. Aku datang bersama Eleanor. Kami berada di pihak Elsa. Sedangkan the boys dipihak Harry.
Saat kami datang, sudah banyak paparazzi yang datang. Aku menutupi wajahku. Beberapa pertanyaan mereka membuat hatiku mencelos. Ya, pertanyaan jika apakah aku penyebab ini semua?
Aku masuk kedalam dan ternyata sidang sudah dimulai. Harry sama sekali tidak menatapku.
**
Sidang selesai, Jeannine berada di tangan Elsa. Aku juga bahagia mendengarnya, bayangkan saja jika Jean berada di tangan Harry.
Aku keluar persidangan, aku memeluk Elsa dengan mata lembabnya. Paparazzi memotret beberapa foto kami.
"Elsa, aku harap kita akan bertemu lagi nanti. Salam untuk ibumu," ucapku kemudian melepaskan pelukan kami. "Aku juga mengharapkan hal yang sama, aku akan sering-sering ke London" ucapnya.
Elsa pindah, ia sekarang akan tinggal bersama ibunya di Jepang.
**
"Elena, mau kerumah Harry?" Tanya Eleanor, "ada The Boys disana" ucapnya lagi. Aku menggeleng. Tapi dengan seluruh paksaan Eleanor akhirnya aku mau.
Aku membuka pintu rumah Harry, aku melihat The Boys yang sedang bermain xbox di ruang keluarga Harry. "Dia dimana?" Tanyaku. Louis menengok dan menunjuk kearah tangga.
Aku segera naik dan ke kamarnya, aku mengetuk pintu. Namun ia tidak membukakannya. Aku membuka pintu perlahan. Aku melihatnya tertidur di kasur dengan mata yang bengkak.
"Harry?" Ucapku pelan kemudian duduk di kasur, "kau capek ya?" Tanyaku. Aku tahu aku bodoh menanyakan orang yang tertidur.
"Well, selamat tidur." Ucapku mengelus tangannya kemudian bangkit. Namun ia menarik tanganku. Aku segera memeluknya. "Aku mencintaimu" ucapnya, aku mengelus punggungnya. "Please stay with me," ucapnya. Aku mengangguk dan memutuskan untuk menemaninya.
**
Hari ini aku akan ke pesta pernikahan Louis dan Eleanor! Tidak terasa mereka menikah secepat ini, padahal baru beberapa bulan yang lalu Eleanor membantu sidang perceraian antara Elsa dan Harry.
Aku memutuskan untuk tinggal sendiri di Apartmentku bersama Eleanor dulu karena Ele akan tinggal dengan Louis. Aku memakai gaun indah ini, gaun ini milikku saat aku masih kuliah. Saat aku masih baru mengenal Harry. Aku datang ke pesta pernikahan itu dengan Harry.
**
"Eleanor, selamat! Aku harap babymu lucu sepertimu dan Louis." Ucapku kemudian memeluknya, aku melepaskan pelukan singkat itu kemudian beralih ke Louis. "Lou! Jangan Eleanorku baik-baik, jika ia kenapa-kenapa kau yang akan ku hajar" ucapku dengan menaruh nada humor. Louis tertawa, aku memeluknya.
Saat aku turun dari pelaminan Harry langsung menarikku. "Sudahkah kubilang hari ini bahwa kau sangat-sangat cantik dengan gaun perempuan itu?" Ucap Harry, aku menunduk malu. Ia menampilkan smirk jahilnya itu.
"Kau harus lebih sering berpakaian seperti ini daripada memakai shorts dan tanktop." Ucapnya, ia tersenyum jahil. "Atau tidak usah berpakaian aku akan lebih senang" ucapnya. Aku mencubitnya pelan.
**
Aku mengganti pakaianku setelah pergi ke pernikahan Eleanor dan Louis. Aku sudah di Apartment. Aku membuka Line kemudian berbaring.
<line>
Harry: El, sudah tidur?
Elena: belum, ada apa?
Harry: thank you.
Elena: thanks for what?
Harry: okay, so im gonna tell you all. The first thing i think about when i wake up is you. I love you sooo freaking much, El. Youre the best thing thats ever happened in my entire life. You've pushed me to be the person that i want to be. And thank you so much for saving me from the jerk-harry.
Elena: sweet text huft?
Harry: El, i mean that. You always stayed, even when i tried to push you away you never left. I dont know what made you stay but im very glad youre here.
Elena: im here because i know i need you and even thought you dont need me but i need you. I dont give any shit if you with someone else, i just love to see when youre smiling. Even that my heart is broken into a million pieces. And i dont want anyone else but you, i never will, itll always be you. And i know i dont have any beauty.
Harry: Boo, ive seen you dressed super nice. Ive seen you in your tanktop, sweatshirt. Ive seen you naked, ive seen you with your sweatpants, hair tied, chillin with no make up on. Ive seen you cry, smile, laugh and mad. Ive seen you sleeping, wide awake, sick, hyper and mellow. Even ive seen you moaned my name. But you were always be the same beautiful girl.
Elena: Harry. Stop.
Harry: i want to see your face blushing, Boo.
Elena: stop calling me Boo!
Harry: no, Boo.
**
Aku melihat jam, ini jam 3 pagi. Yatuhan perutku sangat kelaparan. Aku membuka Line.
<line>
Elena: Harry
Harry: supp, Boo?
Elena: im so hungry
Harry: its 3 am
Elena: but im so hungry can you bought me some food? Ill pay later
Elena: H, please
Elena: Harryyyyyy
Elena: Harryy i beg you..
Elena: its alright, bye
Harry: gue lagi di mekdi sabar dong sayang
Harry: jangan marah yaa aku bentar lagi sampe
<line off>
Belum sempat aku membalas pesan dari Harry ia sudah ada dibawah. Aku segera turun kebawah dan mengajaknya naik.
"I love you," ucapku, aku memeluknya sangat erat. "Maaf lama." Ucap Harry. Aku melepaskan pelukanku. "Lama darimana sih? Aku kira kamu tadi gak mau. Oh ya, jadinya berapa tadi?" Tanyaku.
"Kamu kira aku jualan? Ya enggaklah. Aku beliin" ucapnya, "makan bareng yaa?" tanyaku, ia mengangguk.
**
Aku bangun dengan posisi Harry memelukku dari belakang. Setelah tadi kami memakan mcd ia memutuskan untuk menginap disini.
"Elena, aku mau bertanya." Ucapnya, aku kira ia belum bangun. Aku segera berbalik badan mengharapnya. Sekarang kami sedang tidur berhadapan.
"Kau mau tinggal bersamaku? Well, untuk mengurangi pengeluaranmu untuk membayar apartment ini" ucapnya, "aku--aku belum, aku hanya belum bisa meninggalkan tempat ini. Jika aku dan kamu sedang bertengkar, aku harus kemana? Kerumah Louis dan Eleanor? Tidak mungkin." Ucapku.
"Kita tidak akan bertengkar,"
"Maaf, aku belum bisa." Ucapku kemudian bangun dan masuk kedalam kamar mandi. Aku membuka bajuku dan semua pakaianku. Aku menyalakan shower air hangat. Aku sangat butuh penenangan. Aku segera duduk di bathub ku dan menunggu air terisi penuh sementara memejamkan mataku. Aku harap hari esok akan lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
**
HALOO! Yang minta long chapter.. Kasih deh nih dikasihhh. Kurang long apa lagi ini udah ada 1021 words!
Dont forget to leave a votes and comments!
(Bonus post 2 chapter hari ini!)
- 5+ comments and votes for next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
أدب الهواة18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...