Elena's pov
Aku kembali ke Apartment ku selesai mengejar Niall. Harry disana menonton tv. "Kau sudah ngapain aja sama dia?" Tanya Harry. "Maksudmu?" Tanyaku.
"Kau sudah ngapain saja sama dia?!" Bentak Harry kemudian ia bangkit, ia mendekat kearahku. "Aku..aku tidak aku hanya menonton tv bersamanya dan ya seperti itu" ucapku kemudian menunduk.
"Tidak mungkin! Lalu apa yang kutemukan disini?! Apa?!" Bentak Harry, aku melihat condom yang Niall pakai ketika itu.
"Jalang!" Pekiknya, aku langsung melihat kearah wajahnya, "apa? Kau panggil aku apa?" Tanyaku. "Jalang," ucapnya. Aku menampar pipinya keras. "Apa yang kau lakukan dengan Elsa waktu itu? Apa?! Aku mau bercinta dengan Niall karena aku telah memilihnya! Aku ingin hidup bersamanya! Namun apa? Kau malahan datang lagi dan membuat hubunganku dan Niall rusak dan sekarang kau merusak hidupku lagi!" Pekikku kemudian jatuh terduduk. Air mataku keluar banyak.
Harry hanya duduk di sofa menjambak rambutnya sendiri, "sadar tidak sadar kau telah menghancurkan hidupku dan hidup Elsa" ucapku pelan. "Ini tidak ada hubungannya dengan Elsa!" Pekik Harry.
Aku berbaring di carpet di tempatku tadi jatuh terduduk, wajahku tertutup rambut dan lama kelamaan aku tertidur.
**
Aku terbangun disebuah kasur empuk, setauku aku tidur di carpet. Pasti Harry. Aku segera membuka mata dan ya, aku di kasur kamarku. Aku keluar kamar dan melihat Harry yang sedang tertidur di sofa. Aku kembali ke kamar, membawa selimut.
Aku menyelimutinya. Aku sangat kelaparan jadi aku mencari makanan, aku melihat ke meja makan dan ada pancake disana. Aku duduk dan memakan pancake itu. Rasanya sangat enak, ini pasti buatan Harry.
Setelah itu aku ke kamar mandi, aku melihat pantulan diriku di kaca. Sangat berantakan. Aku mengikat rambutku rapih dan membasuh wajahku. Mataku sangat-sangat bengkak. Aku keluar dan melihat Harry sedang makan di meja makan. "terimakasih selimutnya" ucapnya. "Terimakasih juga kasurnya," ucapku kemudian duduk di sofa menonton TV, ia mendekat kearahku dan duduk disampingku.
"Maafkan aku," ucapnya. "Maafkan aku juga, Harry." Ucapku. "tidak, aku yang salah." Ucapnya kemudian tersenyum. Ia memelukku dan aku balas memeluknya. "Harry, aku mencintaimu" ucapku kemudian meneteskan air mata dikemeja nya. Ia melepaskan pelukanku.
"Aku harus pergi ke kantor," ucap Harry, "kantor?" Tanyaku. "Maksudku basecamp sayang! Itukan kantorku" ucapnya, aku mengangguk.
**
Beberapa chapter lagi kayanya bakalan habis deh, sebenernya aku masih mau nulis panjaangg tapi kayaknya makin lama peminatnya dikit. Yang votes dan comments gak ada 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Fanfiction18+ Aku tidak tahu apa isi pikiranmu, kau terlalu sayang padaku tapi kau juga jahat. Kau satu-satunya orang yang membuatku terluka dan sembuh disaat yang sama. Kau adalah orang yang paling kubenci dan paling kucintai. Manip Hariana mostly from: @Har...