31. DENDAM MONA

1.8K 189 14
                                    

31. DENDAM MONA ️

Ternyata takdir tetap menyuruh kita bersama, mungkin ini jalannya untuk memulai kebahagiaan.

-Glenmore-

Glen menuruni tangga rumahnya dengan senang sembari berpamitan sama bibi, "Bi Glen pamit kerumah sakit dulu yaa, mau jenguk Ghea."

"Hati-hati yaa den." Glen mengambil tangan bibi seraya bersalaman.

"Bibi jaga diri yaa di rumah, Glen pamit dulu, doain yaa bii semoga di sana Glen gak dapet masalah hehe,"

"Siap kapten." hormat bibi.

"Laporan selesai hehe," kekeh Glen dengan ikut berhormat.

"Sudah tuan, turunkan tangannya nanti tuan putri nungguin karena kamu lama hormat doang," ujar bibi.

"Glen pamit yaa bi." Glen menurunkan tanganya dan berjalan ke halaman rumahnya. Glen mengeluarkan kunci motor di dalam sakunya sembari menghidupkan mesin motor itu.

Suara gemuruh dari knalpot motor sport Glen memekak di sepanjang jalan. Glen melajukan motornya dengan kecepatan standar, hatinya begitu senang ketika ia di perolehkan bertemu dengan Ghea lagi.

Jalanan begitu renggang, udara sejuk di sepanjang jalan membuat Glen bertambah semangat untuk bertemu dengan Ghea.

GHEAAAAAAAA

Teriak Glen seraya mengedarakan motornya. ia begitu tak sabar untuk bertemu dengan Ghea, padahal hanya beberapa hari kemarin ia melihat Ghea tertidur mengenaskan.

Glen tak menyadari saat ia menyerempet seorang Gadis berambut pirang, Gadis itu terjatuh dengan mengaduh kesakitan, "Aduhh."

Glen menepika motornya, ia membuka helmnya dengan berlari untuk membantunya bangun, "Kamu gapapa? sorry."

"Ish kalau jalan--"

Gadis itu menatap kedua bola mata Glen, ia terdiam di pangkuan Glen. Gantengg bangettt batinnya.

"Aduhh sakitt aaaa," Dramanya dengan memegang lutut sebelah kirinya.

"Sakit yaa? Sorry," Glen mengelus lututnya. Gadis itu masih terdiam di pangkuan Glen.

"Gue pesenin taksi gimana? soalnya gue ada urusan banget--"

"Ehh gaboleh gitu dong, tanggung jawab lo harus nganter gue pulang!" ujar Gadis itu mehakimi.

"Tapi gue gabisa--"

"Aaaaa sakitt," ringisnya kembali.

"Oke gue anter lo pulang!" guman Glen dengan membopong Gadis itu menaiki motor sportnya.

Yeahh batin Gadis itu.

"Rumah lo di mana?" tanya Glen.

"Di Ghara indah, tapi lo sampai depan aja, dari situ dekat kok ke dalam," ujar gadis itu seraya tersenyum girang.

"Ouhh okee."

"Perumahan yang sama dengan Ghea?" guman Glen.

"Namanya siapa?" tanyanya.

"Glenmore, panggil Glen aja."

"Ohh, udah kerja?" tanyanya lagi.

"Masih sma kelas dua." Balas Glen dengan mengendarakan motornya.

"Kebetulan banget gue mau masuk sma, lo sma mana?"

"Kencana."

"Ohh bareng sama kakak gue tuh, pasti lo kenalkan? dia anak kejuaraan di sana."

Ghea [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang