17. PERTANYAAN KONYOL

1.9K 252 112
                                    

Hari yang begitu menyeramkan bagi Ghea dan Glen, apa lagi dengan kehancuran pesta ulang tahun oma dan pesta kostum untuk anak panti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang begitu menyeramkan bagi Ghea dan Glen, apa lagi dengan kehancuran pesta ulang tahun oma dan pesta kostum untuk anak panti. semuanya hancur berantakan hanya karena ulah mereka yang membenci Ghea untuk menjatuhkan harga diri Ghea.

Glen mengemudikan mobilnya kembali dan Ghea sudah memasang seatbeltnya sebelum Glen menginjak pedal gasnya. Saat di jalan, Ghea meremas roknya, ia menoleh ke Glen yang terlihat sibuk mengemudi.

Glen yang tersadar karena Ghea melihatnya dan menoleh ke arah jendela dan melihatnya kembali. hal itu terus di lakukan sampai Glen memberentikan mobilnya mendadak.

"GLENNN!!!," pekik Ghea.

"Lo si ngeliatin gue mulu."

"Kepedean."

"Ganteng doang kepedeannya di atas rata-rata," guman Ghea.

"Apa kata lo? coba ngomong sekali lagi!" ujar Glen mendekatkan telinganya ke wajah Ghea.

"Lo jelek, lo ngeselin, lo nyebelin, lo kepedean, lo ribet, lo dan lo."

"Gaje," ujarnya kembali mengemudikan mobilnya.

"Sialan lo Glen." Ghea melitap kedua tangannya di bawah dada dan beralih malas melihat ke arah jendela.

Pengen rasanya gue nyungsepin ke kali batin Ghea. ia masih dengan pendiriannya melihat ke arah jalanan dengan megoyangkan kakinya. tiba-tiba Ghea membuka suara.

"Glen, kalau gue tidur lama banget, lo bakal kangen banget gak?" ujarnya ngaur.

"Ogah, malah gue seneng lo tidur lama banget dan gue gak dengerin ocehan lo terus."

"Kalau misalnya gue masuk ruang icu, trus gue gak sadar dua tahun. lo bakal nangisin gue gak?"

"Gaklah kurang kerjaan." Glen memberikan mobilnya saat lampu merah. batinnya resah saat dengar pertanyaan konyol Ghea.

"Jangan di pikirin, abaikan aja." Ghea membuka suara kembali.

"Satu pertanyaan lagi, kalau gue pergi jauh dari sini apa lo bakal kangenin gue?" sekarang Ghea menatap Glen sedu.

Glen menelan salivanya.

"Pertanyaan lo gak masuk akal," ujar Glen kembali fokus menyetir.

"Cuma nanya yaelah, kok lo resah gitu."

"Semua itu gak patut lo tanyain ke gue."

"Terus gue harus tanya ke siapa? keluarga gue?" Ghea menyenderkan kepalanya di kaca mobil.

"Mungkin."

"Mereka mana mau denger, mereka pasti langsung yess, merekakan mau gue hilang dari muka bumi ini."

"Jaga omongan lo."

"Kalau misalnya gue sakit parah dan gue di rawat di ruang icu terus gue gak punya pilihan buat hidup apa masih bisa gue menemukan kebahagiaan lagi?" gumannya. Ghea melukis embun kaca mobil dengan lingkaran keluarga berempat.

Ghea [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang