38. SORRY

1.3K 164 8
                                    

38. SORRY

Mobil Fina melaju kencang memasuki pekarangan Basecamp Laskar, menerobos begitu saja pembatas pagar yang rusak di tambah dengan rerumputan liar yang terindas oleh mobilnya.

Gadis tomboy yang mengenakan pakaian hoodie beserta celana pendek keluar dengan membanting pintu mobilnya, di sebelahnya ada seorang gadis yang mengenakan gaun bewarna putih polos.

Fina menatap takjub rumah tua itu, yang tak lain adalah basecamp Laskar. rerumputan liar yang menjulang tinggi di tambah dengan warna tembok tak di cat dengan lumut-lumut liar.

"Lo yakin?" tanya Ghea bergindik ngeri, pasalnya bangunan itu seperti bangunan yang tak terpakai ribuan tahun.

"Sesuai maps dari Glen," ujar Fina, ia berjalan santai dengan memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya seraya mendekat arah pintu besi yang tertutup rapat. di sana ada tulisan seperti peringatan, Darah di bayar darah, nyawa akan di bayar nyawa.

"Tapi ini serem banget Fin, lo salah tempat kali." Ghea meneliti sekeliling bangunan itu, tak ada satupun motor yang terparkir di sana, namun ada satu jendela yang terbuka.

"Biasa aja kali santai." Fina menekan bell yang terpampang di sana. tak lama ada seorang pria bertubuh besar keluar.

"Siapa?" tanyanya.

"Gue Fina--" pria itu melihat kearah Ghea yang membelakanginya, tak menhiraukan ucapan Fina tadi, "Ghea!" panggil pria itu membuat Ghea menoleh kearahnya.

"Jordan?" ujar Ghea.

"Ngapain ke sini? nyari Glen?" Jordan mendekat kearah Ghea meninggalkan Fina yang berdiri di depan pintu.

"B-bukan, adik gue mau ketemu All," Jelasnya, kedua bola mata Ghea berusaha menatap Jordan yang lebih tinggih darinya di tambah dengan sinar matahari membuat samar-samar.

Jordan peka, ia menghalangi sinar matahari menggunakan tangan kanannya, "Yakin? dia di kamarnya samperin aja."

Fina menghela nafasnya, "Gue yang mau ketemu dia."

"Ohh yaudah, masuk aja," ujar Jordan dengan wajah sedatar mungkin. Fina mengepalkan tangannya, dengan langkah kesal ia menerobos begitu saja kedalam.

Di sekeliling banyak sekali anak lelaki yang bercanda tawa, mereka semua menatap Fina heran. Dari sudut pandang mereka, melihat kearah wajah cantik Fina, ada yang berusaha mendekatinya dengan tersenyum jahil.

Fina tak menanggapi, ia meremas kencang telapak tangan salah satu dari mereka, "Mana All?"

Pria yang bernama Faska itu meringis, "Lepasin anjing! kasar lo jadi cewe!" bentak Faska. Fina melepaskan remasan itu, "Lo salah sasaran!"

Sebuah pintu berwarna hitam yang tertutup rapat dengan beberapa bekas pukulan membuat Fina begitu penasaran, ia mendekat seraya menggerakan genggaman gagang pintu namun terkunci.

"INI APAAN?" tanya Fina lantang. Dari dalam sana menggema suara Fina, All yang berada di dalamnya terkejut mendengar suara yang ia kenali belum lama.

"Kamar orang yang lo cari!" ujar Faska terus memegangi tangannya yang memerah akibat remasan Fina.

"Ohh," Fina tersenyum miring. tadi saat di luar, jendela dari ruangan ini terbuka. berarti hanya ada satu cara untuk bertemu dengan All tanpa mengusarkan emosi dengan melalui jendela itu.

Fina berlari kearah luar, ia berpapasan dengan Ghea yang sedang mengobrol bersama Jordan dan Frengky. Ghea menatap adiknya heran karena setiap langkah kakinya terdapat senyum yang mengembang.

"Kamu kemana?" tanya Ghea cukup cemas.

"Ada deh," balas Fina, ia telah sampai di hadapan jendela itu, dalamnya terlalu sepi hanya ada pecahan barang yang berserakan. Fina melompat untuk masuk kedalamnya.

Ghea [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang