-Dikit banget part sebelumnya ya? kali ini bakal up 2k kata deh xixixi.
-Share sebanyak-banyaknya yakkkk!!!!
-Tetep vote dan ikuti alurnya oks???oOo
Ghea berlari dengan wajah cemas melintasi lorong rumah sakit. ia mendapat kabar kalau ayahnya masuk rumah sakit, efek bekerja terlalu larut sampai maagnya kambuh kembali.
"Mana ayah!!!" pekik Ghea di depan keluarga besarnya.
"Gak usah sok cemas kamu!! peduli apa kamu?" Ujar Geni dengan mendorong Ghea ke sisi tembok rumah sakit.
"Tapi mah---"
"Tapi apa?? HAH? mau salahkan siapa lagi kamu? dasar anak kurang hajar!!" Geni menampar dan menjabak rambut Ghea secara bersamaan.
"Ampunnn... maa sakit... jangan sekarang.. " ringis Ghea, semua keluarganya hanya menonton pertengkaran itu, gak ada yang mau memisahkannya. mungkin menurut mereka itu adalah adegan pertunjukan. mungkin.
"Pergi kamu dari sini!!" Geni menatap tajam di kedua bola mata Ghea.
"T-tapi mah... Ghea mau lihat ayah..." perlahan air mata Ghea menetes, rontokan rambutnya semakin tak karuan hasil jambakan Geni.
"Gak usah sok peduli!! pergi kamu!!" Ghea tak bisa berkutit, ia pergi dengan berjalan lusu ke arah toilet. "Kapan mereka berubah."
-G h e a . . .
Hawa yang begitu dingin menyelimuti seluruh tubuh gadis itu dengan kaku. ia terduduk di atas wastafel rumah sakit dengan memeluk tubuhnya. ruangan ini cukup sepi karena Ghea sudah menguncinya dari dalam.
Ketukan demi Ketukan memekak di telinga Ghea. siapa lagi kalau bukan penjaga toilet yang meminta Ghea untuk membukanya. tak lama ketukan itu berubah menjadi suara dobrakan, Ghea semakin risih ia membuka pengait pintu itu dan segera keluar tanpa rasa bersalah.
Semua yang menunggu di luar hanya menatap Ghea heran dengan bertanya-tanya apa yang gadis itu lakukan di dalam toilet umum. konyolnya tak ada luka atau bekas menangis di kelopak matanya.
"Sedang apa anda di dalam sana? membuat semuanya cemas?" pertanyaan itu terlontarkan oleh penjaga toilet.
"Tidak saya hanya ingin mengurung diri." ujar Ghea.
"Apa sebaiknya anda tidak pulang saja? ini toilet umum, tidak baik." Ghea menghela nafasnya, sembari pergi meninggalkan keramaian akibat dirinya.
"Usir aja terus, gak ada tempat apa buat gue merenung?" celoteh Ghea, berjalan sendirian di lorong rumah sakit.
Seseorang ikut berjalan di sampingnya dengan menepuk bahunya. "sini!"
"Dihh ogah, sehari aja jangan ada di depan gue bisa gak!" Ghea mendudukan dirinya di bangku panjang rumah sakit. pria itu ikut terduduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghea [Tahap Revisi]
Roman pour Adolescents[TEEN FICTION] When broken home said "Hidup sendiri dengan beribu-ribu masalah itu gak enak."