2.

3.3K 376 4
                                    

"Kamu tadi malem pulang jam berapa dari party-nya si Jeongyeon?" Tanya Taruna yang masih fokus membaca berita lewat Ipadnya.

Seulgi duduk di depan papanya, "Jam dua-an pah.." Jawab Seulgi sopan.

Taruna mengangguk, "Hari ini kamu jadikan ke TK-nya oma? Bareng oma sama opa juga kan?"

Seulgi mengangguk, "Iya pah, oma sama opa ikutan juga.. Buuun!! Bunda diamana?!" Seru Seulgi sambil menengok ke arah dapur.

"Kakak brisik ih!" Seru Yeji adik Seulgi sambil menyumpelkan tangannya di telinga.

"Ada apa kakak?" Tanya bunda Seulgi halus.

Bitari adalah bunda Seulgi. Dia berjalan dari dapur menuju ruang makan yang berada di depan ruangan dapur yang terletak terpisah.

Seulgi menatap bundanya melas, "Bundaa~ Kakak ngga mau ke TK itu bundaa~" Rengek Seulgi sambil memeluk pinggang bundanya.

Yeji mencibir, "Muka doang yang sangar! Tapi kalo ada bunda manjanya kek anak kocheng kurang belean"

"Kakak udah ah!" Seru Tari saat Seulgi ingin memukul adik laknatnya itu dengan centong nasi.

Seulgi cemberut, "Bundaaa~ Yeji-"

"Udah Seulgi! Mending kamu cepetan makannya habis itu jemput oma sama opa di villa" Potong Tari lalu duduk di sebelah Taruna.

"Ha ha ha.. MAMPOS! Dasar anak manja!" Ejek Yeji pelan.

NDES

"M A MA, M, P U PU, S. M.A.M.P.U.S" Eja Seulgi dengan wajah menyebalkan saat kakinya berhasil menginjak kaki adiknya.

Yeji meringis, "Bunda! Kakak ngin-"

"Yeji. Makan" Ujar Taruna dingin.

"Lalalalala~" Senandung Seulgi riang.

"Ya udah kalo gitu. Seulgi berangkat dulu ya dek, pa, bun" Pamit Seulgi dan menyalim kedua tangan orang tuanya.

"Kamu hati-hati ya bawa mobilnya" Peringat Tari sambil mencium pipi Seulgi.

"Iya bunda sayang. Pah, Seulgi berangkat dulu" Pamit Seulgi dan menyalimi Taruna.

"Hm, kamu hati-hati" Peringat Taruna yanh dibalas angguklan.

"Kak! Bareng ya? Mobil Yeji masih di servis" Linta Yeji memelas.

Seulgi menghela napasnya, "Iya"

"Ahay dianter sama bu Predir pake mobil Tesla. Mantab!" Ujar Yeji kegirangan.

Seulgi bedecak kesal, "Buru!"

"Sabar akang Ugi"

****

"Bu guru Irene.." Panggil guru wanita paruh baya.

Irene tersenyum lembut, "Eh bu Darmin.. Ada apa bu?" Tanya Irene sopan sambil berjalan mendekat.

Bu Darmin tersenyum, "Nanti pemilik pemilik yayasan sekolah ini akan datang ke sini pas anak-anak waktu istirahat. Saya minta tolong bu Irene untuk mengawasi anak-anak ya?"

Irene terkekeh, "Itu memang kewajiban saya bu.. Ibu tidak perlu khawatir"

Bu Darmi mengangguk, "Baiklah kalau seperri itu. Anda bisa melanjutkan pengajaran anda"

Irene menagngguk singkat, "Kalau begitu saya lamit ke kelas dulu bu. Permisi.."

Saat Irene masuk le dalam kelas, kelas yang berisilan anak-anak berumur 5 tahun berseru kencang. Teelihat senang saat Irene masuk ke dalam kelas mereka.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang