8.

2K 330 4
                                    

Jangan lupa vote..


















"Hai.." Sapa Suho dengan senyum manisnya saat orang yang dia tunggu masuk ke dalam mobionya.

Irene membalas senyum manis Suho dengan senyum lembutnya, "Hai juga.. Udah kama nunggunya?"

Suho menggeleng, "Ngga kok.. Anak yang terakhir sudah dijemputkan?"

Irene mengangguk, "Sudah.. Sabina di jemput Seulgi lagi"

Suho menyerengit, "Kok aku ngga liat dia?" Tanya Suho sambil celingak-celinguk.

Irene menggidikkan bahunya, "Ngga tau. Aku takut nanya sama dia. Kayaknya moodnya lagi jelek deh"

Suho hanya diam. Meskipun mereka musuhan, mereka tetaplah mereka. Orang yang dulu sangat dekat hingga sering dibilang bersaudara dengan Seulgi. Orang yang sekarang dia anggap musuh.

Suho tahu kenapa teman kecilnya itu bisa berubah menjadi dingin dan cuek. Dia tahu semua latar belakang keluarga Seulgi dan masa lalunya. Karena, mereka berdua sempat menyukai wanita yang sama. Wanita yang sama-sama merebut hati mereka.

Entah nasib atau kutukan, sekarang mereka sama-sama menyukai wanita yang sana lagi. Suho tersenyum tipis sambil melihat Irene sekilas. Dia merasa dejavu lagi saat melihat Irene. Ini mengingatkannya saat dia berhasil membawa wanita yang dulu berstatus pacar Seulgi di mobilnya secara diam-diam.

Dia yakin, untuk khasus Irene ini. Dia pasti bisa merebut hati guru muda itu. Dia yakin dia bisa mendapatkan hati guru berwajah malaikat ini. Itu janjinya. Dia tidak akan mau lagi kalah dengan Seulgi untuk ini.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Suhi sambil menoleh kearah Irene.

Irene tampak berpikir, "Aku mau makan oreo cake.." Pinta Irene dengan wajah memelasnya.

Suho terkekeh dan dengan gemas dia mencubit pipi Ireme, "Oke. Ayo kita ke cafe punya temen aku. Sekalian aku mau nengokin dia"

Irene mengangguk srmangat, "Makasih.."

Suho tersenyum dan mengusap rambut Irene lembut, "Sama-sama cantik.."

Pipi Irene menrona dan menolehkan kepalanya ke jendela sampingnya. Pipinya terasa panas saat Suho mengatakan kalau dia cantik. Apakah dia sudah mulai jatuh hati drngan pria tampan bernama Suho Devaska ini? Tapi kenapa hatinya merasa janggal?

"Jaa.. Sudah sampai. Yuk turun!" Ujar Suho semangat.

Dia keluar duluan dan membukakkan pintu untuk Irene. Menggandeng tangan Irene lembut dan menuntunnya memasuki pintu cafe bernuansa vintage itu.

Aroma kopi masuk di indra penciuman Irene dan Suho. Tapi itu tidak berlangsung kama saat melihat Seulgi, Sabina, dan.. Krystal? Dia wanita yang Seulgi gandengan saat dia dan Sabina pulang dari time zone.

"Auntyyy Ital! Aunty Seulgi jahat ngga mau beliin Sabina es krim" Suara aduan Sabuna terdengar di pemdengaran Irene dan Suho.

Suho menatap Irene yang seperti menahan sesuatu? Wajahnya mengeras dan tangan kirinya terkepal. Bahkan pipinya juga ikut memerah. Suho menyerengit bingung. Ada apa dengan wanita pujaannya saat ini?

"Kamu mau mampir kesana dulu?" Tanya Suho sambil mengelus-elus telapak tangan Irnee.

Irene menoleh kearah Sujo, "Yuk!"

Krystal duluan melihat Suho dan Irene yang datang ke meja mereka. Dia memberi kode kepada Seulgi yang sibuk dengan Ipad dan macbooknya karena memang saat ini dia sedang sibuk mengurus proposal kantor.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang