Jangan lupa vote..
Edit ulang. Banyak tipo
Sret.
"Lo mau ngapain kesini?" Tanya Suho sarkas.
"Seharusnya gue yang nanya. Lo ada keperluan apa ke sini?" Tanya Seulgi tak kalah sarkas.
"Gue mau jemput Irene!" Balas Suho.
"Terus gue pikirin gitu? Gue mau jemput Sabina!" Balas Seulgi.
Oke. Saat ini mereka dengan kekuatan setengah harimau Sumatra memegang erat gagang pintu jelas Sabina. Jangan tanya siapa pemilik mekuatan paling besar, kekuatan mereka sama-sama besar. Anggap saja Seulgi mewarisi kekuatan beruang dan Suho mewariskan kekuatan singa.
Ceklek..
"Loh?! Kalian kok didepan pintu sih? Ngga masuk?" Tanya Irene saat membuka pintu.
"Gue mau masuk. Tapi ni bujang lapuk ngalangin gue!" Ujar Seulgi sarakas.
"Apaan bujang lapuk?! Kalo gue bujang kapuk lo apaan? Perawan lapuk?!" Seru Suho sambil menatap tajam Seulgi.
"Gue emang masih perawan. Dah sana lo minggir! Gue mau jemput Sabina!" Ujar Seulgi menyuruh Irene minggur dari hadapannya.
Padahal dalam hatinya, jantungnya deg-degan setengah mati saat mata monoloidnya bertemun dengan iris mata almond milik Irene.
Tahan-tahan.. Tahan Gi tahan-batin Seulgi.
Suho mendengus kesal, "Rene, kita jadi kan pulang bareng kan?" Tanua Suho.
Diam-diam Seulgi menajamkan pendengarannya. Sambil mengambil tas Sabina yang tergeletak dia berusaha mendengarkan percakapan Suho dan Irene.
"Sabina.. Hey, bangun" Bangun Seulgi. Sabina dia tertidur. Badannya sedikit panas dan wajahnya pucat.
"Sabina kayaknya sakit deh.." Ujar Irene lembut.
Seulgi menoleh, "Oh.." Mau tidak mau dia menggendong Sabina sambil menyelimuti gadia belia itu dengan blazernya. Mendekap erat anak berusia 5 tahun itu.
Mata monoloid Seulgi menatap Subo dan Irene yang bersiri tepat didepannya, "Aunty Seulgi.." Panggil Sabina lemah.
Seulgi menoleh, "Ya?"
"Kepala Sabina sakit.." Ujar Sabina lemah.
Seulgi menghela napasnya. Selama dia sakit, bundanya, Mina, dan dokter Jisoo yang selalu merawatnya. Kalau dia disuruh merawat oramg lain? Tentu saja tidak bisa!
"Kita ke rumah sakit ya?" Ujar Seulgi lembut.
Dia sudah mulai terbiasa dengan Sabina yang manja, lugu, dan polos. Memang kadang-kadang dia menyebalkan. Tapi juga banyak imut dan tingkah lakunya yang membuat Seulgi gemas.
Sabina menggeleng pelan, "Ndak mau.." Ujar Sabina arau sambil mengeratkan pelukannya dileher Seulgi.
Irene mendekat kearah seulgi. Tangan halusnya mengelus punggung sabina lembut, "Sabina sayang. Ke dokter ya? Biar sembuh.."
Harum. Wangi badan Irene harum dan sampai ke indra penciuman Seulgi yang berada sangat amat tidak jauh dari Irene.
Tarik napas.. Buang.. Jangan salting bego! Dia perhatian sama Sabina buka empal gentong kek lo! Jadi jangan baper!-batin Seulgi.
Sesekali dia mencuri pandang kearah Irene dan tertangkap oleh penglihatan Suho.
Si kucil bangsat! Awas aja lo!-batin Suho
KAMU SEDANG MEMBACA
FAGATENA ✔
FanfictionMENGANDUNG KATA-KATA KASAR ⛔⛔ Tim Lee Suho atau Han Seojun? Tim straight atau belok? Tim manis, humoris, dan perhatian atau dingin, cuek, tapi diem-diem perhatian pake banget? So, kalian tim Suho Devaska atau Seulgi Naralea?