38. The Last

2.8K 266 32
                                        

"Bunda.. Kakak ngga mau gaun. Habis dari acaranya Ital kakak pasti di interogasi dulu sama curut-curut" Rengek Seulgi.

Tari berdecak kesal, "Terus mau pake baju apa? Ini udah kelima kalinya kamu nolak terus!"

"Mau pake kemeja yang tadi aja sama celana jeans" Tunjuk Seulgi kepada tumpukkan kemeja dan celana jeans hitam yang berada di hadapan Yeji.

"Ya kali kak pake gituan doang" Celetuk Yeji kesal.

"Suka-suka kakak dong! Boleh ya bunda? Kak Doyeon?" Harap Seulgi kepada bunda dan kakak iparnya yang paling pengertian.

Doyeon tersenyum lembut. Sifat adiknya ini mirip dengan sifat suaminya ketika keinginannya tidak dia turuti. Manja dan selalu memamerkan tatapan memohonnya. Ahh, dia rindu dengan pria be mata monoloid yang berstatus suaminya itu.

"Boleh.." Lembut Doyeon sambil mengelus-elus kepala Seulgi.

Senyum lebar Seulgi pamerkan, "Bunda? Boleh ya? Biar ngga ribet bunda. Nanti bunda yang make up-in Seulgi deh. Janji" Janji Seulgi sambil mengangkat jari kelingking nya.

Tari menghela napasnya kasar, "Iya-iya boleh"

"Yas!! Woohoo!!" Pekik Seulgi riang.

Sedangkan Yeji menatap kakaknya ilfill. Dia masih belum percaya wanita dihadapannya saat ini adalah wanita yang umurnya hampir menginjak 30 tahun. Lihatlah, sifatnya masih seperti anak kecil. Meloncat-loncat sambil menggendong keponakannya. Padahal dia sudah menjadi tante 2 keponakan. 

"Kakak! Nanti Wony jatuh bagaimana?!" Pekik Tari keras saat melihat keponakan bungsunya digendong oleh Seulgi.

"Ngga akan bunda. Seulgi kan sayang sama Wony. Iya ngga sayang? Iya dok Aunty!" Ujarnya dengan nada anak kecil diakhir kalimat.

Yeji memutar matanya malas, "Dasar ngga ingat umur!"

"Dasar jomblo!"

"Situ punya kacakan? Situ juga jomblo!"

"Cie jomblo!"

"Kak Seulgi ih! Bunda~"

"Ih, aduaaa~n-"

"Seulgi, Yeji. Diam!" Peringat Tari tegas. Matanya melotot kearah Yeji yang terlihat dengan wajah kusut dan Seulgi yang masih saja mengejek adiknya.

"Oke" Serempak mereka dan duduk bagaikan anak anjing.

****

"Gue pastiin Lo bakal ketemu sama dia. Dia juga diundang sama Ital asal Lo tahu"

"Dia siapa?" Tanya Seulgi bingung kepada orang yang menelponnya.

"Si bangsat! Serah Lo lah! Gue kesel sama Lo! Lo nya ngga peka-peka. Bhay!"

"Lah si Uke bego. Maksudnya apaan dah?" Gerutu Seulgi sesekali mengucek matanya.

Asli, make up yang bundanya buat di bagian matanya sangat gatal. Dia dulu make up cuma pake berak sama lipbam aja ngga semenderita ini. Tapi kok ini gatel banget?

"Kakak! Eyeshadow nya kok hilang semua sih?!" Pekik Tari rempong.

Bundanya ini padahal sudah berumur, tapi kenapa gerakannya lincah sekali? Bahkan setelah Seulgi turun dari tangga bundanya langsung menghampirinya dan kembali memakaikannya eyeshadow yang awalnya hilang itu.

"Bunda pakein aku apa sih? Kok gatel banget?" Adu Seulgi kesal.

"Kakak jangan banyak bacod deh! Buru, nanti telat pemberkatannya" Seru Yeji kesal.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang