37. For the Last? Or Not?

2.1K 268 29
                                    

2 tahun kemudian..












































In the name of love
Name of love
In the name of love
Name of love
In the name of...

In the name, name
In the name, name


Pria dan wanita berumur 29 tahunan lebih itu bergerak dengan lincah di tanah gersang dan kering. Kaki mereka yang tidak beralaskan sendal atau pun sepatu bergerak dengan sangat lincah. Tubuh proporsional mereka dengan bebas bergerak sesuai irama lagu yang diputar dari spiker bluetooth.

Sang wanita dengan tatapan tajamnya seakan mengeluarkan kharisma yang sangat menarik untuk di lihat. Sedangkan sang pria, dengan tubuh kecil dan sexynya dia menggerakkan tubuhnya dengan gerakan yang sangat lues.

"WOOO. KAK SEULGI KEREEEN!!"

"KAK JIMIN KEREN BANGET!!"

Begitulah sorak-sorak manis dari anak kecil yang menonton tarian mereka. Padahal tarian itu tidak sampai 1 menit. Tapi anak-anak itu menyoraki seperti sedang menonton pertandingan tujuh belasan.

Sang wanita terkekeh dan mendekati salah satu anak yang selalu menyerukan namanya. "Masa sih, Dela? Kak Seulgi keren?" Tanya Seulgi menggoda.

Anak perempuan bernama Dela itu mengangguk semangat, "Keren!" Pujinya lagi dengan kedua ibu jari mungilnya dia tunjukkan kepada Seulgi.

Seulgi tertawa, "Ya iyalah! Kak Seulgi!" Bangga Seulgi sambil memukul dadanya.

Jimin terkekeh, "Serah Lo. Gue yang waras diem" Celetuk Jimin mengejek.

"Anak-anak, ayo tidur. Ini sudah sore. Malam akan tiba" Teriak ibu-ibu yang memakan sirih pinang nya kepada anak yang berkumpul di pondok.

"Oke! Dah kak Jimin, kak Seulgi. Besok kita ketemuan lagi kak!" Teriak anak-anak itu serempak.

"Dahh!! Tidur yang nyenyak!" Sahut Seulgi semangat.

"Woy kuda! Kuda kok main sama kuda sih?!" Ejek Seulgi kepada teman dekatnya.

Dia adalah Daniel Mananta Argantara, teman yang bergabung dengan Sumba Volunteer sepertinya dan Jimin untuk membantu pulau Sumba. Bukan hanya mereka saja, ada 6 orang lainnya yang turut membantu warga Sumba untuk lebih maju untuk kedepannya dengan cara mengajarkan anak-anak belajar dan berbahasa Inggris supaya mereka bisa berkomunikasi dengan warga asing yang liburan di tanah kelahiran mereka ini.

"Ya kalo dulenan karo sampeyan, yo jeneng e awakku dulenan karo bruwang! Mending awakku dolenan karo jaran dari pada dolenan karo awakmu, sing GAJE kek pak Haris sing doyan lanang!" Serunya tak kalah keras sambil mengelus-elus kepala kuda yang akan dia masukkan kedalam kandang.

"Dasar Malang medok!!" Seru Seulgi sambil tertawa keras.

"Seulgi! Jangan berisik ah! Kamu tuh! Mending cuci kaki habis itu bobo!" Seruan itu berasal dari orang berdarah asli Jakarta barat itu kesal. Sunmi Asanada Bitari. Nama belakangnya sama seperti bundanya.

"Siap mbak matahari!!" Balas Seulgi masuk kedalam gereja untuk mencuci kakinya yang kotor.

"Gue denger-denger, Krystal sama Kaisar udah langsung nikah ya? Kok Lo bolehin sih? Bukannya Lo ngga suka sama dia ya?" Tanya Jimin sambil menyenderkan badannya kepada pilar gereja kecil tempat mereka biasanya mengobrol.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang