Jangan lupa vote..
"Sabina. Ayo makan!" Ajak Seulgi sambil membawa nampan makanannya ke kasurnya.
Sabina menggeleng pelan dan kembali masuk ke dalam selimut, "Ndak mau aunty. Lidah Sabina pait"
Seulgi menghela napasnya, "Makan aja ya? Beberapa suap saja ya?"
Sabina menggeleng dalam selimutnya, "Tidak mau!"
Seulgu kenbali menghela napasnya. Hari ini dia ada metting dengan perusahaannya Jeongyeon. Dan sekarang masalah terbesarnya adalah anak kecil yang sedang sakit saat ini. Rintangan berat untuknya yang tidak mengerti anak kecil.
"Aha! ROSE DAN KRYSTAL!" Pekik Seukgi senang saat dua nama sahabatnya itu melintas di kepalanya.
"Halo Rose?" Panggil Seulgi saat panggilan mereka terhubung.
"Paan?!" Sahut dari seberang.
"Lo bisa ke mansion keluarga gue ngga? Ada anak kecil numpang di rumah gue, abis itu dia sakit dan ngga mau makan. Gue ngga tau lagi gimana rayuinnya. Lo sama Krystal ke sini ya? Gue ada metting satu jam lagi sama perusahaannya Jeongyekn" Pinta Seulgi memelas.
Rose menghela napasnya lelah, "Iya-iya! Gue otw! Beruntung lo gue udah mandi ples wangi. Ntar gue telplne Krystal juga.. Eh btw, Krystal sama Kai gimana?"
"Gue kira lo lambe turah yang ngerti segalanya Rose. Pasti lo udah tau! Dah ah! Cepet datengnya! Gue buru-buru!" Ujar Seulgi ngegas.
"Sabar babarian bear. Udah masuk mobil gue. Sambilan jemput Krystal. BHAY!" Dan langgilan terputus.
Seulgi menatap Sabina dan membuka selimut anak kecil itu, "Makan dulu ya?" Pinta Seulgi lagi dengan wajah memelesnya.
"Just only one spoon." Pinta Seulgi.
Sabina mengerucutkan bibirnya, "Okay! Just one spoon and end!"
Seulgi mrngangguk semangat, "Okay. Just one spoon"
****
"Haaahh.. Untung gue ngga telat tadi" Ujar Seulgu lega saat dia keluar dari ruang metting.
Jeonyeon terkekeh dan merangkul pundak Seulgi, "Tumben lo telat? Kenapa?"
Seulgi mendengus kesal, "Keponakan gue sakit. Mommynya lagi keluar negeri, jadi gue yang rawat. Kesel anjim!"
Tawa Jeongyeon semakin kencang, "Lo? Lo Seulgi Naralea ngurus anak kecil? Kepala lo abis kebentur dimane ha? Ditinju sama Mingyu jadi miring kaya gini?" Tanya Jeonyeon ngasak sambil memegang kepala Seulgi.
Seulgi menepis tangan Jeongueon kasar, "Apaan si babi?! Itu juga kepaksa!"
Mereka saat ini duduk di cafe dekat kantor Seulgi, tempat tadi mereka metting. Meminum secangkir americano untuk Jeongyeon dan secangkir cappucino untuk Seulgi. Ditemani dengan mausse cake rasa cokelat dan oreo cake.
"Eh, eh, eh. Itu si Sogun kan? Kok sama cewe?" Tanya Jeongyeon sambil menepuk-nepuk pundak Seulhi, membuat pergerakan Seulgi berhenti.
Mata monoloidnya mengikuti arah telunjuk Jeongyeon menunjuk. Seketika mata monoloid itu terbuka lebar saat tahu suapa wanita itu. Wanita itu Irene Nayanika alias Nayanya. Dan.. HEY! Kenapa lengan Irene menggandeng lengan si Sogun?!
"Ssstttt!!!" Gumam Seulgi sambil menyembunyikan wajah mereka dengan dokumen dan laptop yang Seulgi bawa.
"Lo ngapain si bego?!" Tanya Jeongyeon sarkas saat kepalanya ditundukkim kemeja sampai kepentok.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAGATENA ✔
FanfictionMENGANDUNG KATA-KATA KASAR ⛔⛔ Tim Lee Suho atau Han Seojun? Tim straight atau belok? Tim manis, humoris, dan perhatian atau dingin, cuek, tapi diem-diem perhatian pake banget? So, kalian tim Suho Devaska atau Seulgi Naralea?