5.

2.3K 350 10
                                    

Jangan lupa vote..





















"Aku lihat-lihat nih, kamu lagi di deketin sama pengusaha kaya ya Rene?" Tanya Joy debgan tatapan menggoda.

"Serius Joy?!" Tanya Jennie dengan mata yang melotot.

Joy mengangguk santai, "Kalo ngga percaya tanya aja sama Irene biar tahu kepastiannya"

Srkarang Jennie menatap Irene yang masih diam dengan laporan sekolahnya, "Serius Rene? Kok kamu ngga bilang sih?!"

Irene memutar matanya malas, "Aku lagi ngga deket-deket sama siapa-siapa. Kita cuma temen"

Joy terkekeh jenaka, "Mana ada temen sampe setiap hari bawaain makanan ke rumah hm? Dia suka sama kamu Rene!"

Jennie menatap bingung kedua sahabatnya, "Siapa sih yang kalian maksud?"

Joy memutar matanya malas, "Suho Devaska. Orang yang kemarin mampir pas kita lagi ngumpul di rumah Irnee"

Mata kucing Jennie melotot, "Dia?! Ya ampun Rene.. Masa depan kamu cerah banget sih kalo bisa jodoh sama dia!"

Irnee menghela napasnya, "Aku ngga tertarik!"

"Oohh.. Aku ngerti nih. Kamu pasti lebih teetarik sama cewek itu kan? Yang sering jemput anak didik kamu itu?" Tanya Jennie sambil menggoda.

Irene memutar matanya malas, "Kalian brisik! Dah ah! Aku mau pulang. BHAY!"

"Lo tim S atau S?" Tanya Joy absrak saat punggung Irene tidak terlihat lagi.

Jennie memutar matanya malas, "Perasaan dua-duanya S"

Joy terkekeh, "Tim Suho atau Seulgi?" Tanya Joy sambil menyeruput macha lattenya.

Jennie tampak berpikir, "Lo tim siapa?" Tanya Jennie balik.

Joy memutar matanya malas, "Gue mihak yang pertama tadi. Suho Devaska karena dia bos gue di tempat gue kerja. Kalo Irene lacaran sama dia otomatis gaji gue bertambah dong pastinya. Guekan sohibnyabsi Iren" Ujar Joy.

Jennie memutar matanua malas, "Gue juga tim Suho!"

"Lah? Ngga bisa gitu dong! Kita taruhan gimana? Lo tim Seulgi, gue tim Suho. Gimana?" Ujar Joy sambil menatap Jennie.

"Kalo Seulgi menang gimana?" Tanya Jennie seakan tertantang.

"Gue beliin lo tas chanel keluaran ter-"

"Oke deal!"

****

"Eh mbak Irene. Selamat siang menuju sore mbak" Sala salah satu waiter pria.

Irene tersenyum tipis, "Iya Taeyong.. Mbak Irene kebelakang dulu ya? Mau ganti baju"

Pemuda bernama Taeyong mengangguk, "Silahkan mbak"

Sekarang Irene berkerja di restoran mewah mebjadi waiter. Dia sudah bekerja disini selana 1 tahun karena menurutnya bekerja menjadi guru TK saja tidak cukup. Apa lagi Tzuyu akan mendaoatkan sidang skripsinya dan Minju sebentar lagi akan kuliah.

Sedang asik-asik mebgelao meja bekas pembeli oakai tadi, tiba-tiba ada suara gaduh di meja tengah.

BRAK

"Udah gue bilang! Gue yang lebih berkuasa disini! Kenapa lo malah ikut campur urusan gue ha?!" Teriak seorang pria dihadapan seorang wanita yang tengah menyembunyikan seseorang wanita lainnya dibelakang punggungnya.

Irene tidak bisa melihat jelas siapa wanita itu karena wanita itu memunggunginya. Irene melihaftTaeyong, Woojin, dan Bangchan yang berjalan mendekat kearah tempat orang itu berkelahi. Lebih tepatnya adu argumen.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang