Jangan lupa vote..
Hujan deras turun dari langit sangat deras. Semua orang berlalu lalang berlarian mencari tempat berteduh. Motor-motor menepi untuk berteduh ada juga yang berhenti untu memakai jas hujan mereka dan kenbali melanjutkan perjalanan tertunda mereka.
Tapi tidak dengan Seulgi. Wanita dewasa yang sebentar lagi berganti umur menjadi 27 tahun itu malah membasahkan dirinya ditengah-tengah hujan. Dia berdiri tepat didepan gerbang pemakaman.
Dengan langkah pelannya, dia berjalan dengan santai. Sepatu sneakers dengan alasnya yang tinggi berwarna hitan itu dia biarkan mengunjak genangan-genangan air dan lumpur. Badannya dia biarkan dibasahi oleh hujan.
Dia rindu masa-masa ini. Dia rindu bermain dengan hujan dan berteriak kencang saat hujan. Dia juga sangat menyukai saat dia mengadahkan kepanya kearah langit seperti yang dia lakukan saat ini.
Dia tersenyum tipis saat langkah kecilnya sampai di satu kuburan milik orang tersayangnya dari dulu hingga saat ini. Seorang wanita dewasa dengan senyum malaikatnya yang lembut. Berwatak lembut dan dewasa, itu yang Seulgi sangat suka dari wanita itu.
Dia jongkok didepan gundukkan tanah itu. Tangan kanannya membelai batu nisan berwarna hitam itu lembut. Tangannya juga membelai gundukan tanah yang sekarang sudah rapi dengan rumput yang rapi diatasnya.
Seulgi tersenyum tipis, "Hai. Bagaimana kabarmu hm? Kau baik-baik sajakan?"
Seulgi terkekeh jenaka. Didudukkannya pantatnya di tanah rata sebelah gundukan tanah itu. "Aku tidak baik Wennie." Ujarnya lirih.
Tangannya nasih setia mengelus batu nisan itu, "Aku merindukanmu Wennie.."
RIP
WENDY RIVANA REASTABorn : 21 Februari 1994
Death : 23 Oktober 2016Sekarang dia berada didepan makam Wendy, orang yang masih saat ini berstatus pacarnya. Orang yang masih bersinggahsana dihati Seulgi. Masih menjadi ratu dihati Seulgi.
Wanita blasteran Indonesia-Kanada yang wajahnya mirip dengan Olav, panggilan sayang Seulgi kepadanya. Wanita pemilik senyum lucu dan dan menawan. Wanita dengan segala tingkah laku ajaibnya yang membuat semua orang terpesona kepadanya, termasuk Seulgi.
"Aku benar-benar merindukanmu Wennie.." Ujar Seulgi lirih.
"Aku akan berjanji kepadamu untuk menemukan semuanya. Menemukan bukti kalau kecelakaanmu itu direnxanakan, bukan insiden biasa. Itu janjiku Wennie.." Ujar Seulgi dengan nada semangat yang teredam oleh derasnya hujan.
Suara guntur bergemuruh hebat. "Biasanya kalau hujan seperti ini kita selaku membuat mie kuah yang dicamour dengan toping dengan telur, sayur, sosis, konet, dan ditemani secangkir kopi dan coklat panaskan? Kau coklat panas dan aku kopi"
Seulgi terkekeh sedih, "Biasanya kau selalu memarahiku dan mengomeliku bukan kalau aku selalu meminum kopi? Dan sekarang kau pergi meninggalkan ku dan sekarang juga tidak ada yang mengomeliku karena meminum kopi kebanyakan.. Aku merindukan itu Olav.."
"Kau tahu? Kau adalah dokter tercerewet yang pernah aku temui. Dokter yang selalu menjaga pola makanku dan selalu menyajikan makanan sehat. Dan aku merindukan itu semua.." Lanjut Seulgi dengan nada lirih.
Dia menangis sangat kencang saat ini. "Aku mohon kembalikan kebahagianku dulu Tuhan! Kenapa kau tidak adik kepadaku?!" Tanya Seulgi sambil berteriak.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAGATENA ✔
Fiksi PenggemarMENGANDUNG KATA-KATA KASAR ⛔⛔ Tim Lee Suho atau Han Seojun? Tim straight atau belok? Tim manis, humoris, dan perhatian atau dingin, cuek, tapi diem-diem perhatian pake banget? So, kalian tim Suho Devaska atau Seulgi Naralea?