26.

1.5K 259 14
                                    

Jangan lupa vote..































"Jadi gue dikirim pesan sama orang ngga dikenal. Isinya gini masa?" Ujar Seulgi sambil memberikan room chat dari nomor yang tidak dikenal itu.

"Menurut gue ya. Ni penguntitnya orang kaya. Buktinya dia bisa beli kuota sama beli kartu sim" Celetuk Hanbin sambil mengambil ponsel Seulgi.

"Ada benernya juga. Buktinya, ni orang ngga bales atau pun baca balasan dari elo. Fix si dia orang kaya" Rose ikut menimpali.

"Si Jeongyeon sama Mina mana? Si Jimin sama Jisoo juga mana? Kok batang idungnya ngga kaliatan?" Tanya Suho saat menyadari ketidak hadiran empat orang itu.

Taehyung mendengus, "Gue males sama si Jimin. Dia pulang ke rumah orang tuanya alesan katanya kangen. Gue males berhubungan sama penghianat"

"Jangan gitu ah Tae. Siapa tau juga bukan diakan? Kita baru menduga karena dia pernah deket dan berhubungan sama si Moonbyul" Ujar Wonwoo menasehati.

"Si Jeong sama Mina lagi ada kesibukan. Si Jisoo katanya habis pulang praktek. Bentar lagi ke sini dia" Ujar Krystal memberi tahu.

"Btw, ini rumah pacar lo ya, Ho? Nyaman juga" Ceketuk Lisa yang disetujui Rose.

"Jadi kangen suasana Bali jadinya.." Ujar Mingyu sambil melihat desain rumah.

"Maaf ini minumnya. Tadi kita sambil ngobrol buatnya" Ujar Irene sungkan sambil menaruh banyak gelas di meja panjangnya.

Wonwoo mengangguk dan tersenyum hanya, "Terima kasih Irene.."

Suho mendorong Seulgi keras, "Sana lo duduk dibawah sama Hanbin! Biar Irene duduk di sofa"

Seulgi misuh-misuh. Dengan wajah kesalnya dia kangsung duduk di karpet bulu ruang tamu Irene dan duduk tepat disebelah pria bermata monoloid itu. Hanbin hanya terkekeh melihat sahabatnya itu langsung merangkul erat pundak Seulgi. Krystal pun turut oundah kesebalah Seulgi dan duduk disebelahnya.

Diam-diam Irene melihat itu. Ada prrasaan tidak suka saat Krystal menganggam tangan Seulgi dan menyenderkan pundaknya ke bahu Seulgi yang turut menyenderkan kepalanya di bahu lebar Hanbin.

"Jadi kalian kenapa mampir kesini" Tanya Irene datar. Moodnya mendadak jelek.

"Tunggu teman kami lagi satu. Dia masih ot-"

Tok.. Tok.. Tok..

"Itu kayaknya dia sudah datang. Biar gue yang buka" Ujar Rose senang dan langsung berlarian kearah pintu rumah Irene.

"Sori gue telat. Macet anjim di jalan" Ujar Jisoo misuh-misuh.

Rose berdecak, "Buruan ma-"

"Lo?!" Jisoo.

"Elo?!" Jennie.

****

"Oke. Gue mulai" Ujar Suho memutuskan suasana sengit antara Jisoo dan Jennie.

Bahkan Seulgi, Hanbin, Taehyung, Lisa, Joy, dan Mingyu berasa seperti nonton gilm horor mendadak saat sahabat-sahabat mereka saling melirik tajam seperti itu. Sama-sama menyeramkan apa lagi tatapan Jennie yang benar-benar seperti ingin menerkam Jisoo.

"Awas.. Nanti jatuh cinta~ Cinta kepada diriku-" Nyanyi Minju acak. Sedangkan Irene merada dejavu dengan nyanyian adiknya itu.

"Ini ada mereka bertuga ngga papa nih?" Tanya Suho sambil melorik Jennie, Joy, dan Minju.

"Biarin ajalah. Biar seru" Ujar Hanbin sambil memainkan game di ponsel Seulgi.

"Memang pak Suho dan bu Seulgi ingin membucarakan hal apa?" Tanya Joy polos.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang