22.

1.8K 278 9
                                    

Jangan lupa vote..























Mata almond Irene menyapu sekeliling halaman kantor keluarga Seulgi yang luasnya berhektar-hetar luasnya. Bahkan saking luasnya, ada taman yang luas menghiasi halaman gedung perusahaan.

"NARAAAAAA!!!!" Teriak Irene keras saat melihat manusia yang sedari tadi dia cari.

Bahkan wajahnya yang sekarang dipenuhi bulir-bulir keringat tidak dia pedulikan. Dia hanya berlari mengejar wanita karir berwajah beruang itu yang berjalan sedikit jauh dari tempatnya berada.

Dia meraih pergelangan tangan Seulgi, "Kamu kok main pergi gitu aja sih?! Kamu jangan pergi kalau marah, itu ngga baik! Bisa nyelakain kamu!" Marah Irene saat dia berhasil memegang pergelangan tangan kiri Seulgi.

Seulgi menatap Irene datar, "Brisik!"

PLAK

"Bilang aku berisik lagi, aku pukul kamu!" Ucap Irene seram sambil menunjukkan kepalan tangannya.

Seulgi kembali mendengus dan melepaskan cengkraman tangan Irene di pergelangan tangannya. Dia kembali berjalan meninggalkan Irene yang menatapnya melongo.

"Naraaa!!! Kok aku ditinggal sih?!" Teriakkan dolphine Irene menggema.

Sedangkan Seulgi hanya diam sambil melanjutkan perjalanannya. Meninggalkan wanita cebol yang sedang berusaha mengejar langkah lebarnya.

Siapa suruh pendek-batin Seulgi..

Bugh.

"Kamu kalo berhenti bisa ngga sih ja-"

"Lo mending balik deh. Suho nyariin" Ujar Seulgi dibgin tanpa menoleh kearah belakang.

Dia kembali melanjutkan jalannya meninggalkan Irene tangbmasih meringis kesakitan saat jidatnya terbentir dengan punggung Seulgi.

"JAHAAAAAT!!!"

Langkah lebar Seulgi mendadak berhenti saat mendengar teriakan dolphine milik Irene. Bahkan orang-orang dan penjual yang berada disekitar taman ikut melihati dirinya.

"Nara jahat!!!" Teriak Irene lagi.

Seulgi memutar matanya malas. Dengan langkah berat dia berbalik berlawanan arah. Kembali berjalan mendekati Irene yang berjongkok ditempat tadi dia menabrakkan kepalanya di punggung Seulgi.

Seulgi ikut berjongkok, "Jangan cengeng deh, Rene. Lo ketuaan untuk tingkah lo yang kek bocil" Celetuk Seulgi sarkas.

Irene mendongak menatap Seulgi kesal, "Aku ngga tua ya!! Umur doang aku tua, tapi wajah aku masih awet!"

Seulgi berdesah kasar dan kembali berdiri. Tangannya dia ukurkan kearah Irene. "Berdiri ah. Kek anak kecil aja ngambek gitu"

Itene tidak menerima uluran tangan Seulgi. Dia langsung bangkit dari jongkoknya. Layaknya anak kecil yang menggemaskan, dia menatap Seulgi dengan wajah garangnya yang terlihat imut dimata Seulgi.

"Ngapa lo? Kok liatin gue kaya gitu sih?" Tanya Seulgi bingung sekaligus ngeri.

Irene mengeram kesal, "Dasar ngga peka!!" Teriaknya kesal.

Seulgi menggaruk pelipisnya, "Apaan sih?! Dah ah, gue mau jalan-jalan" Ujar Seulgi langsung pergi meninggalkan Irene.

Irene ikut mengejar Seulgi dan mengaitkan lengannya dilengan kanan Seulgi. "Bisa ngga sih jangan nyebelin jadi orang?"

Seulgi menggeleng acuh sambil mengambil kunci mobilnya di kantong blazernya. "Ngga tuh. B aja"

"Ish! Nyebelin!" Gumam Irene kesal.

FAGATENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang