Alvin mendengus kesal. Sekretarisnya ini benar-benar ingin dipecat. Lihatlah bagaimana dia berkata kasar dengan bosnya. Jika bukan Clarissa, sudah Alvin tendang jauh-jauh sekretarisnya itu.
"Kau benar-benar membuatku kesal miss" ucap Alvin sembari melonggarkan dasinya.
"jika begitu, pulanglah sir, atau tidak kembalilah ke kantor. Bukankah jam makan siang akan habis?" balas Clarissa santai.
"apa kau mengusirku sekarang miss?!"
"tidak sir. Memang siapa saya hingga berani mengusir anda"
Alvin semakin kesal mendengar jawaban Clarissa yang terkesan santai, tidakkah sekretarisnya itu merasa kesal ataupun sedih karena pertunangan mereka batal begitu saja?! Bahkan Alvin masih tidak habis pikir dengan tingkah Mam Clarissa.
"sudahlah, kau membuat ku semakin kesal dengan semua jawaban mu miss"
Clarissa hanya mengendikkan bahunya acuh, kemudian melanjutkan makannya.
"apa kau tidak mau menawari ku miss?" sindir Alvin saat melihat Clarissa begitu lahap memakan pancakenya.
"aaa... apakah anda mau sir?"
"telat" balas Alvin ketus.
Moodnya sekarang sudah benar-benar hancur dikarenakan satu orang di hadapannya kini. Entah kenapa Alvin bisa mengajak sekretaris kurangajarnya ini bertunangan. Mungkin ia sudah gila karena melakukan itu. Dan bagaimana bisa dirinya sefrustasi ini menanggapi pembatalan pertunangan yang mendadak itu sedangkan Clarissa biasa biasa saja?! Sekarang ia yakin jika dirinya benar-benar gila.
"apa tante Alin masih lama travelingnya?" tanya Alvin setelah sempat terjadi keheningan beberapa saat diantara mereka.
"hmm kenapa?"
"jawab saja!"
"saya tidak tau sir, Mam bisa hingga satu bulan penuh tidak pulang jika ia traveling, namun melihat dirinya sedang marah saat pergi, jadi saya tidak bisa memprediksikannya"
"ishh... bisa tidak kalau bicara tidak usah pakai saya! Kita tidak sedang di kantor Miss" kata Alvin geram.
Clarissa hanya menatap Alvin sebentar sebelum kembali memakan pancakenya.
Alvin kembali menajamkan matanya tatkala melihat Clarissa acuh terhadap perkataannya. Baru saja Alvin ingin kembali berkata, ponselnya berdering mengintrupsinya. Dirinya masih menatap Clarissa tatkala mengangkat panggilan, ingat bukan jika Alvin masih sangat kesal dengan wanita didepannya ini.
"Alvin" kata Alvin singkat sebelum mendengar jawaban dari lawan bicaranya.
"heh! Anak pintar, dimana kamu?!" seru suara di seberang sana dengan nada marah. Sontak saja Alvin menjauhkan ponselnya dari telinganya. Dirinya masih ingin pendengarannya baik-baik saja.
"Mom kira aku dimana lagi?" jawab Alvin malas.
"kamu tidak ada di kantor, dasar bocah"
"berhenti memanggilku bocah mom. Dan aku tidak berkata aku di kantor bukan"
"lalu kau dimana Alvin. Mom sekarang di kantormu, jadi cepat kesini sekarang!"
"tidak, aku tidak akan kembali ke kantor hari ini"
"dasar anak ini. Ini masih jam satu dan kau bilang tidak ingin kembali ke kantor? Are you kidding me son?!"
Alvin memijat pelipisnya pelan saat menyadari Momnya akan kembali cerewet.
"Mom, aku sedang tidak ingin mendengar semua ceramahmu"
"hufft... dimana kau sekarang? Tidak biasanya kau mau meninggalkan kantor saat jam kerja" kata Sinta setelah menghembuskan napas menahan segala kekesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Angel
RomansaC. E. O Tiga huruf itulah yang kini telah membuat Clarissa jungkir balik tak karu karuan. Bagaimana tidak?! Jika di hari pertamanya saja dia sudah disuruh membuat minuman untuk semua pegawai kantor!! Alih alih dengan alasan sudah adat di kantornya...