Bab 11. Dinner 1

162 18 0
                                    


Alvin merapikan kembali pakaiannya, mengancingkan lengan kemeja, kemudian mulai menyemprotkan parfum dengan pelan. Merapikan rambutnya sekali lagi sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan kamar apartemennya.

Saat tiba di lantai satu, Alvin dapat melihat jika orang suruhannya sudah berdiri menunggunya. Ia bahkan bisa melihat mobil sportnya sudah berada tepat di depan pintu masuk.

"sir" sapa orang suruhan Alvin sembari memberikan kunci kepada Alvin.

Sedangkan Alvin hanya mengangguk dan mengambil kuncinya, kemudian berlalu begitu saja menuju mobilnya mulai mengendarai dengan kecepatan sedang. Dirinya tak ingin buru-buru, biarlah jika nanti dirinya telat datang, Alvin tak peduli.

Alvin merutuki dirinya karena sekarang disinilah Alvin berada. Di depan pintu masuk apartemen Clarissa. Entah setan apa yang merasukinya hingga dirinya rela naik lima lantai. Dan sekarang apa yang harus ia lalukakan? Memencet bell? Lalu apa yang akan Clarissa ucapkan nanti. Cih... membayangkan itu saja sudah membuat Alvin malas. Namun, dirinya tidak mungkin juga terus berdiri di depan pintu yang masih tertutup rapat layaknya orang gila.

Belum sampai lima menit dirinya berpikir seperti itu, jemarinya sudah memencet bell dua kali. Alvin menghela napas kasar, karena penghuni di dalam tidak segera membukakan pintu. Baru saja Alvin ingin menekan bell itu sekali lagi, pintu sudah terbuka secara otomatis. Alvin mengernyit heran tatkala tak mendapati Clarissa di ambang pintu.

"Clarissa" kata Alvin sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Tak memikirkan jika Clarissa akan memarahinya nanti.

"Clarissa, kau dimana?" kata Alvin lagi setelah sampai di ruang tamu.

"Anda sangat brisik sir"

Alvin segera membalikan badannya, menatap Clarissa datar.

"kau tau boss mu datang dan kau tak menyambutnya miss?" kata Alvin sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Clarissa memutar bola matanya jengah, "sebelumnya maaf ya sir, saya rasa jam kantor sudah selesai. Itu berarti Anda bukan bos saya sekarang. Dan bukankah saya sudah membukakan pintu tadi sir. Saya rasa itu lebih dari cukup"

Alvin menaikan sebelah alisnya, "sepertinya kau sudah bisa berbicara panjang lebar miss, bukan hanya ya? Maaf sir? Baik sir "

"bukankah memang itu jawaban yang ingin anda dengar saat di kantor sir?"

Alvin menatap lekat Clarissa, sebelum tersadar jika Clarissa belum mempersiapkan diri sama sekali.

"apa kau berencana menggertak keluarga ku agar mereka mengusirmu dengan kau yang berpakaian seperti ini miss?" kata Alvin jengkel, karena Clarissa masih menggunakan baju rumahan, wajahnya tidak dipoles dengan berbagai macam make up wanita, dan jangan lupakan rambutnya yang masih terlihat basah. Itu semua cukup membuat Alvin menggeram kesal.

"apakah saya rela mempermalukan diri saya seperti itu di hadapan keluarga anda sir?! Saya gila jika melakukan itu" balas Clarissa sembari berjalan meninggalkan Alvin. Menuju kamarnya.

Alvin tak habis piker, kenapa dirinya mengikuti langkah Clarissa hingga dirinya duduk santai di sofa kamar Clarissa.

"ck, selera dekorasi kamarmu benar-benar rendahan miss" komentar Alvin saat melihat sekeliling kamar Clarissa.

"kenapa anda mengikuti saya sir?!" kesal Clarissa saat tersadar adanya Alvin di kamarnya.

"kau tak mempersilakanku duduk miss. Jadi kupikir kau ingin aku mengikutimu" jawab Alvin entang.

She is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang