Clarissa masih saja menundukkan kepalanya dalam-dalam, tidak berani menatap mata orang yang kini menatapnya tajam sembari melipat tangannya. Alvinpun tidak kalah gugupnya dengan Clarissa, laki-laki itu sesekali menggaruk tengkuknya yang tak gatal, baru satu hari kemarin ia membuat perjanjian dengan orang yang ada di hadapannya ini, dan kini dirinya malah tertangkap dalam keadaan seperti ini. Melihat Azela yang duduk di sofa depannya dengan wajah yang mencibir membuat Alvin ingin menenggelamkan bocah kecil itu dalam-dalam.
Flashback
Azela menggerutu karena ponselnya yang terus berdering menampilkan nama Ave, lelah mendengar ponselnya yang terus berdering, Azela mengangkatnya dengan mata masih terpejam, sudahlah yang penting dirinya angkat dulu.
"apa kau sudah gila?!" bentak Ave dari sana yang sontak membuat Azela berjengit kaget segera menjauhkan ponselnya.
"kali ini ada apa lagi Ave?" tanya Azela kesal. Tidur paginya diganggu tentu saja dirinya kesal.
"ada apa kau bilang?! Ini sudah jam delapan Azela, dan kau bertanya ada apa?!"
"ishh... memangnya ada apa? Aku baru bangun jadi bicaralah yang jelas"
"baru bangun?! Aku sungguh ingin menceburkanmu ke air dingin sekarang"
Azela hanya bergumam mendengar perkataan Ave, dirinya sedang malas berdebat sekarang.
"kau lupa, jika pagi ini ada jadwal shooting?! Dan tadi kau bilang baru bangun tidur?! Gezzz kau benar-benar membuat orang naik darah Zel"
Azela membuka matanya terkejut, dirinya benar-benar lupa jika hari ini hari pertamanya shooting drama Bersama si playboy Denis. Dirinya segera beranjak dari tempat tidur dan setengah berlari ke kamar mandi.
"sial, aku bener-bener lupa Ve"
"makanya jangan buat skandal terus!"
"ishhh, bukan itu juga Ave"
"cepat lah kemari, aku hanya bisa memberimu waktu setengah jam, tidak kurang tidak lebih"
"eh, kau jahat sekali Ve"
"kau yang jahat pada ku Azela, kau lupa jika aku harus memberi alasan yang tidak jelas supaya para kru tidak mengumpatimu?!"
"aihh, tapi kau tau bukan jam sekarang ini lagi macet-macetnya"
"terserah"
"he-" perkataan Azela terpotong saat mendengar nada panggilannya berakhri. Ave kurang ajar.
Setelah melempar ponselnya ke sembarang arah, Azela segera memasuki kamar mandi, mempersingkat ritual mandinya dan berdandan seadanya, toh juga sampai sana dirinya akan dimake up lagi. Selesai dengan segala persiapannya, Azel berjalan kearah dapur, dirinya berdecak saat tak menemukan makanan apapun di meja. Tumben kakaknya itu belum bangun dan membuat sarapan.
Azela mulai menaiki tangga guna menghampiri Clarissa yang memang kamarnya terletak di lantai dua apartemen ini. Biasanya jika Azela menginap di sini, Clarissa selalu bangun pagi dan menyiapkan makanan untuk mereka berdua. Yah... memang biasanya juga Clarissa bangun pagi, itu dikarenakan Alvin yang selaku big bos Clarissa dulu sangat tidak suka keterlambatan, sehingga membuat kakaknya dating lebih awal daripada yang lain.
Langkah Azela terhenti saat mendengar Namanya di sebut, dirinya lupa jika di sini juga ada Alvin.
"jangan buat Azela marah loh" ingat Clarissa.
"memang apa urusannya denganku jika dia marah, aku tidak peduli"
"kamu tidak lupa bukan, jika kalian masih terikat perjodohan" kata Clarissa diakhiri dengan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Angel
RomanceC. E. O Tiga huruf itulah yang kini telah membuat Clarissa jungkir balik tak karu karuan. Bagaimana tidak?! Jika di hari pertamanya saja dia sudah disuruh membuat minuman untuk semua pegawai kantor!! Alih alih dengan alasan sudah adat di kantornya...